6. Dia

39 3 0
                                    

SORRY FOR TYPO

Don't forget to Vote and Comments

HAPPY READING


Radja merapihkan rambutnya dan memandang dirinya di cermin dan mengangguk bahwa gayanya sudah cukup rapih. Ya, cukup rapih karena yang rapih hanya rambutnya saja.

Di Tarik tas ranselnya lalu berlari turun kebawah "Pagii" ucapnya lalu duduk disebelah adiknya.

"Pagi Radja" ucap sang Mama, sang Papa baru saja keluar dari Kamar tanpa pakaian Kantornya dan membuat Radja bingung.

"Nggak ngantor pah?" tanya Radja sambil memakan Nasi Gorengnya dengan lahap.

Papanya menggeleng "Nggak enak badan", namun Papanya memang kelihatan sedikit pucat.

"Ratu dianterin Mas Radja dulu ya" ucap Papa, Ratu mengangguk mengiyakan.

"dja anterin dulu yaa, hati-hati" perintah sang Papa dan diberi angukan oleh Radja.

Radja meminum air putihnya hingga habis "Ratu udah selesai? Yuk" ucap Radja lalu menyalimi Papa dan Mamanya dan menggandeng adiknya.

"DJAA JANGAN BUAT MACEM-MACEM, INI TAHUN TERAKHIRMU DI SMA" teriak Mama dari arah dapur, Radja hanya cengegesan lalu menuju Garasi.

Radja memasangkan adiknya helm berwarna Pink dan membantu adiknya menaiki motornya. "pegangan dek" ucap Radja lalu meninggalkan perkarangan rumahnya dan menuju sekolah adiknya yang tak jauh dari rumahnya.

Adiknya turun di depan SMP yang dulu menjadi Sekolahnya juga, masih satu Yayasan dengan SMAnya. Siswa-siswa berseragam putih-putih memenuhi di halaman Sekolah "Mas adek masuk dulu ya, hati-hati nyetirnya", ucap sang adik dan membuka helmnya.

"adek helmnya disimpen ya, nanti Pak Narto jemput adek" ucap Radja, Adiknya menangguk lalu melambaikan tangannya dan memasuki sekolahnya.

**

Radja memakirkan motornya di tempat tongkrongannya bersama sahabat-sahabatnya yang tak jauh dari sekolah. "Radjaa datangg", teriak Daffa sambil membawa Mie Goreng dan duduk di samping Radja yang sedang menyalakan rokoknya.

"Berisik jaw", ucap Theo, teman sekolah Radja.

"jaw, lo baru hari pertama masuk udah makan Mie aja! Makin bego nanti" teriak Dimas sambil meminum susu cokelatnya.

"yang penting kenyang" jawab Daffa acuh lalu memakannya dengan lahap.

"Pemilihan nama kapan ya? Masuk langsung ngambil atau nunggu seminggu?" tanya Dimas

"coba tanya dengan Bapak ketua angkatan kita" ucap Daffa dengan mulut penuh Mie Goreng dan menunjuk Radja.

Radja memandang Daffa seakan ingin memakan hidup-hidup, "eh bego, Radja emang ketua angkatan. Tapi yang ngatur semuanya Haidar" ucap Theo sambil menoyor kepala Daffa.

"Gue mau minggu ini tenang dulu, masih baru dan masih masa perkenalan. Nanti gue bakalan mulai suruh anak angkatan bawah nge list nama anak cowok-cowok utas-utas dan ngelist beberapa target dari kelas 10" ucap Radja dan sesuai plan yang dia buat dengan Haidar.

Haidar mengangguk setuju, dan diikuti oleh dengan teman-temannya. "inget ya, minggu tenang, jangan ada yang berulah dan jangan ada hal yang bikin angkatan kita jelek dibawah utas-utas. Kalau ada perkembangan gue hubungin kalian semua" ucap Radja dan melihat jam sudah hampir menujukan pukul 7.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost And FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang