Berkemah

4 1 0
                                    


29 Agustus 06:00

Tenda sudah jadi, api unggun juga sudah dibuat, yang terluka juga sudah di obati. Sekarang mereka duduk melingkari api unggun dan mulai memperbincangkan apa yang akan mereka lakukan dan apa yang barusan terjadi kepada mereka.

"karena semua udah selesai, mendingan kita mendoakan teman-teman kita yang telah pergi sesuai kepercayaan masing-masing. berdoa mulai..." Suruh Jaren.

Semuanya terlihat menundukkan kepala dan berdoa, ada yang biasa saja, ada juga yang meneteskan air mata. Sedangkan Jaren dia terlihat sangat biasa saja, seolah ini memang sudah biasa dihadapi.

"selesai..."

Setelah selesai berdoa mereka pun berunding tentang apa yang akan mereka lakukan setelah ini.

"jadi ada yang bisa jadi pemandu jalan gak atau setidaknya ingat dengan jalan yang dilalui bus?" Tanya Jaren. Vel mengangkat tangan, Jaren pun mempersilahkan dia berbicara.

"gimana kalau kita kembali lagi ke bangkai Bus ,tadi Bus kan jalannya cepat banget dan juga ini tanah jadi bisa aja ada bekas roda Bus karena gak mungkin pak Supir membiarkan Bus jalan tanpa ada ngerem," Jelas Vel.

"tapi Bus jatuh kan, berarti kita harus nanjak untuk ke atas, dong?" Tanya Cellicia.

"Setahu gua jalan ke Hutan Danggasan gak ada jurangnya," sambung Felix.

"emang lo pernah ke Hutannya?" Tanya Gia.

"Kakak gua pernah ceritain," Jawab Felix.

"ok,ok. Kalau misalnya benar ,ada kemungkinan ini bukan jalan ke Hutan Danggasan dan mungkin saran Velan bisa dicoba tapi kita pasti bakalan susah untuk nanjaknya," Sambung Jaren.

"coba aja dulu," Balas Rayyan.

Mereka pun berencana akan menanjak saat pagi tiba dan sekarang mereka makan bersama, Vel dan 2 orang lainnya bertugas membagikan makanan.

Vel kedapatan membagikan makanan ke Cans yang disana juga ada Rayyan. Tentang Vel menyukai Rayyan itu memang benar.

"ini makanan lo. Mendingan lo disuapin temen lo aja, awas kalau gerak tangan-lo-bakalan-retak!" Ucap Vel menakuti Cans sambil memberinya satu bungkusan kue dan diterima dengan tangan kiri.

Lalu Vel memberi ke Rayyan.

"ini makanannya," Ucap Vel datar padahal di dalam hatinya sedang ada kembang api besar-besaran. Rayyan pun menerimanya.

Terdengar sedikit deheman dari Cellicia dan Michael. Vel pun segera pergi.

"Aww... dia pergi, kan!" Keluh Rayyan.

"eh, Tai. Lo juga suka sama Velania?" Tanya Cellicia tak percaya.

"Kalau dilihat dari deket dia manis juga," Jawab Rayyan.

"what?! Lo perasaan suka semuanya deh. Awas aja sepupu gua juga lo embat!" Peringat Michael.

"kalau iya?" Canda Rayyan.

"Kalau iya, gua tendang muka lo!" Balas Cellicia yang pastinya bercanda.

"gua mau pergi dulu," Ucap Cans langsung pergi. Teman-temannya masih saja bercanda.

Cans pergi ke belakang tenda yang sedikit orang. Dia mengambil satu batang rokok, lalu meletakkannya di antara bibir atas dan bawah. Baru saja Cans hendak menyalakan korek api tapi dicegah oleh seseorang.

"Jangan ngerokok!" Larang seorang wanita, Vel.

Cans mengambil rokoknnya dan bertanya," emang kenapa?"

"lo tau gak sih asapnya itu gak enak dan juga tubuh lo bakalan rusak trus tubuh lo jadi gak bisa perbaikin tangan lo trus lo juga bakalan berkurang umurnya," Jelas Vel panjang lebar.

"bomat," Balas Cans dia memasukkan batang rokok itu ke dalam mulutnya tapi tiba-tiba Vel mengambilnya lalu menyumbat mulut Cans dengan kue.

"mendingan lo makan kue aja!" Suruh Vel paksa.

Cans yang tidak mau memegang makanan dengan tangan kiri akhirnya susah payah menelan kuenya utuh .

Vel juga tidak lupa mengambil korek api milik Cans dan menyimpannya di saku celananya.

Cans hanya berdecik kesal.

"balik sana!" Usir Vel.

Cans pun mau tidak mau balik ke kerumunan teman-temannya dan ikut dalam candaan mereka. Di keadaan seperti ini mereka semua masih bisa bercanda bersama.


Waktunya untuk tidur. Tenda ada 2 , tenda 1 untuk para wanita sedangkan tenda 2 untuk para laki-laki. Yang laki-laki mereka bergantian berjaga karena tenda hanya muat untuk 5 orang. Sedangkan para lelaki ada 5 orang.


Yang pertama jaga Jaren, Michael, Rayyan, dan Cans. Sebenarnya Cans disuruh tidur saja tapi dia menolak dan bersikeras untuk ikut berjaga.


Mereka akan gantian pada tengah malam.


Mulailah percakapan antara para lelaki.


"Oh, ya. kayaknya pacar gua bakal nanya-nanya tentang gua, deh!" Felix memulai percakapan.


"pede banget lo!" Balas Michael.


"ya iyalah. Soalnya dia bakalan ngasih chat mulu terus kalau gak dijawab dia bakalan khawatir. Gua pernah sekali gak balas chat dia gara-gara sibuk, dia langsung ke rumah gua karena pas itu gua lagi ada di kebun paman gua jadi gak ada di rumah. Eh, dia nanya ke mak gua terus nyusul gua ke kebun paman gua yang perjalananya itu bisa 2 jam," Jelas Felix.


"Anjay, kok ngeri ya pacar lo, jadinya lo kayak gak bisa lepas dari pandangannya," Balas Rayyan.


"masih mending lu. Lah, gua ditanya-tanya kayak diinterogasi.


Jalan kemana?


Sama siapa aja?


Pulangnya jam berapa?


Ngapain kesana? Kalau gak dijawab nanti dikira selingkuh Kan gila," Sambung Jaren.


" Untung pacar gua semuanya biasa-biasa aja," Balas Rayyan.

Daritadi Cans hanya melihat mereka berempat berceloteh. Dia tidak tahu harus menceritakan apa karena dia sama sekali belum pernah pacaran.

Mereka pun bercerita sampai waktunya untuk berganti.

"akhirnya bisa tidur,"


 

*Makasih yang udah baca, saya minta bintang nya ya kalau boleh. h3h3h3

maaf banget banyak kesalahan, kalau ada yang salah minta perbaikan dan sarannya di kolom komentar,ya. kalau mau

29th AugustWhere stories live. Discover now