CH5

1.6K 60 23
                                    

Heheheheh ;) lama tak bersua..... i'm back.... ketika ngarang kembali ngebaca dari awal, aq hampir lupa sama ceritanya :(

Heheheheheh (berwajah polos ala bayi setelah menghilang beberapa bulan)

----------------------------- >_< -----------------------------------------

Taro's POV

"biasanya apa yang dilakukan cewek ketika dia sibuk dengan handphonenya? Kulihat Haru bertanya sambil berwajah ter ragu yang pernah kulihat diwajahnya. Gon dengan wajah malas kemudian membenarkan letak kacamatanya menatap Haru sekilas kemudian kembali sibuk membaca buku algebra yang dibaliknya terdapat komik maruko. Dibalik wajah cool dan cueknya itu gon sebenarnya hanyalah seorang cowok yang seleranya penyuka komik anak kecil, aku sempat khawatir sebenarnya dia adalah seorang pedophile dalam penyamaran anak sma saja.

"Mail, micro blog, baca ebook, gaming, photo shot banyak kemungkinan.... tapi kemungkinan besar dia sedang sedang berhubungan dengan cowok yang disukainya" aku mengangguk-anggukan kepalaku tanda setuju dengan pendapat Gon ini.

Mata Haru membulat kemudian dengan kesal dirinya menendang kursi didepannya. "shit....!!!" teriaknya sambil mengacak-acak rambutnya

"cewek yang kamu incar sudah punya pacar? Bukankah seharusnya itu tidak menjadi masalah untukmu.." aku mengunyah kroketku dengan rakus "rebut saja" tambahku . Tak kusangka Haru bisa bingung untuk hal semacam ini, selama aku mengenalnya tak pernah aku melihatnya gagal dengan cewek.

"cari cewek lain.... jangan membuang waktumu" ucap Gon, huh tipikal dirinya. Tidak mau mengambil resiko. Padahal lebih seru mendapatkan seorang cewek yang sudah punya pacar. Rasa senangnya akan berkali lipat ketika kita berhasil mendapatkannya.

Haru hanya terdiam dengan kedua tangan disaku celananya dia memandang langit cerah. matahari bersinar terik diatas atap ini dan aku sangat bersyukur aku memakai cream pelindung matahari yang kucuri dari kakakku .

"ah... dan sebaiknya kamu membuat Sayaka diam, aku bosan mendengar pertannyaanya soal kamu" Gon beranjak dari kursinya kemudian menepuk bahu Haru "aku tak tahu apa yang membuat para cewek itu menempel padamu tapi itu membuat kepalaku pusing" ujarnya kemudian pergi sambil membawa milkshake banana choconya.

"tenang saja Haru aku sama sekali tak keberatan kalau para cewek itu mendekat..."ucapku kemudian memainkan alisku

"siapa Sayaka?"balasnya dengan wajah bingung.

"dia cewek yang bersama kamu bulan Juni kemarin" jawabku enteng, Haru memang sering lupa nama cewek yang bersamanya. Mungkin karena dia hanya mempergunakan cewek itu untuk mengisi kebosanan.

"Urus dia, aku tak tertarik" sahut Haru kemudian melemparkan handphonenya padaku

"roger...." jawabku dengan wajah ceria, tentu saja... siapa yang menolak bermain-main dengan cewek cantik?

"dan aku hampir melupakan sesuatu....." kudengar suara dingin Haru setelah itu kurasakan sentakan kuat dikerah bajuku. Haru terlihat sangat marah

"oi...oi... kenapa? Gomenasai... untuk apapun kesalahan yang aku buat, tapi... tolong jangan pukul wajahku" bisikku dengan wajah sememelas mungkin. Damn... kenapa lagi? Wajah yang hampir sama ketika aku memakan roti melonnya dulu, tapi tentunya aku tak pernah lagi menyentuh roti melon miliknya lagi. Terus sekarang kenapa lagi? Oh... damn kalau Haru mengamuk sekarang maka tak ada yang bisa meredamnya, dan itu artinya riwayatku bakal tamat. Shit kalau tahu begini aku bakalan langsung baca majalah dewasa yang kemarin aku beli! Terus mengajak jalan Sayaka... dan juga tak perlu membayar hutangku pada Gon, shit! Shit! Banyak penyesalan.. pikirku sambil hanya bisa menatap Haru dengan takut

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 01, 2012 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Childish Boys Next DoorWhere stories live. Discover now