01

793 99 57
                                    

[YuWin]
.
.
.
Happy Reading

Silahkan vote dan komen :)






"papa, talo-talo maw mawinan balu" ujar seorang anak kecil dengan mata sipit dan senyum manis andalannya, dia memegangi jari-jari pria yang dipanggilnya papa tadi.

Pria itu tersenyum dan mencium pipi sang anak dengan gemas, tak perlu memohon seperti ini, dia pasti dengan senang hati membelikan apapun yang anaknya inginkan.

"Tentu saja sayang, apapun yang diinginkan bayi kecilnya papa" balasnya kemudian.

Si kecil bersorak karena keinginannya diberikan oleh sang ayah, tangan kecilnya menangkup pipi ayahnya dan menyematkan kecupan penuh liur di seruluh wajah ayahnya.

"Jangan terlalu memanjakan anak mu seperti itu" terdengar sahutan seorang pria manis yang sedang melakukan kegiatan perawatan rutin malamnya sebelum tidur.
Sedari tadi dia hanya diam menikmati momen hangat antara sepasang ayah dan anak itu tanpa bermaksud mencampuri percakapan mereka, tapi topik tentang mainan baru sedikit mengganggu dirinya.

Bukannya apa, tapi mainan anaknya hampir memenuhi seluruh isi rumah ini,beberapa bahkan belum sampat dimainkan sang anak, lalu bagaimana bisa dia mengiyakan begitu saja permintaan sang anak.

"Tidak apa sayang, hanya mainan tak akan membuat seluruh uang ku habis" balas si ayah kemudian.
.
Pria manis tadi hanya mendengus, perdebatan tentang pola asuh anak memang sering sekali menjadi perdebatan kecil untuk rumah tangga mereka, tapi tetap saja bagaimanapun dirinya berusaha membantah dan memberikan pengertian sebisa mungkin, dia tak akan pernah bisa kalah dari sang suami.

"Bukan masalah uang mu habis atau tidak Tuan, hanya saja jika mengiyakan apa saja yang diinginkan anak mu, dia akan menganggap semua mudah didapatkan" tuturnya

Sang anak hanya diam, tau jika sekarang babanya membantah dan berusaha membatalkan persetujuan ayahnya untuk membelikan ia mainan besok.

Si kecil menelisik kedada ayahnya, mendusel dipiama yabg dikenakan pria dewasa itu.

"Ppa" lirihnya dengan bibir bergetar menahan tangisnya yang akan pecah.

"Winwin, tak apa sesekali menyenangkan anak mu, dia hanya meminta mainan tidak lebih. Lagian umurnya belum genap 3 tahun  jangan terlalu keras terhadapnya" ujarnya, tangannya mengelus kepala sang anak beberapa kecupan dia sematkan pada rambut anaknya.

"Tuan Na Yuta, aku tidak akan masalah jika kau berlaku begitu sesekali, tapi ini? Setiap kali anak mu merengek kau selalu berlaku begitu, aku begini demi kebaikan anak mu juga" tak mau kalah, pria yang dipanggil winwin tadi mengutaran pendapatnya yang selama ini ia tahan.

Jangan salah, dia ibu dari anak dari pria yang dia panggil Tuan Yuta tadi.
Dan dia juga berhak mendidik anaknya.

"babwa~, janan mawah-mawah Talo akut hiks.." si kecil merengek, dia mendongakkan kepalanya memandang orang yang melahirkannya, pelan-pelan dia merentangkan tangan pada pria tersebut.

Mau tak mau Winwin luluh juga, dia berdiri dari meja riasnya, menghampiri ranjang yang ditempati oleh suami dan anaknya, menyambut uluran tangan Taro kepadanya.

Sedetik kemudian dipeluknya anaknya, menimang anak itu agar berhenti terisak, ayolah ini sudah hampir tengah malam, tak mungkin dia tega membiarkan anaknya menangis hanya karena dirinya yang berdebat masalah mainan dengan sang suami.

"Tuan, disini anak mu bukan hanya Shotaro,  kau juga punya seorang anak lagi, tolong jangan timpang sebelah, aku senang kau memperhatikan anak ku, tapi ku mohon jangan lupakan kewajiban mu untuk anak yang satu lagi, Kasihan Jaemin" ujar Winwin, hatinya terasa sakit ketika mengingat perlakuan yuta yang dirasa tak adil ini.

To My One and Only You [YuWin]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin