Prologue: Blackout_Blue Eyes

4.8K 189 38
                                    


Matahari telah terbenam di kaki langit.

Seseorang berjalan menyusuri jalan di antara kontainer-kontainer besi dalam sebuah gudang di suatu dermaga. Mantel hitamnya bergerak-gerak, menari-nari di pergelangan kakinya setiap kali dia melangkah. Dia tampak membawa sebuah koper berwarna coklat yang terlihat berat.

Dalam remangnya gudang, sulit sekali untuk mengidentifikasikan siapa orang itu, apakah dia laki-laki atau perempuan. Tepian topi fedora yang dia kenakan menciptakan sebuah bayangan yang menutupi wajahnya, membuat wajahnya semakin sulit untuk dikenali.

Tak lama, orang itu berhenti berjalan di bawah satu-satunya lampu yang menyala. Belasan serangga terlihat terbang berputar-putar di sekitar lampu itu.

Untuk beberapa saat, orang itu terdiam di sana. Lalu, seorang laki-laki berbadan tegap dan tinggi muncul dari balik kegelapan. Orang itu agak gemuk dan mengenakan setelan kemeja berwarna hitam.

"Ternyata kau datang juga," ucapnya.

Orang bermantel di depannya mengangkat topinya, memperlihatkan sosoknya: seorang remaja berumur enam belas tahun. Rambutnya lebat dan lumayan acak-acakan dengan ujung-ujungnya yang lancip seperti bulu landak.

Garis wajahnya tampak halus. Dia memiliki alis hitam dan tebal serta mata yang bulat dan berwarna hijau zamrud. Semua itu, jika dipadukan dengan tahi lalat di bawah mata kanannya, membuatnya terlihat sangat manis.

"Oh, tak kusangka. Ternyata perwakilan clan Griffin adalah seorang gadis," ucap laki-laki gemuk itu lagi.

Clan adalah istilah untuk kelompok mafia, sebuah organisasi yang dijalankan oleh sekelompok atau keluarga tertentu dan memiliki otoritas atau kekuatan dalam mengendalikan sesuatu seperti: politik, hukum dan ekonomi.

Kedudukan mereka dalam tatanan politik suatu daerah ada yang dibawah pemerintah, tetapi ada juga yang memiliki cukup kekuatan sehingga mereka berada di atas pemerintah. Dalam beberapa kasus, ada clan yang sangat kuat sampai-sampai bisa menguasai dan mengendalikan seluruh kota alih-alih pemerintah.

Remaja di depannya mendengus dan menggumam pelan, "Lagi-lagi aku disangka perempuan..."

"K-Kau laki-laki?"

"Yah, begitulah. Kita langsung saja ke inti permasalahan. Aku sudah datang ke sini sesuai perjanjian: tanpa pengawal dan tanpa membawa senjata apapun. Aku juga sudah membawa uang sebanyak yang kau minta dalam koperku ini. Sekarang, mana barang yang kau katakan sebelumnya?"

Si laki-laki gemuk menyeringai. Bersamaan dengan itu pula, pria-pria bertubuh besar, kekar dan berotot bermunculan mengelilingi remaja dari clan Griffin.

"Sepertinya ada perubahan rencana," ucap si laki-laki gemuk, "Jika semua anak buahku sampai bisa muncul di sini, sepertinya kau memang tidak membawa pengawal. Kau tahu, clan kecil seperti kami selalu kekurangan uang—"

"—kalian ingin mengambil semua uang yang kubawa dan pergi?" sahut si remaja.

"Tepat sekali!"

"Kau sadar dengan apa yang akan kau lakukan? Kalau sampai kau melukaiku, kau dan clan kecil-mu ini tidak akan bertahan lama," ancam remaja itu. Dia memicingkan kedua matanya.

Semua orang yang ada disana bisa merasakan bulu kuduk mereka berdiri seperti disengat oleh semacam listrik statis. Tentu saja remaja itu tidak benar-benar mengeluarkan listrik dari tubuhnya, tetapi cara dia mengucapkan kalimatnya dan sorot matanya yang tajam benar-benar membuat pria-pria bertubuh besar disekitarnya gentar.

Si laki-laki gemuk tertawa kering.

"Tidak akan bertahan lama kau bilang? Dengan uang yang kita dapat darimu, kita bisa membangun clan kami menjadi lebih besar. Bahkan lebih besar daripada clan Griffin!"

Sebuah gertakan balik.

Tapi hal itu sama sekali tidak memberikan efek apapun kepada si remaja dari clan Griffin. Dia bergeming.

Justru sebaliknya, si laki-laki gendut dan anak buahnya yang merasa sangat tertekan.

Remaja itu mengangkat tangan kirinya ke depan. Mengacungkan jari telunjuknya dan menggerak-gerakkannya ke kiri dan kanan sembari berdecak.

"Biar kuberi kau beberapa pertanyaan: kau pikir dengan uangku ini, kau bisa membuat sebuah clan yang lebih besar daripada clan Griffin? Katakanlah kau bisa melakukannya, lalu butuh berapa lama kau membangun clan-mu? Satu hari? Dua hari? Tiga hari?"

Semua laki-laki disekitar remaja itu terdiam. Keringat dingin bermunculan, membasahi dahi dan pelipis mereka.

"Jika pun tersedia waktu satu tahun bagi kalian untuk membangun sebuah clan yang besar, kalian tidak akan bisa melakukannya. Kalian tahu kenapa?"

Semua yang ada di sana menelan ludah.

"Karena kalian akan segera berakhir dalam beberapa menit lagi. Kalian lihat di atas sana?" remaja itu menunjuk langit-langit tepat di atasnya.

Semua mata tertuju kesana, melewati lampu yang tergantung di langit-langit dan berhenti di sebuah batang besi yang melintang di langit-langit gudang.

Mereka semua menyipitkan mata, menajamkan pandangan. Terlihat sebuah siluet seseorang sedang duduk berjongkok disana, siluet seorang perempuan dengan dua buah tonfa pada masing-masing tangannya.

Bola mata berwarna biru perempuan itu tampak bercahaya menembus kegelapan.

"A-Apa itu?" ucap si laki-laki gendut tidak percaya. Bagaimana mungkin ada seorang perempuan disana? Bagaimana mungkin dia berada di sana tanpa ada seorang pun yang menyadarinya?

"Hanya seorang bodyguard biasa," sahut remaja dari Clan Griffin pelan, "Jadi—"

Lampu diatas remaja itu berkedip-kedip pelan.

"­—kalian masih mau melanjutkan transaksi atau tidak?"

Si laki-laki gemuk menggertakkan giginya.

Kedip-kedip lampu semakin kencang.

"Ambil koper itu darinya!" seru laki-laki itu.

Semua anak buah si laki-laki gemuk segera menerjang remaja yang berdiri di tengah-tengah mereka.

"Sayang sekali...," remaja itu tersenyum sambil menutup kedua matanya.

Perempuan yang berjongkok di langit-langit gudang meluncur ke bawah. Cepat dan halus, hampir tanpa suara sama sekali.

Bersamaan dengan itu pula, satu-satunya lampu di dalam gudang padam.

Suara mengaduh, teriakan kesakitan, dan rintihan terdengar menggema di udara.

Lalu, tidak sampai lima menit.

Sunyi senyap.


=========================================================================

Jika kamu suka dengan cerita ini, maka berilah vote atau masukkan dalam daftar bacaan. Pembaca yang baik selalu memberikan komentar, kritik dan saran. Don't be a silent reader.... ^^

Oh, dan juga jika berkenan like page kami di Facebook: Alternative-Constellation... ^^

https://www.facebook.com/pages/Alternative-Constellation/1533980633506581

The Alternative #1 - Silver RingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang