Sakha

4.9K 383 10
                                    

Selamat membaca....

***

“Sakha berhenti. Itu bukan Karina!”
Sakha tidak memedulikan teriakan Danzel, sahabatnya. Yang dilakukan justru semakin melebarkan langkah untuk segera tiba dihadapan Pria tua dan melayangkan beberapa pukulan sebagai bentuk pelajaran. Salah sendiri, siapa suruh bermain mesra dengan tunangannya. Karina.

"Dasar assisten sialan. Mati saja sana sekalian," gumam Sakha dengan napas terengah begitu menghentikan pukulannya. Sementara Pria tua itu sudah tidak sadarkan diri.

"Astaga Sakha! Demi apapun, kamu tengah mabuk berat. Lelaki itu bukan Pak Radit." Begitu sampai, Danzel langsung memeriksa napas Pria yang sudah terkapar di lantai. "Syukurlah. Napasnya masih ada."

Kesempatan ini tidak Sakha sia-siakan. Digendongnya Perempuan yang diyakini sebagai Karina tadi, untuk dibawanya menyusuri lorong gelap.

"Sakha tunggu. Kamu mau bawa dia kemana, hah?"

“Minggir, Danzel! Aku harus memberi pelajaran pada tunangan yang tidak tahu malu ini." Kali ini Sakha menjuhkan Danzel menggunakan kakinya yang bebas.

"Tapi itu bukan Karina, astaga!" Ternyata Danzel belum menyerah. Dengan setia, sahabat sekaligus manager keuangan itu membuntuti Sakha. "Sakha tolong, sadarlah. Aku ini dipihakmu, jangan sampai kamu melampiaskan hasrat pada Perempuan yang tidak tahu apa-apa. Lepasin dia, kamu mau bawa dia kemana, Kha? Sakha? Sadar itu bukan Karin.”

Ocehan-ocehan Danzel tersebut seakan tidak masuk dalam pendengaran Sakha, alhasil Ia tetap bersikeras dengan pendiriannya untuk memberikan pelajaran pada Karina. Dan...

BRAK!

Sebuah pintu berhasil terbuka akibat tendangan Sakha. Laki-laki itu bertindak seakan sudah mengetahui seluk beluk tempat ini. Buktinya Ia tahu bahwa dibalik pintu, terdapat sebuah ruangan yang menyediakan ranjang dengan perempuan yang dianggap sebagai Karina sudah berhasil dibaringkan di atasnya.

“Sakha sadar, itu bukan Karin.” Entah keberapa kalinya, Danzel mengingatkan dengan kalimat yang sama.

“Lepasin Danzel, keluar sana.” Sakha jelas murka, pasalnya Danzel terus mengekor disaat hasratnya sudah di ubun-ubun. Begitu Danzel telah berhasil ditendang sampai keluar ruangan, barulah Sakha mengunci pintu dari dalam.

“Sial!” Sementara diluar sana, Danzel menyalurkan kekesalannya dengan menendang pintu.

Kalau sudah begini, apa yang akan terjadi nanti?

Bersambung...

***

[REVISI] Beautiful Secret tersedia juga di Innovel/Dreame dengan judul 'Rahasia Indah Sang Presdir'

Yang mau baca lebih banyak lagi, bisa cus langsung mampir ke sana. Jangan lupa tinggalkan komentar juga. Mumpung masih GRATIS.

Part selanjutnya akan di update besok.

Terimakasih... 😘😘😘

***

Beautiful Secret [[REVISI]]Where stories live. Discover now