Prolog

43 1 0
                                    



 Duaar!! 

 Suara petir menggelegar dan menggema diseluruh ruangan rumah yang bergaya victoria , lampu lampu yang menerangi setiap koridor dan ruangan seolah tidak dapat mengurangi keadaan mencekam dirumah itu. Suara hujan yang sangat deras seolah mendukung keadaan saat ini. Rumah besar yang bersih tapi seakan tidak berpenghuni

 ''zaga...'' suara seorang perempuan memenuhi koridor rumah. Mungkin hanya gadis itu saja yang bernafas dengan jiwa hidupnya di rumah ini. Mungkin.

  "Zaga, kamu dimana?'' baju dress tidur yang dipakai gadis itu bergerak kesana kemari, memasuki setiap ruangan yang selalu hampa dalam kesunyian. 

  "Zaga! Jangan main main, aku capek dan mau tidur sekarang''Hentak gadis itu, namun keadaan tetap masih sama, tetap sepi dan mencekam. Namun seolah sudah terbiasa dengan keadaan itu kini gadis tersebut menuruni tangga utama yang memutar menuju lantai satu dengan santai

  "Baik kalau kamu nggak mau muncul, aku bakal keluar dari sini dan masa bodoh dengan segala tugasmu yang...''ucapan gadis itu terhenti karena seseorang yang berdiri didepan pintu besar rumahnya

  ''Maaf nona, jangan mengancam seperti itu. Tentu aku akan selalu ada untukmu''Suara rendah itu memotong ucapan gadis tadi

  ''Perlu berapa kali aku panggil?''Keluh gadis itu kembali menaiki tangga utama, kakinya bergerak menuju ruang tidurnya

  ''Yah...bermain main sedikit menunggu nona kesal, agar nona tidak segera tidur.'' Jawabnya yang kini sudah berada di sebelah gadis itu, matanya melirik jam dinding besar ''lihat, baru jam 8 malam''

  ''Tapi aku ngantuk'' gadis itu membuka ruang tidurnya

  ''Lalu? Apa hubungannya denganku?''Kini ia mengangkat alisnya

Pura pura tidak mengerti

  Sementara gadis itu memutar bola matanya lalu menghela nafas pelan

  "Tidak perlu kuberitahu setiap hari kan?'' gadis itu berdecak kesal ''Zaga''

  Ucapan gadis itu penuh penekanan yang terdengar tidak sangat mengenakkan tapi beda dengannya, dia menyukai suara penuh penekanan itu

  ''Baiklah...nona''bisiknya dikuping gadis itu, membuat gadis itu mendelik

'i do everything for you, lily...'


LilyWhere stories live. Discover now