06

57 37 9
                                    

Happy Reading





Keduanya kini lagi bersama Minho, mereka sedang berada di tempat korban.

"Terjadinya malam sekitar jam 01!"

"Setelah beberapa hari lalu dia pergi sekarang dia kembali lagi, setidaknya berilah kami satu hari saja istirahat" ngeluh Minho.

"Ayolah pak mengeluh saja tidak menghasilkan apapun" ucap Seunghee.

"Perhatikan pekerjaanmu saja" sinis Minho.

"Baik pak" tawa kecil Seunghee sembari melanjutkan pekerjaannya.

"Buat data untuk korban pembunuhan di alamat ****, sekalian perlengkapan buktinya"

"Baik pak" jawab Jaeun dari jauh sembari mengotak-atik laptopnya.

"Dia tidak dibunuh!" ucap Yeji memegang darah itu.

Semuanya langsung menatap kearah Yeji termasuk Haruto yang tadinya lagi fokus mencari bukti.

"Bagaimana ini bukan korban pembunuhan bahkan bukti sudah ada"

"Dia tidak dibunuh dia hanya dipaksa untuk dibunuh"

"Jika benar dia dibunuh coba perhatikan lampu tidur ini, jika dia memang seorang perempuan yang hati-hati dia tidak akan menaruh lampu ini disebelah kiri ia akan meletakkannya disebelah kanan, jendela sebelah kanan sangat terbuka"

"Seharusnya ia menaruh lampu ini di sini, jika ada pembunuh atau penculik lewat jendela mereka akan kesusahan karena jika tidak hati-hati lampu itu akan jatuh"

"Matinya bukan di tangan pembunuh, biasanya  pembunuh itu sebelum membunuh ia akan main-main dulu"

"Contohnya pria di jalan lampu merah, ia meninggal dengan mata yang sudah hilang keduanya"

"Wanita paruh baya bekerja disalah satu club malam meninggal dengan gigitan anjing di sekujur tubuhnya"

"Nenek Chian ia meninggal karena direbus, jika tidak mungkin nenek Chian masih selamat"

Jelas Yeji, semuanya menatapnya dalam diam sepertinya gadis ini mengetahui banyak hal.

"Korban kali ini bukan dibunuh tapi mengakhiri hidupnya?"

"Iya!"

"Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" tanya Minho

"Mungkin karena aku sering menonton filmnya"

Haruto melihat sekeliling ruangan siapa tahu ia menemukan sesuatu, tapi nihil ia tidak menemukan apa-apa benar yang di katakan Yeji. Sepertinya korban ini tidak dibunuh melainkan bunuh diri.

Keduanya berjalan pulang, Haruto menggendong Yeji gendong belakang karena sepanjang jalan tadi Yeji mengeluh terus.

Mereka harus jalan kaki, mobil Haruto tiba-tiba saja mati dan juga ban mobilnya bocor, benar-benar hari yang sial.

"Bagiamana kau bisa tahu bahwa korban itu bunuh diri, bukan dibunuh?"

"Seperti yang ku katakan, mungkin karena aku sering menonton film"

Haruto diam menghentikan langkah kakinya.

"Apa kau lapar?"

"Tentu saja, sedari tadi aku belum makan"

"Kita akan mampir sebentar di sini" Haruto melangkahkan kakinya masuk kedalam sebuah kedai kecil.

Keduanya duduk di kursi masing-masing menunggu pesanan, mereka juga menonton TV yang menyiarkan korban tadi.

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Jul 15, 2023 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

[✔️] MISTERIDär berättelser lever. Upptäck nu