PART 7 : akiramenna ("jangan putus asa")

6.9K 230 9
                                    

                Paris kota yang menunjukkan berbagai bentuk pesona keromantisan, membuat siapa saja yang disana pasti terperangah menikmatinya. Mulai dari jembatan gembok cinta yang merupakan salah satu trend yang mendunia, sampai menara eiffel yang menambah kata romantis didalamnya. Sakura dan kei nampak menikmati setiap sudut kota paris, meski mereka jalan-jalan siang hari tapi mereka nampak begitu menikmatinya, duduk ditepi sungai yang indah, berdiri disekitar menara eiffel sampai ketempat-tempat yang umum dikunjungi para wisatawan. Sesekali mereka mengabadikan moment kebersamaan mereka itu. Dengan senyum mengembang sakura menikmati tempat ini, dia bisa melupakan semua rasa sakit hatinya meski hanya sebantar. Faktanya, kei selalu bisa membuatnya tertawa dan terhibur dan tak ada orang lain yang bisa selain daddynya dan kei.

"aku harap kau bisa kesini lagi dengan kekasihmu kei, pasti akan terasa lebih menyenangkan dari pada bersamaku," ucap sakura sambil menyesap kopi disebuah cafe terbuka dikawasan paris, kei tertawa sambil melihat sekelilingnya, tangan kanannya masih setia dengan kamera SLR yang selalu membuat nalurinya selalu bangkit untuk mengabadikan setiap moment yang menarik. Ya, kei fotografer profesional. Dan keahliannya itu sudah tidak bisa diragukan ragi, bahkan dengan tangan ajaibnya itu, dia mampu menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Bahkan beberapa model kelas atas sangat puas dengan hasil jepretannya. "aku yakin akan banyak wanita yang mengejarmu jika kau normal kei" gumam sakura pelan, tapi kei masih dapat mendengarnya.

"lalu apakah kau akan mengejarku jika aku lelaki normal?" tanya kei tiba-tiba berhasil membuat sakura tersedak, kei terkekeh melihat tingkah sakura "ayolah, seharian ini kau sering sekali tersedak, apa tersedak sudah menjadi kebiasaanmu sekarang" wajah sakura merona merah, bibirnya mengerucut sebal mendengar ucapan lelaki yang ada didepannya itu.

"andai kau lelaki normal, akan kupastikan aku akan jatuh cinta padamu dan tak berfikir dua kali untuk memilikimu" dan berhasil perkataan sakura membuat wajah kei blushing seketika membuat sakura tertawa keras "lihatlah siapa sekarang yang blushing, jika aku tak mengenalmu mungkin aku fikir kau benar-benar lelaki normal,sungguh" lanjutnya sambil berusaha menghentikan tawanya.

"berhenti menggodaku sakura, atau aku akan benar-benar marah..habiskan paymu setelah ini aku akan mengajakmu kesuatu tempat" elak kei sambil melihat beberapa hasil jepretannya, sakura hanya manggut-manggut membalas perkataan kei.

                Setelah selesai makan siang, kei membawa sakura ke suatu tempat. Tidak jauh memang dari tempat mereka makan siang, tapi tempat itu berhasil membuat sakura melongo untuk beberapa saat. Ribuan bunga lavender membentang luas disana menyerupai rumbut hijau yang menyelimuti bukit kecil, diujung ada aliran sungai yang sangat jernih dengan beberapa pohon cemara yang begitu rindang. Mungkin sangking bahagianya sakura melihat pemandangan itu, matanya berkaca-kaca dan air matanya meleleh begitu saja. Diam, sakura hanya terdiam tak seperti sebelumnya yang bertingkah konyol dia menumpahkan semua rasa sakit hatinya disini. Dibukit indah yang membuatnya terpukau, andai yang membawanya disini adalah seorang lelaki yang memiliki perasaan padanya maka suasana ini akan terasa sangat indah, terlebih andai jika lelaki yang membawanya kesini adalah orang yang teramat dicintainya. Sekilas terlintas rasa cemburunya kepada bella, betapa beruntungnya bella mendapatkan apa yang begitu diinginkan. Dicintai seorang lelaki dengan tulus, dan begitu setia lelaki yang juga teramat sangat dicintainya. Tiba-tiba lengan kekar itu melingkari lehernya membuat tangis sakura terhenti. Kei memeluknya, matanya terpejam seakan menikmati suasana yang begitu indah ini.

"jika kau ingin menangis menangislah, aku tak akan melarangmu untuk itu..keluarkan semua kesedihan dan sakit hatimu sakura, jangan kau pendam sendiri.." kata kei terhenti, dia memutar tubuh sakura sampai berhadapan dengannya, kedua tangannya menggenggam lembut wajah gadis yang sudah berurai air mata itu "tapi setelah ini, aku harap kau akan kembali seperti sakuraku yang dulu, sakuraku yang cantik dan selalu tersenyum kepadaku, senyum dengan tulus. Dan sakuraku yang selalu angkuh dengan orang-orang yang tak dikenalinya" lanjut kei sambil memeluk tubuh sakura, tangis sakura terpecah. Dia membalas pelukan kei dengan erat. Disini meski hanya kei, lelaki yang mungkin tak bisa dianggap sebagai lelaki, tapi begitu setia disampingnya. Menamaninya dan mendukungnya.

PLEASE SAY "AISHITERU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang