Part 12 - The Reason l

45.1K 1.2K 86
                                    

Sorry part ini saya bagi dua... panjang banget ternyata. :))

"I have embraced many beautiful memories in my life, but the one i admire the most was when i met you.

Daniel pada Kejora

_________________________________

Kegugupan Kejora nyaris tidak tertahankan lagi pada saat bertemu Reynold di depan pintu dapur esok harinya. Semalaman dia tidak bisa tidur, dan di sinilah dia jam lima pagi duduk di tengah-tengah dapur mungilnya. Dia cukup terkejut mendapati Reynold tidak jauh darinya. He's not morning person. Dulu dia selalu membutuhkan tenaga ekstra untuk membangunkan Reynold.

"Kopi?" tanya Kejora untuk mengurangi kegugupan.

"Yes, please." Kejora memicingkan matanya heran mendengar jawaban Reynold. Sejak kapan dia begitu sopan.

"Malam yang berat?" tanya Reynold.

"Hmm.." jawab Kejora enggan, dia mulai menyibukkan dirinya membuat kopi. Dia berusaha keras mencoba menenangkan detak jantungnya.

"Aku pikir mereka akan menolakku."

"Mereka merindukkanmu."

Mereka kembali terdiam. Kejora sungguh tersiksa dengan kecanggungan ini. Dia lebih baik kembali ke kamarnya. Dia baru mulai berdiri, saat suara Reynold menghentikkannya.

"Siapa yang memberi nama mereka?" akhirnya pertanyaan ini muncul juga. Kejora kembali duduk. Menggenggam gelasnya untuk menutupi gemetar tangannya.

"Aku." jawab Kejora pelan

"Apa artinya?"

Kejora memberanikan diri menatap Reynold, membalas tatapan matanya.

"Cahaya" jawab Kejora " masing-masing dari bahasa Armenia dan Itali."

"Nama yang bagus. Tapi, melihat nama pria lain yang mengikuti nama mereka, kamu pasti  tidak pernah berniat kembali, iya kan?" Reynold mulai menggunakan tatapan mengintimidasi, tatapan yang sering dia gunakan untuk mendapatkan keinginannya.

Kejora hanya menjawab dengan anggukkan.

"Tidakkah kamu merindukan orangtua dan keluargamu?"

"Aku sering menelpon mereka."

"Aku tahu, kamu cukup pintar dengan menggunakan private number dan berbohong kalau tinggal di luar negeri."

"Aku tidak punya pilihan."

"Kamu punya pilihan untuk tidak pergi!" teriak Reynold. Kejora terkejut di tempatnya, teriakan Reynold mengagetkkanya.

"Kenapa kamu pergi?, kamu pasti punya alasan?" suaranya mulai terdengar memaksa.

"Aku pergi atas keinginanku sendiri, tidak ada alasan."

"omong kosong!!"

"Apa yang kamu inginkan Rey?" tanya Kejora  saat Reynold sudah mulai terlihat marah, suaranya sudah mulai gemetar.

"Jawaban."

"Aku tidak mau membicarakannya"

"Kita harus membicarakannya, sialan!"

"Mah...." panggilan malas terdengar dari arah tangga, salah satu anaknya pasti sudah bangun.

"Di dapur sayang" jawab Kejora, apa anak-anaknya bangun karena teriakan Reynold. Semoga mereka tidak mendengar makian-makian yang sejak tadi keluar.

Luys berjalan ke arah dapur, masih dengan mata yang terpejam. Jalannya masih sempoyongan. Dia pasti masih mengantuk. Saat melihat Kejora dia berjalan menghampirinya dan mulai naik ke atas pangkuannya.

The Morning WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang