Mckanzy 15

1K 129 2
                                    

Author Pov.

Arkanaya Joohyuni, Seorang gadis cantik yang memiliki wajah yang sama persis dengan Irene dan Zairene.

Membuat Mckanzy goyah untuk nelanjutkan kembali rencananya.

Keesokan Harinya.

Academy sedang dalam keadaan ricuh. Dikarenakan 4 Mobil Alphard terparkir apik diparkiran.

Dari dalam mobil tersebut muncul 4 orang Pria paruh baya yg nampak tidak terlalu tua.

Dan dari aromanya mereka dipastikan adalah Alpha.

Mereka berjalan beriringan menuju kantor Wild Dan membuka pintu tersebut begitu saja.

Wild yang sedang mengerjakan suatu berkas, terkejut dan menolehkan kepalanya ke arah pintu dan betapa kagetnya para Petinggi yang harus datang 4 hari lagi kini sudah berada di depannya.

Berdiri dengan raut wajah yang bisa dibilang gugup, Wild bertanya pada mereka ber4.

"A..a..Kalian datang? Kukira masih 4 hari lagi" Tanya Wild gugup membuat tangannya sampai berkeringat.

"Cih, jangan pura-pura bodoh. Panggil Omega itu dan bawa kehadapan kami" Ucap salah seorang dari mereka.

Seorang Alpha bernama Lefrank Domani dia Alpha yg berasal dari Camp timur.

"Em...apa harus kupanggilkan?" Tanya Wild ragu.

"Kau mulai memberontak Wild?"
Mendengar ucapan datar dari Seorang Alpha lain bernama Lee Jangmin Alpha yg berasal dari Camp Exbert membuat Wild mau tak mau mengikuti permintaan mereka.

"Tidak, baiklah akan kupanggilkan"
Wild berjalan menuju kearah Mic yang ada didalam ruangannya dan memanggil Zairene.

Diharapkan yang bernama Zairene Railetta Insting 1, datang keruangan Kepala Pimpinan sekarang,Terima kasih.

"Sial, aku dapat merasakan kalau Para Tetua itu sudah sampai, Zairene kami temani saja ya" Ucap Vezril pada teman-teman sekelasnya dan juga Zairene.

"Tidak apa-apa Kok, bukankah Aku bisa Mindlink dengan kalian? Kalau terjadi sesuatu Aku akan panggil kalian" Ucap Zairene meyakinkan mereka.

Belum sempat mereka menjawab tapi Zairene uda keburu berlari keluar kelas menuju Kantor Pimpinan.

"Sial perasaanku tidak enak"Guman Deron yg duduk sendirian di Pojok kelas. Kedua tangannya saling meremat dengan keringat dingin keluar dari tubuhnya.

Tok! Tok!

"Masuk"

"Permisi"

Dapat Zairene lihat ke Lima Alpha yg ada disana dengan pandangan mata yang sama kecuali Wild. Mereka hanya menatap datar Zairene namun pemikiran mereka semua sama yaitu Dia benar memang mirip Irene dan Joohyun

Sedangkan Wild mulai goyah dengan Zairene.

Wild mengisyaratkan gadis itu untuk jalan mendekat ke arah mereka. Dan dia pun menurutinya.

"Ada apa Pak Wild? Apa saya berbuat kesalahan?" Tanya Zairene pura-pura bingung. Padahal sebenarnya dia tau kalau ajalnya semakin dekat.

Zairene hanya bisa meremat kedua tangannya gugup, keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya.

Dari belakangnya, salah seorang Alpha bernama Mikaelo Haocha dari Camp barat memukul tengkuk belakang Zairene tidak terlalu kuat namun gadis itu bisa pingsan dan segera di tangkap oleh Jangmin.

Dia sudah diberitahu Wild bahwa Gadis di pelukannya ini tidak bisa terpengaruh kekuatan apapun.

Wild menahan suaranya saat ingin menyerukan nama Zairene. Melihat tatapan para Tetua yang seakan ingin mencabik tubuhnya.

"Kami bawa dia untuk segera di musnahkan, Jangan sampai ke Empat Matenya tau atau kau akan tau akibatnya" Ucap Mikaelo lalu mereka pergi meninggalkan ruangan Wild menggunakan kekuatan Teleportasi milik Frank.

"Aish sial, aku harus memberitahukan Matenya" Ucap Wild kemudian berlari tergesa, dijalan dia bertemu dengan Steven.

"Steven! Tolong gantikan Papa untuk sementara" Ucapnya pada Steven kemudian melanjutkan larinya.

"Ha? Aku bahkan belum menjawab." Gumam Steven kemudian berjalan menuju kantor Papanya tersebut.

Steven berpikir tidak biasanya sang ayah memberinya tugas untuk mengambil alih sementara kekuasaanya.

Mckanzy memikirkan apa yang akan dilakukannya untuk menyelamatkan Zairene, dia dan seluruh teman-teman Zairene harus menyusun rencana agar mereka bisa menyelamatkan gadis itu.

"Aku akan semakin merasa bersalah jika sampai gadis itu mati" Gumam Mckanzy yang akhirnya kalah dengan dendamnya.

Dia tidak bisa membiarkan gadis itu mati karena itu sama halnya dia membunuh Matenya sendiri. Karma untuknya karena mereka memiliki wajah yang serupa satu sama lain.

"Kenapa para Tetua itu tidak segera masuk keliang lahat! Atau cepat-cepatlah mereka dikremasi agar hidup ini tenang" Gerutu Mckanzy kesal.

Seluruh warga Wolverin Academy hanya menatap kepala Pimpinan mereka dengan bingung, karena pria setengah baya itu amat jarang berjalan dengan tergesa seperti itu. Pasti ada hal penting yang harus diselesaikannya.

Mckanzy tidak melihat satupun anak Insting 1 berada di kantin ataupun koridor. Mereka jarang terlihat berpencar, karena mereka lebih senang menghabiskan waktu luang bersama-sama sehingga jika ingin mencari mereka itu adalah perkara yang amat mudah dilakukannya.



































Tbc...

Revisi besar-besaraaaan.

Zairene And Her Four Mate [Werewolf Series]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang