"Aku mau ke dapur dulu, mau minum. Kamu mau ga?" Tanya Karina sambil menatap Winter. Winter mengangkat kepalanya menatap Karina dan dengan senyum manisnya dia mengangguk

"Boleh"

"Ok, aku bakal balik secepatnya"

Chu

Satu kecupan ringan mendarat di pipi kanan Winter. Itu sudah jadi kebiasaan Karina ketika mereka berpisah meskipun sebentar kadang Karina akan menciumnya tiba tiba dan tentu saja itu membuat Winter kaget namun dia tidak heran akan hal itu karena sudah biasa

Meninggalkan Winter yang bergelut dengan laptopnya, Karina kini sudah sampai di dapur. Ia mengambil segelas air lalu meminumnya hingga habis. Ada perasaan begitu mengganjal sedari tadi di hatinya yang dia tidak tau apa itu hal itu lah yang membuatnya tidak bisa tenang sedari tadi dan terus meminta Winter memeluknya agar perasaanya lebih tenang, tapi apalah daya Winter nya malah sibuk sendiri

"Perasaan gue kok ga enak banget sih dari tadi? Kayak bakal ada hal buruk dateng tapi apaan coba?" Monolog Karina, dia bingung dengan apa yang dia rasakan sekarang namun tidak tau juga harus mencari jawabannya kemana. Karina sudah mencoba mengabaikan perasaan tak enaknya ini namun bukannya hilang malah makin melekat di hatinya

"Gini amat sih hidup gue, di hantui rasa worry worry dipsy" Ucap Karina lalu kembali mengisi gelasnya dengan air lalu meminumnya

Setelah itu dia mengambil segelas air untuk Winter di kamar sambil mengambil sebungkus cemilan stik, dia tiba tiba mau nyemil

"Karina" Panggil seseorang membuat Karina kaget

"Astaga ma, ngagetin aja" Yap itu adalah Tiffany sang mama

"Baru gitu aja kaget kamu. Lagi ngapain? Kok belum tidur?" Tanya Tiffany

"Tadi sih niat nya mau tidur ma tapi aku tiba tiba haus jadi ke dapur deh ambil minum sekalian mau kasi air ke Winter juga" Jawab Karina dengan senyumnya, sudah lama rasanya dia tidak berbicara berdua dengan mama nya ini karena kesibukan yang tidak ada habisnya

Kadang saat di rumah mereka tidak bertemu karena orang tuanya itu pulang ke rumah biasanya hanya untuk mengambil baju dan menitipkan pesan pada para pembantu untuk menjaga dirinya juga Winter

"Udah lama ya ma kita ga ngobrol lagi kayak gini. Biasanya juga aku cuma lihat muka mama doang pas di rumah" Ucap Karina, dia jujur saja rindu dengan mamanya yang selalu di rumah menemaninya

Tiffany memandang sendu anak nya itu, dia sadar jika waktunya sudah sangat jarang dia habiskan bersama putrinya itu karena perusahaan Hendry sekarang tengah dalam masa kejayaannya, banyak proyek yang di kerjakan dan berbagai tawaran kerja sama yang pasti membuatnya harus terus mendampingi Hendry untuk mengurus semua itu

"Maafin mama ya rin, mama sadar kita ga banyak waktu sama sama kayak dulu tapi kamu tau kan apa yang mama sama papa lakuin sekarang buat kebahagian kamu sama Winter?" Ucap Tiffany sambil mengusap kepala Karina sayang

"Aku tau kok ma, ga perlu minta maaf. Mama itu udah jadi mama yang terbaik buat aku dan aku tau mama pasti mau yang terbaik buat aku jadi ga perlu ngerasa bersalah" Jawab Karina lembut. Dia sangat menyayangi mama nya ini karena mamanya lah yang selalu ada untuknya, memberikan segalanya untuk Karina maka dari itu Karina merasa harus membalas semua kebaikan sang mama yang sudah begitu menyayanginya

"Manis banget sih mulut nya anak siapa coba ini hum?" Ucap Tiffany sambil mencubit gemas pipi Karina

"Karina besok ikut mama ya" Ucap Tiffany pada Karina

"Ikut kemana?" Tanya Karina dengan raut wajah bingung

"Mama mau ketemu sama temen mama di resto terus mama ajak kamu ikut soalnya dia bawa anak nya juga, jadi mau ya?" Ucap Tiffany berharap jika Karina mau menerima ajakannya. Tiffany tidak secara gamblang menyampaikan maksudnya pada Karina karena itu pasti akan merusak suasana hati putrinya itu

My Step Sister ♡ | Winrina ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat