Side #A: Red Eyes_Dead Trigger

2.5K 116 17
                                    

Part 1

Menguap lebar, Adam Griffin berjalan menyusuri lorong sekolah seorang diri. Setiap kali dia melangkah, siswa dan siswi lain yang di depannya dengan buru-buru menepi. Setiap kali dia melewati mereka, Adam bisa mendengar mereka berbisik-bisik membicarakan dirinya.

"Lihat itu Kak Adam. Dia keren sekali ya?"

"Manisnya... Dia itu cowok atau cewek ya?"

"Dia salah satu anggota Clan Griffin, lho! Kamu harus hati-hati dengannya!"

"Cih! Lihat si Adam. Laki-laki berwajah seperti cewek begitu, apanya yang keren?"

Adam terus berjalan tanpa mengindahkan bisikan-bisikan tersebut.

Mana yang lebih sulit: memiliki tampang yang manis seperti perempuan atau menjadi anggota clan?

Tidaklah mudah untuk menjadi seorang cowok tapi memiliki tampang yang manis. Satu sisi menguntungkan, tetapi di sisi lain merugikan. Menguntungkan karena dia dipuja-puja oleh siswi-siswi yang suka dengan cowok bertampang manis, tapi juga merugikan karena dia juga dimusuhi oleh beberapa siswi yang iri karena kalah manis. Situasi semakin sulit bagi Adam karena siswa-siswa lain banyak yang iri dengan kepopulerannya.

Ya, dalam kasus ini, Adam lebih banyak rugi daripada untung.

Seakan tidak cukup sampai situ, seluruh sekolah juga tahu kalau dia adalah anggota clan Griffin. Jika seorang anak memiliki status sebagai salah satu anggota mafia, tidak peduli sepopuler apa pun dia, tentu saja banyak yang ragu-ragu untuk mendekatinya.

Mafia selalu identik dengan kriminalitas—setidaknya, itulah pandangan masyarakat secara umum. Pembunuhan, penyelundupan, penculikan, dan kejahatan lainnya akrab disangkutpautkan dengan mafia. Namun pada kenyataannya, tidak semua mafia seperti itu.

Mafia seakan terbagi menjadi dua: 'baik' dan 'jahat'. Mereka yang termasuk kelompok 'baik' adalah mafia yang ikut menata dan melindungi kota, mengatur perekonomian tetap stabil, dan lain-lain. Sementara untuk kategori 'jahat', yah... sudah dijelaskan seperti sebelumya.

Clan Griffin tempat Adam berada bukanlah termasuk salah satu kelompok mafia 'jahat'—setidaknya menurut pihak pemerintah kota Surabaya. Clan Griffin bisa dibilang adalah salah satu clan yang menjaga keamanan dan membantu pembangunan kota Surabaya. Tetapi tetap saja, kebanyakan siswa-siswi satu sekolah tidak ada yang berani mendekati Adam.

Berurusan dengan anggota clan itu merepotkan. Mereka punya uang, kekuatan, dan segala sumber daya yang tidak akan dimiliki oleh orang-orang dari keluarga biasa. Pembeda itulah yang terkadang membuat kebanyakan siswa-siswi satu sekolah merasa tidak nyaman untuk bergaul dengan Adam.

Selain itu, banyak orang yang merasa takut untuk berinteraksi dengan Adam. Mereka berpikir jika sampai sedikit saja melakukan kesalahan, maka akan fatal akibatnya.

Lalu, ada satu alasan lain...

Adam menguap lebar. Pekerjaannya semalam dalam bernegosiasi dengan clan lain benar-benar menyita waktu tidurnya. Belum lagi, pada hari-hari sebelumnya dia sibuk mengurusi kedatangan 'alien'.

Adam menggosok-gosok matanya yang merah karena kurang tidur. Anak laki-laki itu lalu berhenti melangkah. Beberapa meter di depannya, seorang guru perempuan dengan seorang siswi sedang berdiri berhadap-hadapan.

Tidak ada yang spesial dari guru perempuan itu. Dia hanyalah seorang perempuan berumur tiga puluh tahun dengan rambut hitam agak panjang hingga melewati pundak. Sementara, siswi di depannya, memiliki penampilan yang begitu berbeda—sangat tidak biasa, dan mencolok.

Kairi Sorata, nama gadis itu. Dia memiliki rambut berwarna biru laut yang diikat. Andai rambut tersebut tidak diikat, maka rambutnya akan tergerai lurus hingga melewati kedua pundaknya dan terlihat menyejukkan bagaikan permukaan samudra biru yang tenang. Seirama dengan warna rambutnya, Kairi juga memiliki bola mata yang indah berwarna biru langit.

The Alternative #1 - Silver RingWhere stories live. Discover now