Bag 3

5.7K 124 7
                                    

Keesokan harinya

-Siang-

"Jadi bagaimana kronologinya??"
tanya polisi

Ayah Siren pun menjelaskan secara detail berharap polisi memahaminya.

"Oke, kami akan segera melakukan pencarian. Ibu dan bapak boleh pulang"
jawab polisi tersebut dengan santai.

"kapan pak!??" tanya ibu Siren dengan nada agak kesal.

"Segera kami akan mencarinya" jawab polisi tersebut.

"Apakah sesantai ituu anda menganggap kasus kami???, Anda tau dia gadis berusia 15 tahun, dan dia sendirian di luar sana!!!" bentak ibu siren sembari meneteskan air mata.

Polisi tersebut hanya bisa terdiam. dan seluruh orang yg berada di sekitar kantor  terdiam.

sedangkan ayah siren berusaha menenangkan istrinya.

               **************
-Sore-

Siren pun sadar dari pingsannya, dia duduk seraya memegang kepalanya yg terasa nyeri.

"Mama?? papa?? kalian dimana??, aku dimana??"
sembari melihat sekeliling.

suara gagang pintu berbunyi, Siren mEemperhatikan dengan seksama.
Masuklah pria tinggi berpakaian rapi.
Menghampiri, Siren. Siren yg hanya bisa terdiam,menatap pria tersebut.

"Hei, kau sudah sadar rupanya.perkenalkan nama ku Tom, dan siapa namamu gadis manis??" ucap Tom dengan senyum sumringah.

"Si..si..siren,na..ma ku siren" jawab siren

"Nama yg cantik." puji Tom

"Aku mau pulang!" pinta Siren

"kenapa,apakah kamu tidak suka tempat ini?"

"Aku mau pulang!!" bentak Siren, dan langsung berlari melewati Tom menuju pintu kamar. Dengan sekuat tenaga ia membuka pintu jati tersebut namun tiada hasil.

"Siapa pun tolong,!!!" teriak Siren.

"jujur saja, aku benci main tangan." gumam Tom. dan langsung berjalan menuju Siren.

"Plaakkk!!" Tamparan keras mendarat di pipi yg lembut itu. bukan hanya itu Tom menjambak rambut Siren. tangan mungil siren mencengkram tangan Tom. Siren merintih kesakitan.

"jika kau berani kabur dari ku, lihat saja nanti akibatnya." ancam Tom.

Tom pun menyeret Siren menuju kasur dengan keadaan masih menjambak.

"mama,mama!!! tolong!!" rintih Siren

Tom melempar tubuh mungil Siren ke kasur, Gadis malang itu berusaha turun, namun Tom mencengkram kedua tangannya, membuat Siren tak berdaya.

"Kumohon, ampuni aku tuan" rintih Siren dengan suara lembut.

Tom tak mengubris permintaan Siren, ia lalu mengecup leher gadis itu beberapa kali.
Siren yg merasa risih berusaha melepaskan cengkraman Tom, namun Siren hanya seorang gadis berusia 15 tahun dan tenaganya tak sepadan dengan Tom yg usianya 3 kali lebih tua darinya.

Tom merobek paksa seragam sekolah siren, memperlihatkan tubuh halusnya. Tom mengecup dada,leher hingga perut gadis tersebut.

Siren yg menangis menahan geli, liur Tom yg hangat membasahi dada dan perutnya, membuat Siren merasa jijik.

Tom pun melepas cengkramannya, dan segera melepas jas dan kemeja yg ia pakai, memperlihatkan perut sistpaks dan dada bidang. Siren berusaha menjauh dari Tom, namun Tom mencengkramnya kembali.

Kini Rok siren di buka paksa oleh tom,memperlihatkan paha mulus nya..tanpa basa basi ia meraba paha yg mulus dan putih itu, dan otomatis cengkraman nya terlepas. Siren menendang selangkangan Tom menbuat Tom kesakitan, dan memberi ruang untuk berlari menuju pintu, belum sampai di pintu Tom menjambak rambutnya kembali.

"Sudah ku bilang aku benci gadis yg melawan" bisiknya.
lalu seketika ia melemparkan kembali siren keatas kasur, kini Tom berada di atas gadis itu lalu, menamparnya dua kali. seketika Siren melemah, ia langsung mimisan. dan akhirnya tak sadarkan diri.

"Begini lebih baik"

Hello menarik ga??
sebenarnya ini bukan cerita dewasa,atau cerita porno. Ini kisah Siren,  Kisah tentang kekerasan terhadap gadis di bawah umur, Dan tentang pedhopil.
Mengingat kekerasan/pecabulan/dan pemerkosaan terhadap Anak anak di bawah umur begitu marak. Dan ini adalah salah satu kisah yg mewakili orang tua, korban dan pelaku.

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang