chapter 9

2.5K 198 16
                                    

"Bagaimana sekolahmu, Jungkook?" Tanya ayahnya yang sedang mengemudi. Appa dan eommanya baru saja menjemput Jungkook dari sekolahnya. Karena mereka bisa pulang cepat, sekalian saja menjemput anak bungsu mereka.

"Sama saja karena tidak ada Taehyung hyung dan Jimin hyung," jawab Jungkook. Jungkook kelas lima, sedangkan Jimin dan Taehyung sudah kelas tujuh.

"Dulu kau selalu kesal karena mereka berdua selalu mengganggumu,"sahut ibunya sambil ketawa. Jungkook mencebik kesal mendengarnya. "Tidak. Tidak. Mereka sangat bahagia karena aku tidak dapat mengganggu mereka di sekolah," ujar Jungkook yang juga tertawa. Namun, tawa itu langsung terhenti karena teriakkan ibunya kepada ayahnya. Ada seseorang yang mengendarai motornya dengan cepat, tidak jauh dari mobil yang dikemudikan ayahnya. Motor itu mengambil alur yang salah. Hanya ada mobil ayahnya dan pengendara motor itu di jalan ini.

Brak!

Jungkook berharap jika semua kejadian sekarang ini adalah mimpi. Mimpi buruk yang terkadang selalu datang dalam tidurnya. Sayangnya, sambil mengerjapkan matanya berkali-kali, ia masih menemukan hal yang sama. Ayah dan ibunya tidak sadarkan diri Berdarah-darah di seluruh tubuhnya dan hanya dia yang membuka matanya.

Jungkook tidak bodoh. Ia tahu jika mobil ayahnya sedang terbalik. Bahkan ia tahu, hanya ia yang selamat.

"Tuan, anaknya membuka mata."

'Ada orang lain di sini," pikir Jungkook yang masih berusaha untuk bangun—setidaknya berusaha membuka pintu di sampingnya ataupun menggerakan tubuh kedua orang tuanya.

"Bunuh saja anak itu!"

Suara lain berteriak dari kejauhan, membuat Jungkook terkejut. Jungkook tidak bodoh. Ia tahu anak yang di maksud adalah dirinya.

"Pastikan kedua orang tuanya!"

Suara lain masih berteriak yang dapat Jungkook yakini jika itu orang yang sama dengan orang yang berteriak sebelumnya, serta orang yang disebut tuan.

Pintu di samping ayahnya terbuka dan ayahnya langsung mendapatkan tusukan di bagian jantung serta mengukir sebuah lambang di bagian lengan kanan ayahnya dengan pisau.

Jungkook masih diam memperhatikan—terkejut dengan kejadian di matanya. Setelah selesai urusan ayahnya, pria yang menutupi seluruh mukanya itu kecuali bagian matanya, berpindah ke pintu di samping ibunya dan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan kepada ayahnya.

Sampai, pria itu membuka pintu di samping Jungkook yang langsung terjadi perlawanan antara Jungkook dan pria itu. Meskipun Jungkook sudah lemah karena luka yang mengalir di tangannya itu, Jungkook masih berusaha untuk melawan pria bermasker itu.

"Jangan bunuh kami! Aku mohon!"

Jungkook yang ditarik keluar dari mobil, berhasil lari dengan cepat. Meskipun masih sekolah dasar, kemampuan lari Jungkook tidak perlu dikhawatirkan. Bahkan pria itu tidak dapat mengejar Jungkook.

Jungkook ditemukan oleh orang yang baru saja ingin melewati jalan itu dengan mengendarai mobil bersama teman-temannya. Pria bermasker langsung mengambil motornya dan lari dari tempat kejadian.

Saat salah satu orang asing itu menolong Jungkook dan menelepon pihak kepolisian, Jungkook pingsan.

***

Bau rumah sakit selalu saja mengusik indra penciuman Yoongi. Yoongi memang tidak menyukai bau rumah sakit. Berbanding terbalik dengan kedua adik kecilnya yang kembar itu, Jimin dan Taehyung.

LIFE | BTS [on hold]Where stories live. Discover now