❲ Fake Love BAB : VIII ❳

2.7K 357 50
                                    

Bel istirahat memecah rasa bosan seluruh pelajar. Guru-guru mulai keluar dari ruang kelas, diikuti segerombolan murid yang juga ikut keluar bergegas dengan semangat menuju tujuan masing-masing, entah sendiri ataupun bersama temannya.

"Sunoo , kau tidak makan? Kau bisa sakit" Jiheon memasang mimik khawatir.

Sunoo tersenyum tipis "Aku tak apa. Pergilah. Aku lelah."

Jiheon tak bisa membantah , Sunoo tipe anak yang keras kepala. Lalu Jiheon pergi bersama Heejin ke kantin.

Sunoo mengusap wajahnya kasar. Bekas luka di hatinya tak kunjung sembuh , seakan setiap detik kian menganga. Otaknya tetap tertuju pada Si Brengsek Shim walaupun dirinya sudah sekuat tenaga menghapus.

"Lebih baik aku ke atap." Sunoo berdiri dan berjalan meninggalkan kelas.

Sesampainya di atap , Sunoo dibuat bingung dengan pintu dari besi abu-abu itu terbuka sedikit.

Setahunya tak ada yang sering keatap selain dirinya sendiri dan petugas pembersih sekolah yang biasanya akan datang membersihkan atap saat jam pulang.

Lalu siapa?

Sunoo berjalan pelan untuk mengintip lewat celah pintu.

Setelah berhasil mendapatkan posisi yang pas , Sunoo dapat melihat biang pelakunya.

Mata Sunoo membulat di sertai rasa terkejut bukan kepalang. Hatinya bagai diremas kuat dengan dorongan kuat untuk menumpahkan air matanya.

Sadar tak sadar Sunoo meneteskan air mata pertama dari pelupuk kirinya.

Disana , di hadapan kedua mata Kim Sunoo , seorang Jake Shim dengan seorang gadis yang pasti adalah Kim Minju tengah berciuman dengan kilatan nafsu.

Jangan lupa tangan Minju yang mulai membuka dua kancing terbawah seragam Jake dan mengelus perut dan bisepnya sensual.

"Sialan."

Tak kuat dengan siksaan batin berwujud nyata itu , Sunoo memutuskan pergi meninggalkan atap dengan segudang rasa kecewa dan emosi.

Semudah itukah sosoknya terhapus dari hati Jake?

Semudah itukah Jake berhenti memikirkannya?

Apakah hanya Sunoo yang 'mencintai' ?

Terkadang jatuh cinta itu adalah hal yang buruk , sangat buruk.

Jay berjalan pelan menyusuri koridor dengan tangan kanan menyisir surai abu-abu kelamnya ke belakang , mengundang teriakan memekak telinga dari para gadis dan uke di sekitarnya.

Di depan sana , kurang lebih dua puluh lima meter di depannya , Jay melihat sesosok pemuda yang selalu menjadi alasan sahabatnya Jake mengerang keras dan menyumpahi dirinya sendiri.

Kim Sunoo.

Jay melihat gelagat tak nyaman Sunoo. Jangan lupakan mata sembab dengan bekas air mata di ujung pelupuknya.

Ketika mereka saling berhadapan , Jay dapat melihat guratan kecewa dan penuh luka dari Sunoo.

Lalu Jay segera melihat darimana Sunoo berjalan.

Atap sekolah.

Dengan tergesa-gesa Jay berjalan menaiki tangga dan mendekati pintu rooftop.

Hey! Begini-begini Jay juga merasa bersalah ke Sunoo karena dare yang Jake laksanakan adalah perintahnya.

Jay membuka pintu atap dengan cepat dan betapa kagetnya dia melihat kedua insan yang saling melakukan hal tak senonoh.

Disana , Jake tengah menindih Minju dengan kedua tangannya yang menahan tubuhnya untuk tidak menimpa Minju , di sofa.

Rok Minju sudah tersingkap dengan kancing baju hampir terbuka semua , sisa dua paling bawah. Sementara Jake dengan surai yang diremat kuat oleh tangan nakal Minju dan seragam yang sudah terbuka sepenuhnya

Menampilkan kaos hitam polos yang sedikit basah karena keringat. Tubuh mereka berdua di penuhi peluh.

Jangan lupakan mereka yang saling berciuman dengan desahan nista menjijikkan yang memuakkan.

"Apa yang kalian lakukan?!" Jay meninggikan suaranya , memandang Jake dan Minju sengit.

"J-Jay . . . "

"Jake , kau sudah gila?!" Jay berjalan cepat mendekati mereka berdua dan menarik Jake menjauh dari Minju.

Minju menatap Jay kesal "Kau menganggu Jay"

"Diam kau , bitch!" Minju semakin menatap Jay tajam.

"Dan kau Jake , apa yang kau pikirkan?! Kau ingin menyetubuhi jalang bodoh ini?!"

Jake terdiam , Minju semakin kesal saat disebut 'jalang' yang mana itu benar adanya.

"Apa kau tak tahu Sunoo menyaksikan kegiatan gila kalian?!"

Bola mata Jake sukses membola. Matanya manatap Jay , mencoba mencari kebohongan namun nihil.

"Kau s-serius?"

Jay berdecak kesal.

"Kenapa kau lakukan ini?" Tanya Jay untuk Jake.

"Karena Jake mencintaiku!" Seru Minju girang lalu mengecup ujung bibir Jake cepat.

Jake menatap Minju jijik "Diamlah."

"Tapi─"

"Bro , aku hanya termakan nafsu." ujar Jake menyela ucapan Minju.

Minju menatap Jake terkejut "Apa maksudmu?! Hanya nafsu?! Kau tidak mencintaiku?!"

Jake menatap Minju dengan emosi.

"Bagaimana jika aku sudah tidak mencintaimu lagi dan justru sudah berpaling ke orang lain?"

────────────────────
Don't forget for vote and comen !
────────────────────

Sekarang lo nyesel kan , mutusin gue -sunoo
see next chapter !

─ nenglilis
~Adios !

FAKE LOVE ៸៸ JAKENOO ✔Where stories live. Discover now