chapter 7

2.5K 203 4
                                    

"Hei, Jungkook. Tenanglah."

Yoongi berucap sambil menepuk pelan tangan adiknya yang sudah membuka mata dengan terkejut. Yoongi meminta Namjoon untuk mengambil obat Jungkook. Setelah itu, Yoongi meminta Jungkook untuk meminumnya, yang langsung dituruti Jungkook.

Obat anti depresi, jika kalian mau tahu.

"Apa kau mau bercerita?" Tanya Yoongi setelah Jungkook meminum obatnya dan merebahkan dirinya. Jungkook hanya diam, jawaban atas pertanyaan Yoongi. "Baiklah, jika kau tidak mau. Istirahatlah lagi. Tidak perlu ke meja makan nanti malam," lanjut Yoongi lalu membenarkan selimut adiknya.

Yoongi pergi meninggalkan Namjoon dan Jungkook.

"Cepat sembuh. Kami merindukanmu," ucap Namjoon yang kemudian pergi meninggalkan Jungkook. Jungkook yang melihat kedua kakaknya pergi, hanya membuang nafsnya dengan kasar.

Masa lalu itu kembali datang dalam ingatannya.

***

"Kami pulang," teriak Taehyung sambil menghampiri Yoongi dan Namjoon yang tengah dudk di ruang tengah.

"Di mana Jungkook?" Tanya Seokjin langsung sambil memperhatikan Yoongi dan Namjoon.

"Ia masih beristirahat," jawab Yoongi. "Baiklah. Aku akan mandi dulu lalu memasak makan malam untuk kita," ucap Seokjin lalu meninggalkan mereka.

"Aku juga ingin mandi," sahut Hoseok yang ikut pergi meninggalkan mereka.

"Kalian bau. Mandi sana," kata Namjoon terkesan mengusir sambil melihat ke arah Jimin dan Taehyung. "Baik, baik. Kami mandi," ucap Jimin sambil menarik Taehyung ke kamar mereka.

Sekarang, hanya tertinggal Namoon dan Yoongi lagi di ruang tengah.

***

"Kau mau disuapi atau tidak?"

Tanya Seokjin pada Jungkook yang bersandar di tempat tidurnya. Jungkook hanya diam sambil menatap mangkuk di atas nampan yang dipegang Seokjin. Seokjin sudah makan bersama adik-adiknya sebelumnya. Jimin dan Taehyung tidak pergi ke kamar mereka karena ingin menceritakan kejadian Jungkook pingsan.

Tak ada jawaban, membuat Seokjin menyuapi Jungkook sedikit demi sedikit. Terlihat jungkook merintih kesakitan akibat luka lebam di pipinya itu.

"Mau bercerita tentang lebam di wajah?" Tanya Seokjin lagi. Namun, sama seperti sebelumnya, Jungkook hanya diam. "Sepertinya, hyung perlu sedikit mengancam. Jungkook masih ingin sekolah atau tidak?" Tanya Seokjin dengan wajah yang ia buat-buat seperti mengancam anak kecil yang berumur lima tahun.

Jungkook membuang wajahnya dari hadapan Seokjin dan menghadap ke arah jendela.

"Kakak kelas ingin minta uang. Jungkook jawab tidak punya, dibilang bohong. Makanya, dipukul sama mereka."

Astaga, terima kasih Tuhan. Itu adalah perkataan terpanjang Jungkook kepada Seokjin setelah lima tahun.

"Baiklah, lalu kenapa Jungkook tidak melawan? Hyung masih ingat dengan sabuk hitam yang Jungkook dapatkan saat sekolah dasar dulu," ucap Seokjin kemudian.

"Ada wajah eomma dan appa, hyung," jawab Jungkook sambil menundukkan kepalanya. Seokjin langsung meletakkan mangkuk dan sendok yang ia gunakan ke meja kecil di samping tempat tidur Jungkook. Setelah itu, Seokjin langsung memeluk Jungkook yang mulai meneteskan air matanya.

***

"Salah satu anak kelasku memalaknya, hyung," ucap Taehyung. Saat ini mereka di kamarnya Namjoon dan Hoseok. "Aku mengetahuinya saat tak sengaja mendengar mereka berbicara gagal mendapatkan uang dari anak baru," lanjut Taehyung lagi.

LIFE | BTS [on hold]Where stories live. Discover now