Aku izin pergi

73 3 0
                                    

Setelah bertukar nomor, Dhina dan Angga semakin serius menjalin hubungan asmara. Hingga angga pun berniat menyambangi rumah dhina untuk menemui orang tuanya

WA
"Dek, kamu hari ini shift malam atau shift siang?"
"Shift siang mas, kenapa emangnya?"
"Aku mau kerumah pengen ketemu mama papa kamu siang ini"
"Oh boleh mas jam berapa mau datang? Aku bilang mama papa dulu"
"Jam 11 aja dek tunggu ya"
...

"Assalamualaikum dek"
"Wa alaikumussalam mas, udah dateng aja"
"Gak macet dek jalanan makanya cepet"
"Ma,Pa kenalin ini Mas Angga yang waktu itu aku ceritain"
"Saya Angga pak bu"
perkenalan Angga pada orang tua Dhina sangatlah luwes tidak ada kekakuan sekalipun apa ini tanda Angga dan Dhina berjodoh?

"Kamu sekarang pangkatnya apa ang?" Tanya papa
"Prada om"
"Kalau naik pratu cepat² nikah dengan Dhina ya" sambil ketawa berniat menggoda dhina
"Ih papa apasih" colek dhina pada papa karena tersipu
"Insya Allah ma pa nanti kalau aku naik pangkat langsung aku pengajuan sama dhina"
"Benar ya ang mama pengen cepat² punya menantu"
"Mama sama papa kenapa pengen banget aku nikah sih" lagi² dhina tersipu
"Tenang saja om tante tapi setelah ini aku masih ada satu tugas lagi setelah itu aku kenaikan pangkat"
"Baguslah" mama papa serentak

...

Angga POV
Sebenarnya Angga masih ragu untuk lanjut dengan dhina, bagaimana tidak Angga saja hanya berpangkat prada sedangkan dhina seorang dokter dan mas adi, kakanya dhina pun seorang letnan. Maka dari itu Angga merasa ia bukanlah siapa² dhina padahal dhina dan keluarganya tak pernah  mempermasalahkan pangkat Angga sekalipun.

Dhina POV
Aku tau Angga merasa minder dengan keluargaku. Ia menuturkan nya sendiri padaku. Aku hanya bilang padanya bahwa pangkat itu bukanlah kehormatan seseorang karena yang akan dihormati adalah dedikasi dan baktinya pada negara. Karena pada akhirnya pun mereka semua bepangkat anumerta.

...

WA
"Dek nanti pulang jam berapa?"
"Jam 5 mas, mau kemana kita?"
"Aku pengen ke Taman kota sekalian ada yang mau aku bicarain ke kamu"
"Nanti mas jemput aku ditempat biasa?"
"Iya dek"

...

"Mas mau ngomong apa sama aku?"
"Minggu depan mas akan dikirim ke daerah konflik untuk jadi pasukan perdamaian"
"Lho mas, kok bilangnya mendadak, kan minggu depan ulang tahun aku"
"Maaf dek, mas Angga juga baru dikasih tau sama atasan nanti kalo bisa mas sering² video call ke kamu "
"Berapa lama mas kesana? Kapan kita pengajuan nya?"
"Belum tahu dek seberapa lamanya, nanti abis dari sana mas angga naik pratu baru kita pengajuan"

Air mata dhina mulai menggenang diujung dan hampir jatuh. Orang yang dicintainya akan pergi yang entah berapa lama atau pergi selamanya.

"Dah dek jangan nangis mas cuma mau izin pergi"
"Mas, jaga diri baik² disana ya aku disini cuma bisa doa aja"
"Iya dek tenang aja mas akan selalu ada buat kamu"
Dhina pun tersenyum lebar mendengar perkataan Angga.

Selamat Jalan PatriotkuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora