Part 3

440K 6.6K 104
                                    

I'm searching for a song tonight

***

April. 28

"Ya Tuhan!"

"Napa Ca?"

"A-aku... Ah! Tidak"

"Napa sih?"

"Rafa dia,"

"Lelet banget sih!! Cepat kasih tau"

"Rafa dia, dia ngelirik aku!!"

"Yaelah,"

***

Aku adalah salah seorang pengidap Hypersomnia berat.

Pernah satu kali aku hampir ketinggalan mobil Ayah saat mau pulang kampung karena ketiduran di ruang belajar, untungnya saat itu Bunda ingat jika anaknya yang paling cerewet ini ketinggalan.

Jika tidak, kurasa saat itu aku sudah kurus kering, kelaparan, dan mati kerinduan, walaupun cuman lima hari.

Beberapa kali aku sudah memeriksakan sindromku ini.

Terapi pisikolog, tidur teratur, makan makanan berserat, dan mengkonsumsi obat beberapa tahun lalu menjadi rutinitasku untuk menyembuhkan sindromku ini.

Dan tahun lalu aku sudah dikatakan sembuh oleh dokter, pola tidurku pun sudah teratur, aku juga tidak pernah merasakan diriku menjadi seorang Hypersomnia lagi.

Tapi entah mengapa aku merasakan sekarang aku telah kembali lagi menjadi seorang Hypersomnia.

Di ingatanku yang ku jamin masih bekerja bagus, semalam aku tertidur di kamar tamu apartment milik Rafa yang dihiasi dominan hitam dan putih.

Entah aku yang salah atau otakku yang mulai kacau, di balik jendela di sisi kanan aku melihat menara Eiffel dengan gagahnya menggodaku—menggodaku?!

​Aku tersadar, spontan melihat tubuhku yang sekarang tengah terbalut kemeja pria berbahan sutra berwarna putih gading dan celana dalam berwarna hitam yang kugunakan untuk tidur semalam.

Aku mencoba berpikir positif sebentar tapi tidak berselang lama pikiran negative langsung memenuhi kepalaku dan membuatku hampir menyerah dengan semua spekulasi mengapa aku disini, dikamar berdominasi putih susu yang menenangkan bersama pemandangan kota Paris yang paling ku idamkan. ​

Aku tidak sedang bermimpi atau apakan?​

​Mengapa kesannya aku terlihat seperti sedang diculik?​

Maksudku orang gila mana yang mau dengan gadis sepertiku.

Seingatku Ayah maupun Bunda bukan jenis orang yang berada diatas tingkat popularitas tinggi di masyarakat, bukan juga aktivis dari suatu golongan tertentu, apalagi bagian dari instalasi suatu organisasi.

Tentu aku bukan sandera yang empuk untuk dijadikan sebuah umpan. Jadi yang membawaku ke sini hanya ada seorang yang berkemungkinan kuat sebagai pelakunya.  ​

Rafa.

Aku bernafas kasar, melompat turun dari kasur empuk itu, segera mencari ikat rambut di nakas kemudian menggulung gumpalan rambut khas bangun tidurku yang kusut dan berpikir untuk mencari celana untuk menutupi badan bagian bawahku.

Aku nyaris belum selesai memikirkan dimana tempat untuk mencari celana pendek atau hotpants sebagai penutup kakiku begitu pintu utama kamar ini terbuka.

YS [1] // Maps (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang