This heart belongs only to him

27 4 5
                                    

*catatan author, di saranin buat baca part sebelum nya sebelum kesini biar paham yaa*

Happy reading ❤❤❤

***

Dering alarm berbunyi begitu nyaring hingga membuat gadis dengan surai coklat itu terganggu dari tidur nyenyak nya. Dengan mata yang masih setengah terpejam, ia meraih ponsel yang sedang tergeletak malas di atas nakas.

"MasyaAllah aku kesiangan!" Jerit Aisyah yang buru-buru terbangun dari acara baring-baring santainya.

Setelah mengikat rambut panjangnya dengan asal, Aisyah buru-buru turun ke dapur. Mengambil dua telor dan empat sosis dengan tergesa.

Meski tangan nya sibuk membalik sosis dan telor di atas wajan, matanya terus-terusan melirik kearah jam dinding yang terletak di atas kulkas.

Jam 8, sudah sangat kesiangan!

"Sayang banguuun~! Sudah jam 8!" Teriaknya dari lantai dasar, suaranya cukup keras hingga mengusik seorang lelaki yang asik tertidur di kamar atas.

"Five more minutes ,, please~!" Erangan di lontarkan dari lelaki yang masih asik tertidur.

Aisyah hanya menggeleng tak percaya pada jawaban yang dilontarkan oleh orang yang sangat amat di sayanginya itu. Sepertinya, itu keuntungan bagi seorang pengangguran karena tidak ada kata kesiangan bagi mereka.

Aisyah menaruh sosis dan telor diatas dua piring, menghias nya sebagus mungkin. Tersenyum simpul saat melihat karya nya yang tidak kalah hebat dengan chef di luar sana.

"Jongdae~ sarapan udah siap ... cepat banguuun~!!" Sekali lagi Aisyah berteriak membuat lelaki diatas sana merasa terganggu.

Dengan rengekan kecil karna kesal tidur nya terganggu, Jongdae menyerah. Ia turun dengan masih mengusak-usak matanya, tentu saja masih dengan rengekan tak setuju.

Aisyah hanya menggeleng kecil sambil tersenyum tatkala maniknya menangkap lelaki yang di sayanginya menggerutu lucu pada setiap langkahnya.

"Jangan ngedumel, udah nih makan dulu." Aisyah menggeser piring dengan isi sosis dan juga telur acak kehadapan Jongdae.

Aisyah melihat orang terkasihnya melahap masakannya dengan begitu antusias seolah memakan masakan restaurant bintang lima. Pipi chubby nya bergerak lucu saat mengunyah makanan, bibir pikachu-nya makin bertekuk dan berkerucut lucu. Rasa-rasanya Aisyah ingin sekali melahap bibir itu dan menelannya.

Untung saja mereka belum menikah, jika sudah, Aisyah tidak akan membiarkan lelaki tampan di depan nya ini menganggur seperti sekarang. Dia akan menghabiskan malam dan siang saling mendekap dan memberikan afeksi cinta pada satu sama lain.

Astagfirullah, mikir apa sih?!, Buru-buru Aisyah menggelengkan kepalanya keras, berusaha mengusir pikiran-pikiran kotor dari kepalanya.

Tetapi, siapa yang bisa menolak pesona seorang Kim Jongdae? Sahabat sekaligus kekasih nya itu benar-benar paket kumplit, pandai bernyanyi, senyum manis, sedap di pandang, pokonya benar-benar paket kumplit. Itulah mengapa, hanya dengan memandang Jongdae sedang makan saja sudah membuat Aisyah jatuh cinta lebih dalam lagi.

"Kawmu kewja an?" (Kamu kerja kan)

Aisyah terkekeh pelan, "Jangan berbicara saat sedang makan."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BITTERSWEET [ONESHOT] - JONGDAEWhere stories live. Discover now