Gadis bermata bolong 2 (Horror)

8 10 0
                                    

Warning!!!
Terdapat adegan menjijikan dalam cerita ini!!!

Anna terlelap dalam tidur nya. Namun ia mendengar suara suara aneh. Suara suara orang berbisik. Anna kembali gelisah dalam tidur nya. Sedetik kemudian Anna terbangun seperti biasa. Dengan napas dan keringat yang banyak. Anna segera mengambil HP nya dan melihat jam.

Deg...

Pukul 01:02 malam.

Lagi-lagi Anna terbangun pada jam yang sama. Itu membuat Anna kesal setengah mati.

Tuk...

Anna menoleh ke samping. Sebuah bola kecil memantul di dalam kamar nya. Dahi Anna berkerut. Sejak kapan ia menaruh bola di kamar sempit ini?

Bola itu terus memantul dalam keadaan remang-remang nya kamar. Tiba-tiba Anna kesulitan bernapas. Perasaan nya tiba-tiba tidak enak. Ada apa ini?

Mata Anna terus mengikuti pantulan bola itu. Bola kecil yang seukuran kepalan tangan itu memantul mendekati ranjang Anna. Kemudian masuk ke kolong kasur nya.

Anna menahan napas. Lalu memberanikan diri mengintip kebawah kolong kasurnya. Dengan gerakan perlahan tapi pasti, Anna menurunkan kepalanya.

Mata Anna melotot kaget. Jantung nya seakan berhenti berdetak. Mulut Anna mengeluarkan suara suara aneh saking kaget dan takut nya ia.

"Ha... Ahh... Ha... " racau Anna gemeteran.

Di sana, di bawah kolong kasur Anna. Terlihat seorang anak kecil berambut panjang sedang merayap layaknya cicak. Mata mereka bertatalap. Tapi...

Astaga Tuhan matanya bolong, penuh dengan ulat belagung yang merayap. Sangat banyak hingga berjatuhan kebawah.

"AKHHHHHHHHHH" teriakan melengking akhirnya keluar dari mulut Anna.

Seketika Anna terbangun dari tidurnya. Keringat banjir hingga membasahi bajunya. Anna mengusap wajahnya. Apa ini? Kenapa ia baru bangun? Apa yang tadi itu mimpi?

Anna gemetaran hingga gigi nya bergemelatukan. Anna meraih HP nya dengan tangan yang lemas. Pukul 01:02 malam. Air mata Anna mengalir dengan sendirinya.

***

Sinta menatap aneh Anna. Gadis yang biasanya cerewet dan suka mengomel itu terdiam sambil menggigit jarinya. Devi dan Sinta saling senggol. Menyuruh salah satu dari mereka menyapa Anna.

"Lo kenapa Na?" Tanya Vino sambil menyomot roti. Pemuda itu menyugar rambut nya ke belakang.

Anna hanya diam. Ia termenung sambil memikirkan mimpinya semalam. Vino melirik Devi dan Sinta meminta jawaban, namun kedua gadis itu mengelengkan kepala.

"Kak Anna ayo bermain" ajak Nina menghampiri Anna.

Lama Anna menatap gadis itu. Kemudian tersenyum sambil menggiring anak itu keluar.

Mereka berdua bermain di taman belakang seperti biasa dengan di temani Joko yang menyapu.

Nina tertidur pulas di bahu Anna. Kelelahan bermain. Joko menghampiri mereka.

"Wah kayak nya neng Nina suka sama Mbak Anna" seru Joko sambil memasukan dedaunan ke dalam karung.

"Haha iya nih" jawab Anna canggung. Tapi seperti juga tidak masalah jika ia akrab dengan Joko.

"Btw lo udah berapa lama tinggal di sini?" Tanya Anna kemudian

"Sudah lama Mbak, sejak saya umur 16. Dulu saya tinggal di sini berdua sama adik saya" jawab Joko tersenyum sendu.

"Hah? Jadi lo punya adek?" Tanya Anna kaget.

"Iya mbak, tapi hilang. Seharusnya sekarang adik saya sudah seumuran neng Nina" jelas Joko.

Kumpulan one short storyKde žijí příběhy. Začni objevovat