Bab 11

21 19 5
                                    

Alvi mendekati Iqbal dan menepis tangan Iqbal dari jilbab Kayla " Jangan sentuh Kayla! "

" ALVI!! Kamu apa-apaan sih? Dia itu Kak Iqbal yang pernah nolongin aku! " Kayla segera menjauh dari Alvi yang tadi tiba-tiba berada disisinya.

" Tapi.. dia mau nyentuh kamu! " Perasaan Alvi langsung bercampur aduk di sana dia hanya bisa menundukkan kepalanya, ia tak ingin membuat keributan di sana" Maaf, aku cuman mau ambil barang-barang aku! "

" Kak Alvi mau pergi kemana? " Anak-anak segera melarang Alvi pergi dari sana " Jangan pergi. "

" Kakak harus pergi, kakak udah nemu kontrak jadi Kakak gak bisa tinggal di sini lagi. " Alvi segera mengambil barang-barangnya yang diletakkan di atas meja makan oleh Kayla.

" Makasih ya udah mau jagain barang-barang aku Kay. "

" Eh Nad, kalo gitu aku pamit pulang ya, masih ada urusan yang belum dikerjakan. " Iqbal lalu menghampiri anak-anak " Kalian jangan terlalu menyusahkan Nadhifa ya. "

Alvi menatap Iqbal dengan tajam namun Iqbal hanya menghiraukannya.

" Dasar kamu Alvi, kayak anak kecil aja! " Kayla terlihat marah, namun ia berusaha untuk tidak melupakan semua kemarahannya kepada orang-orang terdekatnya.

" Jadi kakak masih tetap mau pergi? " Zul dan yang lainnya memohon agar Alvi tidak pergi.

" Iya, kapan-kapan kalo ada waktu kakak mampir deh, itupun kalau diizinin sama kak Kayla! " Alvi mengusap rambut anak-anak lalu pergi dari sana.

Alvi berjalan melewati satu rumah, melewati dua rumah, dan dia sampai di kontrakannya. Yap rumah Kayla dan kontrakan Alvi hanya berjarak dua rumah saja, namun ia sembunyikan agar dia tak terlalu jauh dari Kayla dan anak-anak.

Alvi lalu membuka pintu kontrakannya dan menyimpan barang-barang di atas meja, dia merebahkan tubuhnya di atas kursi yang lebih kecil dari tubuh Alvi.

" Duh apa sih yang aku lakukan, bisa-bisanya berbuat gitu! Tapi aku juga gak suka sama Iqbal, dia melihat Kayla dengan tatapan seorang laki-laki! Tapi aku gak bisa gini di hadapan Kayla, takut dia benci aku! Akhh pusing! "

Alvi memejamkan matanya berharap semuanya kembali normal, tapi dia malah ketiduran hingga pukul setengah enam.

" Astaghfirullah, aku ketiduran! " Alvi segera bangun dan ia lalu membereskan barang-barangnya walaupun Alvi merasa malas.

" Ayo paksa Alvi, paksa dirimu yang malas ini! " Alvi membereskan barang-barangnya dan tak terasa adzan Maghrib berkumandang.

" Waktu berjalan cepat ya, untung barang ku gak banyak. " Alvi segera membersihkan badannya dan melaksanakan sholat Maghrib.

Di satu sisi, Kayla yang sedikit menyesali perbuatannya merasa ingin memutar waktu kembali ke semebelum semuanya terjadi " Ah, andai aja waktu bisa di putar! " Teriak Kayla dalam batinnya.

" Eh udah adzan tuh, ayo kita sholat. Siapa nih yang jadi imamnya? " Kayla saat ini hanya bisa fokus pada Zul, Resky, Juan dan Siska. Ia tak ingin membuat semuanya khawatir padanya.

" Aku! " Zul segera mengangkat tangannya

" Ih kamu mulu Zul, aku juga mau! "

" Kan aku duluan, kak Juan nanti isya kalo mau jadi imam. "

Juan tak ingin bertengkar deng Zul si adik bungsunya. Zul sudah di anggap Juan adik meskipun mereka tak sedarah " Ya deh, aku yang ngalah. "

" Asik gitu dong! " Zul sangat bersemangat dan langsung bergegas mengambil air wudhu

" Eh Resky kamu gak mau jadi imam? " Kayla merasa heran karena biasanya Resky juga berebut ingin menjadi imam sholat.

" Nggak kak, biar mereka aja yang jadi imam, lagian bagianku nanti besok. "

Kayla yang melihat Resky berbicara malah terpesona dengan pipi gemes Resky " Ih kamu emang anak baik Resky, anak kakak yang paling baik dan imut! "

Resky yang mendengar pujian dari Kayla langsung malu " Ih kakak, jangan unyel-unyel pipi aku. " Meskipun Resky terlihat tidak ingin di unyel-unyel pipinya, namun ia tetap membiarkan Kayla memegangnya.

" Loh Siska lagi apa? Sibuk amat, ayo sholat. " Kayla lalu menghampiri Siska yang terus menatap sebuah buku yang tadi dibawakan Iqbal.

" Ini kak, lagi liat buku cerita tentang anak sekolah. Aku jadi gak sabar buat sekolah! "

"Oke kita besok aja ya beli perlengkapan sekolahnya ya, jangan hari Minggu! " Ajak Kayla sambil menunjuk ke arah buku yang di pegang Siska.

" Nanti kita beli baju, buku, pensil, tas, kotak pensil, dan lainnya! "

Siska yang mendengarnya langsung bersemangat dan melompat kegirangan  " Bener kak, asik!! "

Kayla yang melihatnya ikut senang. Zul dan lainnya yang sudah siap melaksanakan sholat lalu memanggil Kayla dan Siska " Ayo kak, udah siap. "

" Ayo Siska, yang lain udah nunggu tuh. "

Siska pun mengangguk sambil kegirangan menantikan hari esok.

Keesokan harinya Alvi melihat Kayla dan anak-anak sudah rapi dan siap pergi entah kemana " Mereka mau kemana? Pengen ikut tapi hari ini hari pertama aku pindah. "

" Ayo deh kerja aja, nanti abis pulang kerja beli sesuatu sebagai tanda permintaan maaf. "

Cinta Semanis Gulaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें