Bab 4

1 0 0
                                    


Mataku terbuka kemudian aku memandangi sekitar, tak tahu bagaimana aku bisa berada di sini. Aku menarik napas yang kuat ketika memandang sekelilingku. Merasa takut. Aku berada dalam sebuah ruangan putih dengan cahaya yang menyilaukan.

"Tolong!" Aku berteriak, mataku melebar ketakutan. "Tolong!"

Sebagai jawaban atas teriakannku, sebuah pintu putih terdorong terbuka, menampakkan sesosok wanita yang rapuh. Rambut cokelat gelapnya terurai turun ke punggungnya. Ia begitu cantik, jika harus kukatakan. Tetapi melihatnya tidak membuatku lebih baik.

"Aku dimana?" aku berseru, memaksa diriku untuk terduduk. Aku mengabaikan rasa sakit yang tajam di kepala dan punggung, dan terus bergerak sampai akhirnya berada di posisi yang nyaman.

"Kenapa aku di sini?" aku melakukan usaha terbaikku untuk membuat suara mantap, "Tolong aku!"

"Sayang, tenanglah." Wanita itu datang mendekat dan meletakkan tangannya di lututku. Tubuhku menegang dan aku menyingkirkan tangannya dariku. "Sayang, aku ibumu," kemudian ia mulai menangis.

Jika dia adalah ibuku, mengapa aku tak dapat mengenalinya?

"Aku tak mengenalmu!" Aku menggelengkan kepala dengan hebat dan menutup telinga dengan tanganku.

Aku tak mengenalnya. Aku tak mengenal sehelai pun rambutnya. Rasa takut mulai menjalari karena aku tak memiliki ide siapa dia atau dimana aku sekarang. Tapi yang paling membuat aku ketakutan adalah aku tak mengetahui siapa saya.

"Aku ini siapa? Kenapa aku di sini?" aku bertanya, depresi.

"Oh sayang," wanita itu melihatku dengan begitu banyak kehidupan dan kesedihan sebelum menggapai dan memelukku. Aku tak tahu bagaimana untuk merespon, ia sepenuhnya orang asing.

"Harry!" ia berteriak setelah mendorongku ke dalam sebuah pelukan. Pria paruh baya dengan tergesa-gesa melewati pintu, ketika melihatku sadar. Ia tersenyum,"kamu sadar!" ia dengan cepat berlari kearahku dan mendorongku kedalam sebuah pelukan sehingga aku berteriak, mendorong orang asing ini menjauh.

Ia memberiku tatapan bertanya-tanya sebelum menoleh kearah wanita yang mengklaim sebagai ibuku, "Harry," ia berkata kepadanya, "Ia tidak mengingat apapun."

Mata pria itu melebar dan mencoba mengatakan sesuatu. Tetapi setelah ia melihat ekspresi tegangku, ia melangka keluar ke arah pintu, terdiam dan sepenuhnya dalam keadaan terguncang. Ia berkata ke sang wanita bahwa ia akan memanggil dokter. Saat akhirnya ia keluar, 'ibu' ku duduk disampingku dan menggenggam tanganku, meremasnya memberikan tekanan bahwa aku aman bersamanya.

"Siapakah aku? Berapa umurku? Dimana ini?" aku kembali bertanya.

"Sayang, namamu adalah Brooklyn Summers. Kamu 16 tahun sekarang, kupikir. Ulang tahunmu tepat minggu lalu," aku mengangguk, mencoba mencerna informasi yang baru saja aku terima. Aku melakukan yang terbaik untuk tenang dan berperilaku baik tetapi di dalam, jantungku berdetak layaknya drum melawan dadaku.

"Kamu seharusnya ke Paris 3 bulan lalu tetapi kamu mengalami insiden," wanita itu mengerutkan bibirnya.

"Jadi aku baru saja 16 tahun dan aku berada dalam keadaan koma," aku berkata setelah kata-kata sang wanita mengerucut masuk di kepalaku, rasa tidak percaya jelas terdengar dari suaraku.

Ia mengangguk, "kamu mengalami insiden bersama dengan saha-" ia menghentikan dirinya mengatakan sesuatu, lalu berhati-hati melanjutkan, "batmu."

"Sahabat?" tentu saja aku memiliki sahabat, tentu saja. "Siapa namanya?" aku bertanya.

"Sahabatmu bernama Lu-" ia berhenti kembali. "Lucia." Ia melanjutkan.

"Dimana dia sekarang?" aku bertanya kembali.

Ia mengerut, sangat jelas ia tidak senang aku menyinggung tentang sang gadis Lucia, "Ia meninggal."

"Oh" adalah semua yang aku dapat katakan. Aku ingin merasa sedih dan menyesal tetapi aku tak mengingat apapun tentang kenangan yang aku miliki bersama 'Lucia'.

Kejadian setelah itu berlangsung dengan cepat. 'Ibu'ku mengatakan kepadaku bahwa kami akan pindah ke rumah baru. Aku tidak menolak karena aku baru memulai mengingat-ingat kembali kehidupanku. Mungkin aku memiliki kenangan sebelumnya, tetapi aku dengan senang hati melupakannya.

Kami pindah ke rumah baru tidak terlalu jauh dari rumah kami yang lama dan letaknya tidak berada di luar kota, aku membutuhkan permulaan yang baru. Ibuku mengatakan bahwa Lucia adalah teman yang buruk. Ia berkata, ia sering melihat kami menyelinap keluar malam tetap ia tidak pernah mengatakan tentang hal itu. Ia berkata Lucia adalah pengaruh buruk dan rumah itu memiliki banyak kenangan dengan 'nya' dan hal itu harus di singkirkan. Ayahku menolak untuk pindah tetapi ibuku melakukan percakapan yang panjang dengannya secara pribadi diluar dari pendengaranku tetapi aku mengintip sehingga aku mendengar sedikit dari percakapan mereka. Ibuku berkata aku berhak mendapatkan kehidupan baru setelah semua ini. Dan aku membutuhkan sesuatu untuk keluar dari pengaruh seseorang...

Seorang gadis pirang bernama Elaine pindah besama dengan kami, ibuku mengatakan bahwa ia adalah salah seorang sahabat terbaikku. Ibuku berkata bahwa ia layaknya seorang anak perempuan baginya, merujuk fakta bahwa ia membutuhkan cinta dan perhatian. Khususnya untuk seorang yatim piatu.

Aku dan Elaine di masukkan ke dalam sekolah khusus di sisi lain dari kota, hal itu berarti kami harus bangun lebih awal agar dapat sampai tepat waktu. Ia juga menjawab pertanyaan tentang kehidupanku tetapi aku menemukan ketika aku bertanya tentang Lucia, ia kurang setuju dan mengerutkan bibirnya, dengan cepat mengganti topik.

Dengan segera, aku menurunkan topik itu dan dalam sebulan aku mulai pulih. Aku dan orang tuaku memulai untuk membangun hubungan kami lagi dan aku dan Elaine berperilaku seperti sahabat lagi walaupun aku tak memiliki kenangan yang jelas tentang mereka.

Tetapi sesuatu.. ada sesuatu yang selalu aku lihat dalam mimpiku. Aku tidak tahu apakah pikiranku yang mengarangnya atau hal itu adalah nyata. Karena aku memiliki perasaan yang kuat bahwa mengenalnya dengan baik ketika aku melihatnya.

Sepasang mata sebiru samudera.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Jul 14, 2021 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

Amnesia by Irh Vanillacid (novel translation)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum