-2-

9.6K 266 9
                                    

---Stefan---

Seperti mendapat hadiah di April Mop, hari ini benar-benar sangat aneh. Terlebih ketika aku bertabrakan dengan seorang gadis yang hampir, ya, benar-benar hampir membuatku terpesona, jika aku tak mengingat Bella, tunanganku yang sekarang tengah berusaha keras untuk meluluskan studinya di Negeri Paman Sam. Gadis itu benar-benar cantik, awalnya aku pikir dia adalah orang asing yang tengah berlibur ke Tokyo, tapi mendengar logat Jepangnya yang fasih membuatku tahu kalau gadis berwajah Timur Tengah itu adalah orang asli sini.

Kenapa senyumku hampir tak bisa putus? Terlebih saat dia berusaha berbicara panjang lebar tentang pertemuan kami, dia benar-benar gadis yang nekad dan konyol. Wajahnya tampak tak acuh, tapi kenapa dia berbicara itu padaku? Padahal aku tak mengenal gadis itu sebelumnya. Aku ingat namanya Sakura. Sama seperti nama calon adikku, adik tiriku, tepatnya. Sejak pernikahan Mami Chaterine, aku sudah lepas kontak dengan adikku. Bagaimana tidak, waktu itu dia masih teramat kecil, umurnya baru tiga tahun. Dan ketika aku sudah mulai dewasa, dan mulai berani datang ke Jepang sendiri, aku malah tak bisa melihatnya. Kata Mommy Angel, Sakura berada di London sekarang. Bukan, dia selalu berpindah-pindah, dan telah menjadi model kelas atas yang mendunia. Tapi aku tak tahu itu, aku hanya percaya saja. Mungkin karena aku jarang nonton TV, karena aku terlalu asyik dengan duniaku, dunia bisnis yang telah kugeluti selama tiga tahun ini.

Kesepakatan Papi waktu aku masih kecil ternyata benar-benar berlaku. Aku membuktikan kepadanya, bisa lulus S2 dalam waktu 21 tahun, dan itu tidaklah mudah. Aku harus banting tulang dan memeras otak untuk mengejar target, kalau tidak, Papi tak akan memberiku sepeser pun. Dan berkat semua kerja kerasku, Papi memercayakan kerajaan bisnis ini padaku. Apa aku harus bangga? Tentu, siapa yang tak bangga bisa menjadi seorang CEO termuda di dunia, yang perusahaannya menjadi kerajaan bisnis yang begitu disegani di seluruh belahan dunia. Dan aku tak akan pernah menyia-nyiakan hal itu.

Aku datang ke sini, ke Tokyo, untuk tiga alasan. Yang pertama, karena sebulan lagi Papi dan Mommy akan melangsungkan pernikahan setelah mereka terpisah puluhan tahun. Yang kedua, karena permintaan konyol sahabatku, Takumi, dia memintaku untuk menjadi dosen tamu di Universitas Tokyo tempatnya mengajar, untuk mengajar manajemen bisnis. Dan yang ketiga, aku ke sini untuk mengurus cabang perusahaan yang kebetulan akan mengadakan penambahan cabang baru di sini. Look, aku selalu mendapatkan semuanya, bukan?

Sebagai seorang yang kata mereka sempurna sepertiku, lantas tak membuatku besar kepala. Aku bukan tipe CEO yang dingin, angkuh, sombong, cuek, atau suka gonta-ganti perempuan. Itu bukan aku. Sebisa mungkin aku selalu ramah dengan siapa pun, baik itu laki-laki maupun perempuan, dan aku tipe lelaki setia, aku hanya mencintai Bella, wanita yang sudah tiga tahun kuikat dengan kata cinta itu, dan rencananya tahun depan aku akan menikahinya. Semoga itu tercapai.

Membuyarkan lamunan, aku harus segera ke apartemen milikku di sini. Meski Mommy selalu menyuruh untuk tinggal di tempatnya, tapi aku lebih suka tinggal di apartemen, aku rasa hidup sendiri itu lebih nyaman. Dan itu sudah menjadi sebuah kebiasaan. Jika selama ini aku tak mengenal Sakura dan mengetahui wajahnya yang sekarang. Mungkin itu salahku, karena aku tak pernah datang ke rumah Mommy, meski hanya untuk melihat fotonya. Dan juga terlalu banyak model yang bernama Sakura sekarang, dan itu cukup membuatku tak mengenali yang mana adikku itu. Yang jelas aku yakin satu hal, Sakura pasti tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, mengingat waktu kecilnya dulu dia sudah memesona.

-----

"Apa kau tengah kesurupan, Stef? Kenapa kau senyum sendiri dari tadi seperti orang gila?" celetuk Takumi, melempar minuman kaleng ke arah Stefan, dengan sigap pria itu menangkapnya.

"Aku hanya teringat kejadian tadi, kau tahu."

"Bahkan kau sudah menceritakan padaku berulang kali, Steff. Ayolah, apa kau sudah jatuh cinta pada gadis itu dan mencampakkan Bella?" selidik Takumi dengan alis terangkat.

PLEASE SAY "AISHITERU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang