[Tantangan Plagiat Wattpad Indo 2012] Fa(ke)shion Designer

     Semilir angin musim gugur menyibakkan rambut merah Skylar Evans. Dedaunan mulai berubah kemerahan. Beberapa mulai berjatuhan ke atas rumput di taman Jardin du Luxembourg. Samar-samar terdengar suara gemercik air kolam. Meskipun langit mulai berubah senja, Skylar masih tetap duduk tenang di salah satu bangku taman.

     Dengan cekatan, Skylar menoreh garis-garis di atas lembaran putih buku sketsanya. Bukan garis yang membentuk gambar biasa, melainkan sebuah desain baju. Mata cokelatnya terfokus sepenuhnya ke atas buku sketsa.

     Sebuah kilatan cahaya kemudian membuyarkan konsentrasinya. Skylar mengerjapkan mata dan menoleh ke kanan. Betapa terkejutnya ia saat mendapati kekasihnya, Mike Moreau, sudah duduk di sampingnya. Seperti biasa, sebuah kamera tergelayut di lehernya.

     "Bagus, bukan?" tanya Mike sambil menunjukkan layar kameranya. Skylar meletakkan pensil serta buku sketsanya sesaat dan menarik perlahan kamera itu. Mike langsung melepas kamera yang dikalungkannya.

     Skylar memerhatikan foto itu seksama. Foto Skylar yang sedang menggambar dengan latar belakang pepohonan taman. Dapat terlihat juga puncak Menara Eiffel di balik latar pepohonan. Foto yang indah.

     Kamera itu dikembalikan lagi kepada Mike. Skylar tersenyum dan berkata, "Ya, as always. Bukankah hasilmu selalu bagus? Kalau tidak, bagaimana bisa kau berstatus fotografer profesional majalah fashion ternama?"

     Mike menerima kameranya dan tersenyum. Tidak begitu menanggapi kalimat yang sering dilontarkan Skylar, Mike melongokkan kepalanya untuk melihat buku sketsa Skylar.

     "Kau belum merekomendasikan desainmu pada Jacqueline? Maksudku, kau pindah dari New York ke sini untuk mewujudkan cita-citamu, tapi pada kenyataannya, sudah nyaris dua tahun dan kau hanya menjadi asisten Jacqueline?" tanya Mike panjang lebar.

     Skylar mendongakkan kepalanya memandang langit dan tersenyum ketir. "Mau bagaimana lagi? Sepertinya inilah jalanku...." Ia lalu menatap dalam mata biru Mike dan berbicara, "Terkadang aku iri padamu. Selain fotografer, kau juga editor di majalah yang sama. Orang-orang mengenalmu melalui karyamu. Sedangkan aku?" Skylar mendesah kemudian mengedikkan bahunya. Pandangannya kembali lurus ke depan. Memandang segelintir orang yang sedang menikmati keindahan taman di sore hari.

     Selama sedetik, keduanya sempat terdiam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya Mike bersuara, "Kau juga bisa."

     Alis kanan Skylar terangkat. Tidak mengerti maksud perkataan Mike.

     "Ma chérie (Sayangku)..." ujar Mike sambil menatap Skylar dari samping. Tak ada balasan. "Skylar," panggil Mike. Skylar hanya berdeham. "Tatap aku," pinta Mike. Skylar pun menurut.

     "Kupikir kau juga bisa dikenal orang melalui karyamu."

     Skylar mendengus dan tersenyum kecut menanggapi ucapan Mike. Mike berkata lagi, "Aku serius."

     Skylar hanya tersenyum dan memalingkan wajahnya dari Mike. Ia meraih buku sketsa dan pensil yang diletakkannya begitu saja di samping kiri, hendak melanjutkan desainnya. Ya, sebaiknya Skylar segera menyelesaikannya sebelum langit berubah gelap.

***

     Ponselnya bergetar. Skylar meraih ponsel yang terletak di sebelah komputer itu. Mike Moreau. Saat itu juga senyum Skylar mengembang.

     Skylar langsung mengangkat telepon. "Allô (Halo), mon chéri."

     "Allô, ma chérie... Kau sedang istirahat, bukan? Aku ingin mengajakmu keluar," balas Mike.