68 : SEASON 2

5.9K 542 24
                                    

Happy reading

"Mi, Deril boleh sekolah ya?" Tanya nya.

"No!"

Ruby sekarang di dapur sedang menyiapkan makan malam.

"Mi, Deril capek di rumah" keluh nya.

"Kamu masih sakit" ucap Ruby.

"Luka mu saja belum sembuh" lanjut nya.

Ruby sibuk meracik bumbu untuk masakan nya.

"Mi, ayo lah" ucap nya.

"Kalau di bilang no, ya no" ucap Ruby.

Deril berdecak kesal berjalan pergi dengan menghentakkan-hentakan kaki nya.

Drttt

Drttt

Deril Tampa melihat dia mengangkat telpon itu.

"Apa?!" Ucap nya dengan nada kesal.

"Hm?" Ucap seseorang di sana.

Deril merasa tidak asing dengan suara tersebut, dia melihat ternyata itu Nathan.

Dia menghela nafas nya dengan pelan.

"Iya" ucap nya dengan nada lembut.

"Kenapa marah?" Tanya nya.

"Nggak marah, siapa yang marah" ucap nya.

Deril duduk di sofa sambil melihat kedua adik-adik sibuk main lempar tangkap bola.

"Tadi, kenapa nada nya gitu?" Tanya nya.

"Gua ada masalah" ucap Deril sambil menghela nafas nya seakan-akan hidup nya penuh beban.

"Masalah?"

"Iya, masak mommy Nggak ngasih izin buat besok sekolah" adu nya.

"Kamu belum sembuh"

"Sama aja dengan mommy bilang gitu juga, gua kan bosan di rumah terus" ucap nya.

"Mau sekali untuk pergi ke sekolah?" Tanya nya.

"Ya, mau lah" ucap Deril.

"Biar saya bantu bilang sama mommy kamu"

"Beneran om?"

"Iya"

"Makasih banyak om, sayang deh sama om Nathan" ucap nya dengan nada centil.

Nathan terkekeh kecil mendengar nya, dia senang bisa membantu sambil memantau Deril lewat CCtv.

"Tapi berjanji lah, untuk hati-hati kamu masih banyak luka yang belum sembuh"

"Iya om, janji kok" ucap nya.

Deril sebenarnya belum sembuh total, kaki nya masih sakit tapi sudah bisa berjalan sedikit-sedikit, luka di wajah nya juga masih perih tapi sudah mendingan karna ini sudah hampir satu bulan.

MAS BULE ~ BL Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ