PERTARUNGAN ABADI Kayzerotaku

238 30 2
                                    

PERTARUNGAN ABADI Kayzerotaku (A.J. Santoso)

Musim Gugur tahun 3925 A.V., Freidle, Borgia.

Namaku Jozef. Sejak tinggal di Freidle, aku bekerja serabutan sebagai penagih hutang ataupun detektif. Walaupun demikian, tugasku yang sebenarnya adalah mengusir roh jahat atau menolong arwah penasaran. Ya, aku adalah seorang exorcist, pemindah arwah.

Meskipun tugasku sebagai pemindah arwah selalu penuh tantangan, tak jarang ada beberapa yang memaksaku menyabung nyawa – atau malah nyaris membuat diriku sendiri atau orang lain jadi arwah penasaran. Mari kuceritakan salah satu tugas terpenting sepanjang karirku ini.

Kisahku dimulai pada suatu hari ketika seseorang mengetuk pintu kantorku. Kantorku sendiri hanyalah sebuah kamar kecil dengan sebuah meja dengan telepon yang telah diputus salurannya karena aku tak membayar rekening telepon selama enam bulan.

“Masuklah!” balasku. “Pintu tidak dikunci!”

Begitu pintu dibuka, masuklah seorang wanita cantik dengan rambut kecoklatan. Ia mengenakan mantel bulu tebal, tetapi lekuk tubuhnya yang semampai masih terlihat. Melihat busana dan perhiasannya, aku menyimpulkan ia pastilah dari kalangan atas. Namun wajahnya nampak risau dan kedua matanya seperti tidak pernah tidur. Kupersilahkan tamuku duduk di satu-satunya kursi.

“Apakah Anda Jozef Eckermann? ” tanya wanita itu ragu-ragu. Jari-jemarinya menggenggam tasnya.

“Ya, ada yang saya bisa bantu?” balasku. Wanita itu menarik nafas, lalu memperkenalkan dirinya.

“Namaku Elacca Holtzman. Aku datang ke sini karena seseorang mengatakan bahwa Anda dapat membantu kami.”

Keluarga Holtzman! Semua orang di Borgia pasti pernah mendengar nama mereka. Mereka adalah keluarga terpandang. Kabar mengatakan bahwa mereka dekat dengan kalangan militer dan mendapatkan penghasilan mereka dari perdagangan senjata.

Aku berkata. “Tergantung bantuan macam apa.”

“Biaya bukan masalah!” sergah Elacca. “Kami akan membayarmu berapapun yang Anda minta, asalkan Anda bersedia menolong kami!”

Mendengar itu, aku terdiam sejenak dan akhirnya bertanya. “Apa yang terjadi?”

“Anakku satu-satunya, Adolph kerasukan roh jahat.” katanya dengan pelan. “Sebelumnya ia adalah anak yang ceria dan selalu ingin tahu. Tiga tahun silam, suamiku, Furtz mengurungnya dalam ruangan ini karena suatu kesalahan. Begitu Adolph keluar dari ruangan,kami menemukan ia mulai menunjukkan perubahan sikap. Sejak saat itu ia lebih senang menyendiri dan tidak pernah bergaul dengan siapapun”

“Kelakuannya makin lama makin memprihatinkan. Bahkan para dokter angkat tangan. Ternyata di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah kotak kayu yang telah lama ditinggalkan. Kami berpaling pada ahli paranormal dan pemuka agama. Salah satu dari mereka menemukan bahwa kotak yang dibuka Adolph ternyata menampung dybbuk– roh penasaran!”

“Apa mereka sudah mencoba mengusir roh itu?” tanyaku penasaran.

“Sudah kami coba, tetapi dybbuktersebut terlalu kuat!” ujarnya dengan nada khawatir. “Setiap orang sakti, bahkan paranormal yang kami mintai tolong tak mampu mengusirnya. Bahkan seisi rumah sendiri tidak luput dari terornya!”

“Suamiku menganggap ia tidak dapat diselamatkan!” kata Elacca sambil terisak. “Aku mendengar namamu dari seorang kerabat pelayan kami. Katanya kau pemindah arwah paling sakti di kota ini! Kaulah harapan terakhir kami, Tuan Jozef!”

Sejujurnya, aku bukan orang yang gampang luluh mendengar cerita sedih. Namun perihal dybbuk tersebut membuatku penasaran. Tidak hanya itu, aku mempunyai firasat tak bagus tentang kasus ini.

EVERNA SAGA Hikayat Tiga ZamanWhere stories live. Discover now