"Mereka lagi ada urusan, sayang"jawab mommy Sania mengelus rambut halus Zara.

"Kapan ke sini nya, mom"

"Mungkin sebentar lagi sayang, kenapa hm? Kangen daddy sama abang ya"tanya mommy Sania yang mendapat anggukan antusias Zara.

Zara atau mungkin Agatha adalah gadis malang yang dulu nya kekurangan kasih sayang, wajar saja dia cepat luluh dengan perlakuan daddy dan abang asli Zara.

"Tunggu sebentar lagi pasti mereka sampai, tadi daddy bilang masih di jalan mau ke sini"ucap mommy Sania.

"Lebih baik kamu tidur dulu, ya"lanjut mommy Sania menarik selimut Zara tidak lupa mengecup kening Zara lembut.

"Iya mom"patuh Zara membuat senyum mommy Sania terbit.

Tok

Cklek

"Mas"panggil mommy Sania saat daddy Radika membuka pintu rawat Zara.

"Abangggg"pekik Zara melihat abang sulung nya Zidan berada di samping daddy nya.

"Baby jangan berteriak nanti tenggorokan kamu sakit"tegur daddy Radika lembut.

"Hehe.. Maaf dad"cengir Zara menampakan deretan gigi nya yang rapi.

"Adek abang, kenapa hm?kangen sama abang"tanya Zidan menatap adik nya jail.

"Ishh.. Abang! Zara malu tau"ucap Zara malu-malu menyembunyikan wajah nya di dada bidang daddy Radika yang kebetulan duduk di bankar Zara.

"Ada-ada aja kamu, sayang"kekeh daddy Radika membalas pelukan putri nya erat.

"Sesak..hufft"pekik Zara memukul punggung tegap daddy Radika.

Bukan nya mersa kesakitan daddy Radika malah tertawa, belum lagi mommy Sania dan Zidan turut menterwakan nya membuat Zara malu dan kesal.

"Hiks..hiks jahat hiks"tangis Zara lebay membuat daddy, mommy dan Zidan panik.

"Anda terlalu lebay, nona"ejek sistem.

"Ini tuh lagi ngedrama, Qey! Mendingan kamu nonton drama Zara aja deh"balas Zara.

"Hm"

"Loh..sayang kenapa nangis, hm?"tanya daddy Radika khawatir mengangkat Zara kepangkuan nya.

"Ka-lian hiks jahat ketawain hiks adek!"tangis Zara membuat mereka menggeram menahan gemas melihat wajah Zara.

"Hiksss HUUAAAAAA"tangis Zara kencang membuat mereka kelabakan.

BRAK

"ada apa"suara dingin seseorang mampu membuat ruangan yang tadi nya riuh suara tangisan Zara menjadi senyap hanya terdengar isak tangis Zara.

"Kenapa anda masuk keruangan adik saya tanpa izin"tanya Zidan dingin menatap tak suka orang di depan nya.

"Tidak ada"jawab nya singkat berjalan mendekat ke arah Zara yang masih berada di dekapan daddy nya.

Antagonis Pecinta Duda!!Where stories live. Discover now