Prolog

1.6K 18 0
                                    

Haii gaiss cerita yang ini baru launching tanggal 5 yaa, bagi yang ingin berlangganan bisa chat ke telegram kita.

Telegram: pixxisye



Hai nama ku Dias, Aku kuliah semester 5 sekarang pada jurusan design, kini aku bekerja pada perusahaan ayah ku, ia adalah seorang founder suatu aplikasi untuk pengelola keuangan.

Aku bekerja pada posisi Creative design pada perusahaan itu. Aku memang memiliki skill design, dan memiliki minat pada bidang itu. Kemudian ayah ku menyuruh ku untuk bekerja pada perusahaan nya.

Karena aku adalah putra dari pemilik perusahaan dapat dengan mudah nya aku masuk berja dalam persahan itu.

Semua orang diperusahaan itu sudah mengertahui aku adalah fresh graduate dari graduate dan ayah ku langsung menyuruh ku melamar kerja di sana.

Dengan gaji yang sangat besar tentu saja siapa yang tidak mau bekerja pada tempat ini, dan dengan bidang pekerjaan yang bisa di bilang hobi ku sekarang.

Dan karena sekarang adalah tahun ajaran baru tentu saja kampus ku sedang mengadakan pendafataran untuk mahasiswa baru yang bermminat masuk ke kampus ku.

Dan di hari ini lah para mahasiswa baru itu mengapload twibon pada sosial media instagram mereka masing masing.

Dan di saat itu lah aku me ngecek hastag yang di gunakan untuk memposting teobon itu. Sungguh aku terkujut melihat semua mahasiswi yang cantik dan menawan.

Aku pun mengecek salah satu instagram mereka dan. Aku mengecek satu persatu, menscroll hingga ke bagian bawah hastag yang di gunakan untuk twibon nya.

Hingga aku jatuh hati pada akun instagram yang bertulisa kan Lisa. Aku melihat profil nya dan tanpa ragu langsung memfollow akun instagram tersebut. Tanpa ragu juga aku langsung menuliskan pesan komentar yang bertulisakan "semangat pada postingan twibon nya"

Hingga hari demi hari aku terus chat dengan nya, kami pun bertukar nomer whatsapp.

Karena ia merupakan satu jurusan yang sama dengan ku ia dapat membantu nya dan seiring berjalan nya waktu kami pun mulai pacaran, Lisa adalah perempuan yang cocok dengan kriteria wanita idaman ku.

Ia sedikit cuek, sedikit galak, namun juga cantik, dan juga sebenar nya bukan hanya itu saja. berulang kali setiap melihat kaki nya membuat ku terangsang.

Kaki nya sangat jenjang dan indah. Mungkin suatu saat aku akan jujur dengan nya. aku sebenar nya memiliki fetish khayalan di dominasi oleh perempuan.

Aku selalu berkhayal aku dapat di tindas dan di perintah perintah oleh perempuan. Membayang kan aku selalu bersujud pada kaki Lisa dan menghirup aroma nya setelah ia pergi seharian.

Sepertinya aku harus jujur dengan fetish ku ini, mungkin saja Lisa dapat menerima ke anehan ku ini.

Aku menunggu waktu yang tepat untuk mengungkap kan nya. hingga saat kami sedang di luar berdua dan keadaan juga sepi aku langsung mengutarakan fetish ku ini.

"Liss" ucap ku sambil memperhatikan lingkungan Caffe yang agak sepi ini.

"yaa kenapa" ucap nya.

"sebener nya gw suka sama lo gara gara lo kayayak nya cocok dengan fetish gue, gue fetish di dominasi oleh perempuan."

"hah ? maksud lo"

"iya di dominasi, gw suka kayak di perintah perintah perempuan, atau kayak model bdsm gitu, apa lagi kalo misal nya lo nyuruh gue sujud di kaki lo"

"benerann ?" tanya Lisa dengan mata yang terbelalak

"iya Liss beneran, lo mau gak Liss jadi mistress gue" ucap ku terang terangan sambil menunduk malu.

"gue ngerti bdsm kok, gue juga ngerti yang lo maksud, tapi gue kayak gak percaya aja hahaha, najis banget dehh pacar gue masa mau jadi slave gue HAHAHA" ucap nya dengan keras sambil tertawa.

Seluruh pengunjung Caffe pun melihat ke arah kami. "lo serius mau jadi slave gue hah ?, gak gampang loh" ucap Lisa menantang ku.

"iyaa Liss gue mau" ucap ku memohon

"yauda sekarang lo sujud di hadapan gue"

"tapi Liss di tengah Cafe kayak gini ?" ucap ku tidak yakin.

"iyaa cpet mau gak kalo nggak gue gak bakal nerima lo sama sekali"

"iyaa liss akan ku lakukan" aku bangun dari tempat duduk ku, dan mulai memindahkan meja milik kami. Agar aku dapat tempat untuk ber sujud.

Aku mulai menempel kan lutut ku pada lantai. Dan benar saja satu cafe lansgung menatap ke arah ku, Lisa hanya tertawa menunggu perintah nya ku kerjakan.

Aku pun mencoba melupakan nya. dan masa bodoh langsung sujud si hadapan nya, Lisa tertawa keras dan benar saja membuat pengunjung caffe semakin tertarik melihat apa yang sedang ku perbuat.

Aku langsung mengangkat kepala ku, namun Lisa menahan nya dengan kaki nya yang mengunakan sepatu. "tahan sampe 10 detik" ucap nya.........

The Lucky BoyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz