Part 1

543 41 1
                                    

   Feyna meraih ponselnya yang terus bergetar sejak tadi. Ia tahu seseorang sedang menelponnya, namun pekerjaan yang menumpuk di depannya seakan menariknya. Memaksanya untuk segera menyelesaikan pekerjaan itu.

"Halo" sapa Feyna dengan tidak semangat

"Selamat siang. Dengan nona Feyna?"

   Feyna mengkerutkan keningnya, ia menatap ponselnya sesaat lalu kembali menempelkannya ke telinga begitu ia mendapati nomor tidak kenal.

"Iya, saya Feyna. Ini siapa?"

"Saya Anne dari butik Ilona"

"Ah" seru Feyna begitu mendengar jawaban wanita ditelpon

"Kami ingin menyampaikan bahwa gaun dan jas yang nona pesan sudah jadi. Kapan nona bisa datang untuk mencobanya?"

"Oh, saya tanya pacar saya dulu ya, mba. Nanti saya hubungi lagi"

"Baik, nona Feyna. Selamat siang"

"Siang"

   Begitu telpon terputus, Feyna segera menelpon Arka, pacarnya.

"Halo, sayang"

"Kamu dimana?" Tanya Feyna cepat

"Di kantor. Kamu kenapa?"

"Butik sudah nelpon aku, katanya gaun dan jas kita sudah jadi. Kamu kapan ada waktu untuk ke butiknya?"

"Malam ini?"

"Malam ini...?" Tanya Feyna kembali.

Feyna tampak ragu mengingat pekerjaannya yang sangat menumpuk, namun sesaat kemudian ia menjawab, "Baiklah, kita ke sana malam ini"

"Mau aku jemput?"

"Nggak usah, aku bawa mobil jadi kita langsung ketemu disana aja"

"Oh, ok. Kamu sudah makan siang, Fey?"

"Sudah kok"

"Pasti makan ayam teriyaki, ya?"

"Kok tau?" Tanya Feyna bingung

"Iya, dong. Aku bisa tau loh tanpa liat atau tanya kamu langsung"

Feyna tersenyum, "Pasti kamu juga dikirimin makan siang sama ibu juga, kan?"

"Hehe, iya, ayam teriyaki ibu emang terbaik, deh"

   Feyna hanya tertawa. Arka memang selalu suka masakan ibunya Feyna. Tak jarang ibu Feyna mengirimkan makan siang buatannya untuk Arka dan juga Feyna.

"Udah dulu ya, Fey. Aku mau..."

"Mau rapat, ya?" Potong Feyna sebelum Arka menyelesaikan ucapannya

"Kok kamu tau?"

"Iya, dong. Aku bisa loh tau kamu ngapain tanpa liat atau tanya kamu" jawab Feyna seraya menirukan ucapan Arka sebelumnya

   Kali ini Arka yang tertawa. Feyna selalu tahu membalas kejailan Arka.

"Ya sudah. Aku harus pergi sekarang. Bye, sayang"

"Bye"

   Feyna tersenyum. Matanya tertuju pada foto dirinya dan Arka yang terpajang di atas meja kerjanya. Bulan depan ia akan segera menikah dengan Arka. Pria yang ia kenal sejak 2 tahun belakangan ini.

   Arka adalah pria yang sangat baik. Ia sangat mencintai Feyna, selalu menjaganya dan begitu perhatian pada Feyna. Namun yang membuat Feyna luluh adalah Arka selalu sabar menghadapi Feyna. Semua hal tentang Feyna akan di terima Arka dengan sepenuh hati. Mungkin karena itu, Feyna selalu merasa nyaman di dekat Arka dan akhirnya menerima lamaran pria itu.
***

Feyna [END]Där berättelser lever. Upptäck nu