9 || and, he looks

Začít od začátku
                                    

"Maksudnya?"

Tama mengeluarkan sebuah fail, lalu membuka dan menunjukkan foto empat gadis berseragam SMA yang Bening kenal baik. "Ini kamu, kan?" tanya Tama, menunjuk seorang gadis di foto itu.

Bening mengangguk. "Iya, ada apa ya tiba-tiba tunjukin foto ini ke saya?"

"Perempuan di sebelahmu dalam foto ini, namanya Leoni?" Tama memastikan. Dan Bening terlihat terkejut.

"Iya, itu Leoni. Kamu tahu dari mana?" tanya Bening.

"Ada anak Balwana yang mendapat informasinya." Tama tak ingin menjelaskan lebih dalam mengenai cara mereka mendapat informasi. "Balwana punya masalah yang cukup besar selama beberapa tahun belakangan."

"Masalah apa?"

"Apa sebelumnya, kamu sudah tahu apa saja tingkatan jabatan di Balwana?"

"Aku tahunya, jabatanmu lebih tinggi daripada Mami Anika."

"Betul. Tapi, sudah tahu secara spesifik kenapa tingkatan kami berbeda?" tanya Tama. Melihat Bening menggeleng, Tama melanjutkan, "Balwana punya banyak bisnis hiburan, dan bisnis hiburan ini dikelola oleh orang-orang yang kami pilih. Orang-orang tersebut mengemban jabatan Eksekutif. Mami Anika adalah salah satu Eksekutif yang sudah bersama Balwana sejak awal Balwana dibentuk."

Mereka menatap ke arah wanita di samping Bening. Kemudian Tama melanjutkan, "Para Eksekutif hanya mengurus masalah bisnis hiburan dan prasarana lain saja. Mereka tidak berurusan langsung dengan komoditas utama bisnis Balwana, yakni obat dan barang-barang khusus. Jabatan yang berurusan dengan itu adalah Sersan, Letnan, dan Komandan."

Bening sempat mendengar soal Letnan dan Komandan. Tapi tak pernah tahu apa yang membuatnya beda di Balwana.

"Eksekutif dan Sersan memiliki level jabatan yang setara, walau job-desc mereka berbeda," lanjut Tama. "Di atas Eksekutif dan Sersan, ada jabatan Letnan. Kamu pasti sudah pernah bertemu Linggar, Snow, Rushia, dan Bells. Mereka adalah Letnan Balwana. Kekuatan bertarung para Letnan ada di atas Sersan. Dan kekuatan bertarung Letnan berada di bawah level Komandan. Level Komandan adalah level yang terkuat sekaligus jabatan tertinggi di Balwana. Ada tiga orang yang memegang jabatan ini. Saya adalah salah satunya."

Bening mengangguk paham. "Lalu, masalah besar Balwana yang kamu singgung barusan itu masalah apa?"

"Kamu sudah pernah bertemu Letnan Bells, kan?" tanya Tama yang disusul anggukan Bening. "Beberapa bulan lalu, Letnan Bells diserang oleh musuh kami. Bells sekarat, dan kini dia dirawat dalam keadaan koma. Bagi para anggota Balwana yang berurusan langsung dengan komoditas utama bisnis kami, Balwana selalu melatih mereka agar tetap kuat dalam bertarung dan melindungi. Baik Sersan, Letnan, dan Komandan, semua terlatih dalam bertarung. Dan nggak banyak orang yang mampu mengalahkan para Letnan. Kalau ada orang luar Balwana yang bisa mengalahkan Letnan, dia pasti bukan manusia biasa. Dan karena itulah situasi di Balwana genting karena sudah ada orang luar yang mampu membuat seorang Letnan sekarat."

Bening terlihat terkejut. Dia tak tahu apa-apa soal keadaan Letnan Bells sebelum Tama memberi tahunya. "Keadaan Bells sekarang gimana? Dia ada di rumah sakit mana? Apa aku bisa jenguk dia?"

"Dia masih hidup, tapi nggak sadarkan diri. Dia dirawat di bangsal khusus yang kami miliki untuk Letnan dan Komandan. Kalau kamu mau jenguk, sepertinya agak sulit. Karena tempat tersebut terjaga dan hanya bisa dimasuki para petinggi Balwana."

"Ah." Bening sedikit kecewa. "Begitu, ya."

"Itu mungkin bisa diatur lagi," Tama buru-buru menambahkan, dan itu membuat Anika mengangkat alis. "Saya bisa mengatur supaya kamu bisa berkunjung."

Tergenggam dalam Nyaris | ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat