"Sayang.." Guanlin memanggil istrinya dengan hati-hati.

"Mas!" seru Renjun seraya tersenyum manis.

Hati Guanlin mencelos. Bagaimana bisa Renjun tetap tersenyum manis kepadanya setelah ia bentak-bentak?

Dengan segera Guanlin memeluk Renjun erat. Wajahnya ia tenggelamkan di ceruk leher istrinya yang memiliki bau khas yang sangat harum.

"IH MAS KOK NANGIS!" Renjun berseru begitu ia merasa lehernya basah karena air mata Guanlin.

"Maafin Mas yang udah ngebentak kamu. Mas bodoh banget karena nggak bisa ngontrol emosi. Mas nyesel."

Renjun mendorong tubuh Guanlin hingga pelukan mereka terlepas. Ia menangkup wajah suaminya yang berurai air mata.

"Nggak apa-apa Mas, Adek cuma takut aja. Mas serem banget banget kalo lagi marah. Udah yaa. Jangan nangis lagi, nanti kadar gantengnya nurun loh." ucap Renjun lalu mengelap air mata Guanlin.

Guanlin perlahan tersenyum kecil. Ia meraih tangan Renjun yang ada di wajahnya lalu mengecup punggung tangan istrinya itu dengan lembut.

"Mas cinta banget sama kamu Dek." ucap Guanlin lalu memajukan wajahnya untuk mengecup kening sang istri dengan penuh kasih sayang.

"Adek juga cinta banget sama Mas."

"Sebagai permintaan maaf, gimana kalo besok kita jalan-jalan sekalian beli perlengkapan buat baby? Adek mau kan?" tawar Guanlin.

Renjun mengangguk semangat dengan mata yang berbinar. "Adek mau Mas!"

.

.

.

"Mas, boleh nggak kalo Adek ngedekor sendiri kamar buat baby sesuai keinginan Adek?" Renjun bertanya pada suaminya.

"Boleh banget dong sayang. Nanti Mas bakal bantu juga supaya kamu nggak kecapekan." jawab Guanlin.

"Tapi barang yang harus dibeli buat ngedekornya banyak. Nggak apa-apa?" tanya Renjun lagi.

"Sayang, kamu tau kan duit Mas itu banyak? Sebanyak apapun barang yang kamu mau beli, duit Mas nggak bakal habis." ucap Guanlin sombong membuat Renjun mendengus malas.

"Emang kamu mau ngedekornya kayak gimana sih?" tanya Guanlin penasaran.

"Rahasia dong!" jawab Renjun jahil.

"Nakal kamu ya, main rahasia-rahasian sama Mas." Guanlin menangkup wajah Renjun dengan kedua tangannya. "Mau dihukum hm?"

"Ih nggak mau!"

Guanlin memajukan wajahnya dan menciumi seluruh permukaan wajah Renjun membuat istrinya itu tertawa kegelian.

"Udah ih Mas." Renjun menutup bibir suaminya dengan telapak tangan. "Ayo kita pergi. Nanti keburu siang."

"Iya, Angel. Yuk!"

.

.

.

"Kayaknya hampir semua barang yang Adek beli hari ini warnanya biru. Adek mau bikin kamar Baby dominan warna biru?" Guanlin bertanya.

"Iya Mas. Nggak aneh kan kalau kamar bayi laki-laki warna biru muda?"

"Nggak kok. Biru kan warna netral. Bisa buat cewek ataupun cowok." jawab Guanlin. "Btw, kita kapan mulai dekornya? Mas udah nggak sabar nih!"

"Sekarang boleh." balas Renjun. "Mas bantu Adek ya?"

Cup!

"Mas pasti bantu sayang."

Renjun tersenyum mendengar balasan Guanlin ditambah kecupan ringan pada bibirnya.

Dua jam kemudian...

"Yeay! Udah jadi!" seru Renjun antusias sembari menatap kamar hasil rancangannya dengan puas.

"Yeay! Udah jadi!" seru Renjun antusias sembari menatap kamar hasil rancangannya dengan puas

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Bagus banget." puji Guanlin.

"Adek jadi nggak sabar nunggu baby lahir ke dunia." ucap Renjun.

"Mas juga nggak sabar. Anak kita pasti ganteng kayak Mas." balas Guanlin.

"Nggak dong. Pasti baby nanti mirip sama Adek!" Renjun protes.

"Mirip kita berdua sayang." balas Guanlin menengahi. "Kan kita berdua yang bikin."

"Hih! Adek laper Mas~" Renjun merengek manja.

"Kesayangan Mas mau makan apa hm?" tanya Guanlin lembut.

"Adek mau makan sate ayam." jawab Renjun. "Boleh nggak?"

"Apa sih yang nggak buat calon ibu dari anak-anak Mas." ucap Guanlin sembari mencolek dagu Renjun. Genit. "Sebebtar ya, Mas pesen dulu."

"Okay. Terimakasih kesayangan Adek."

"Tapi rewardnya nanti emut ini ya!" ucap Guanlin sembari melirik selangkangannya. Perhitungan banget emang oknum Lai Guanlin ini!

Renjun yang paham apa maksud Guanlin pun tersenyum malu dan menganggukan kepalanya pelan.

Mereka memang sudah tidak melakukan hubungan intim semenjak kandungan Renjun memasuki trimester ketiga. Sebagai gantinya kini mereka hanya saling memuaskan dengan menggunakan mulut. Renjun memberikan blowjob pada Guanlin, begitu juga sebaliknya.



Tbc...


AFTER WEDDING (GuanRen)✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant