2

9 0 0
                                    


Waktu istirahat ini aku akan menuju ke perpus untuk membaca buku bersama temanku, Nayla. Tapi sebelum itu aku menuju ke loker dahulu untuk mengambil kartu tanda anggota yang ada di dompet yang ku tinggal di loker.

Saat aku menutup loker dan berbalik, aku terkejut dengan keberadaan Bryan yang tepat 5 langkah di depanku.

" Kenapa?," tanyanya, sontak pertanyaan itu membuatku binggung.

" Maksudnya?," tanyaku balik.

"Apa maksud kamu ngasih ini ke Aurel ?," tanyanya sambil menyodorkan snow globe yang tadi pagi aku berikan kepada Aurel.

" Ya... ya.. nggak papa," ucapku guggup.

" Nggak mungkin nggak ada maksud apa apa. Coba jujur deh !," ucap Bryan sambil maju dua langkah.

" Apasih ! udah sana aku mau ke perpus !," kataku sambil berlalu, tapi sayang dia menahan tanganku. Dan matanya menatapku dengan tajam, aku tau arti dari tatapan itu.

" Dia sekarang pacar kamukan ? so, what the problem if i gave she that snow globe ?," kataku menjawab pertanyaannya tadi.

Aku lihat tatapan matanya menjadi lebih lembut, selanjutnya ia menghela nafas dan menatapku intens.

" Listen El. Ini bukan piala bergilir yang bisa kamu kasih ke setiap orang yang jadi pacar aku. Ini aku beli, aku kasih tulus buat kamu. Justfor you. Nggak peduli sekarang kita udah putusatau apa pun. Ini murni buat kamu. Karena sampai kapan pun El, kamu adalah rumah aku. Tempat aku kembali dengan ribuan suka cita yang akan aku bagi sama kamu." ucapanya membuatku speechless dan yang lebih parahnya lagi dia mencium keningku dengan lembut.

Jujur aku merasa menjadi wanita yang paling berharga dalam hidupnya, dan sekarang aku tau arti rumah dan sepasang orang yang sedang berpelukan di depan rumah itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

snow globeWhere stories live. Discover now