Tangis dan Tawa

8 1 0
                                    

Tujuh tahun yang lalu, aku bertemu dengan seorang perempuan yang sangat luar biasa.

Mungkin ini terlalu di lebih-lebihkan, kala itu aku masih sangat remaja.

Awal mula kami bertemu adalah di antara siang dan malam, di antara terang langit dan gelap, di antara pulau dan pulau .. Di antara, tangis dan tawa.

Aku begitu mencintainya sejak saat itu, ada rasa yang selalu tumbuh di setiap saat kami bertemu.

Dan yang aku tahu pun, ia juga merasa begitu.

Dan di saat yang bersamaan, aku juga mengetahui. Ada banyak hal yang selalu ia sembunyikan dariku.

Meski berkeinginan untuk bertanya, meski terkadang cemburu selalu menyiksa. Tidak ada keberanian dalam diri untuk mengatakan semua itu padanya.

Yang kulakukan hanyalah, menikmati cinta yang kurasakan darinya, menjalani hidup yang seakan hanya ada kami berdua, dan menutup mata, pada hal-hal lainnya.

Aku begitu mencintainya. Dan pada hari itu, hanya itu saja yang aku pikirkan.

Diriku yang kesepian ini, memiliki teman untuk berbagi ..

Diriku yang lemah ini, dapat mengikuti kemana pun ia berlari ..

Diriku yang tidak berguna ini, mempunyai kesempatan, untuk menuliskan hari-hari yang berarti ..

Dan, disaat aku terus berpikir begitu. Di saat aku merasakan begitu.

Tanpa sadar, ia sudah semakin menjauh dariku.

Perlahan-lahan, hati ini mulai kosong lagi ..

Perlahan-lahan, diri ini mulai melemah lagi ..

Perlahan-lahan, ia terus berlari, dan tak sanggup ku kejar lagi ..

Aku begitu mencintainya, hanya itu lah yang aku tahu.

Kala itu sudah ku simpulkan, bahwa ia telah pergi meninggalkan ku.

Meski tanpa mengucapkan salam perpisahan ..

Meski tanpa meninggalkan apa-apa ..

Meski begitu ..

Aku begitu mencintainya, hanya itu saja alasan ku bertahan.

Dia pergi begitu saja meninggalkan ku ..

Dia pergi begitu saja membawa perasaanku ..

Dia pergi .. Begitu saja .. Dariku ..

Aku sangat mencintainya, walau tiada alasan yang cukup untuk mempertahankannya.

Hati ini telah kosong ..

Kala itu ..

Hati ini telah hancur ..

Walau begitu ..

Hati ini ..

Aku masih mencintainya, dari dalam benak, kau tetap kekasihku.

Empat tahun sejak saat itu, kita di pertemukan kembali.

Mungkin ini masih di lebih-lebihkan, kala itu, ada bunga yang seakan mekar dari dalam diri.

Aku bahagia.

Cintaku kembali ..

Rindu ini akan terobati ..

Hati ini ..

Dapat ceria lagi ..

Meskipun..

Di saat pertama bertemu, kau masih tampak malu-malu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tangis dan TawaWhere stories live. Discover now