ℙ𝕒𝕪𝕒𝕜𝕒𝕟 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕣𝕒𝕘𝕖𝕕𝕪

847 125 13
                                    

♬happy reading♪

"Andai aku ada disana

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Andai aku ada disana. Lautan ini memberkati mu dengan suatu anugerah, kak."

Kiri berkata sambil tersenyum menatap lo'ak, lalu menatap kearah para remaja na'vi yang berada didekatnya.

Disiang hari itu, para remaja na'vi berkumpul didekat bebatuan didekat kolam kolam kecil, dipinggir laut. Mereka duduk bersama dengan membahas tentang lo'ak yang berhasil selamat karna bantuan seekor tulkun.

Elaina yang berada disitu pun hanya duduk diam tanpa niatan ikut membahas. Ia hanya mendengarkan pembicaraan mereka dan sesekali memejamkan matanya.

"Elaina, are you okay?"

Neteyam bertanya pada gadis yang duduk disebelahnya dengan suara pelan. Ia khawatir kala elaina sedari tadi hanya diam dan terlihat lesu.

"Hu'um, I'm okay. Hanya merasa pusing sedikit"

Elaina menjawab dengan suara teramat pelan, sehingga hanya bisa didengar oleh neteyam yang berada dekat dengannya.

Neteyam yang mendengar itupun bergeser semakin dekat hingga bahu mereka menempel satu sama lain. Lalu ia memegang kepala gadis itu, mengarahkan ke bahunya dengan pelan agar elaina bisa bersandar.

"Sshh tidak apa apa, sini ku pinjamkan bahu ku"

Elaina pun bersandar dengan nyaman di bahu neteyam. Ia memejamkan matanya sebentar dan sesekali membukanya untuk melihat kearah mereka.

"Si tulkun belum kembali–"

"–Lagipula tidak ada tulkun yang sendirian" Ao'nung berujar kepada lo'ak kala lelaki hutan menceritakan tentang si paus penyendiri.

"Yang ini sendirian... Dan siripnya hilang satu"

"Siripnya kayak buntung. Disebelah kiri" sambung lo'ak berusaha menjelaskan.

"Tulkun yang malang" balas tuk

Tsireya yang berada disebelah lo'ak pun menatap lo'ak sambil memiringkan kepalanya, sehingga menatap lo'ak dari bawah.

"Payakan" jawab tsireya.

"Siapa payakan?" tanya kiri.

"Seekor paus muda yang jadi galak" timpal rotxo

"Dia terasingkan. Sendirian. Dan siripnya hilang satu" Sambung rotxo membuat lo'ak menggeleng.

"Dia membunuh bangsa na'vi" Tambah tsireya.

"No, no..."

Elaina yang mendengar pembicaraan mereka membahas payakan pun sontak membuka kedua matanya. Ia mengangkat kepalanya pelan untuk melihat mereka yang sedang membicarakan payakan.

ᘛYes to heaven♪♬♪Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt