Numpang Promo Open PO novel MP

17K 848 122
                                    

Aku masih sibuk memelototi ponsel saat Dody naik ke ranjang dan merebahkan diri di sebelahku. Tangannya menyusup masuk dalam kaus tipis yang kupakai untuk tidur.

Suamiku ini adalah jenis laki-laki dalam caption iklan rokok.  Talk less do more. Sekarang wajahnya sudah berlabuh di leherku. Mencium dan mengendus di sana.

"Baca apa sih?" tanyanya kemudian setelah merasa tidak mendapat responsku.

Aku bukannya tidak merasakan apa-apa. Aku selalu suka saat dody menyentuhku seperti itu. Dia sudah hafal bagian tubuhku dengan baik. Dia tahu apa yang harus dilakukannya untuk menaikkan suhu di antara kami dengan cepat. Sama seperti aku mengenal setiap jengkal permukaan kulitnya setelah menjelajahinya begitu sering. Aku sudah kehilangan kemampuan menghitung.

"Ini." Aku menunjukkan layar ponselku.

Dody langsung kehilangan minat setelah melihat apa yang ada di situ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dody langsung kehilangan minat setelah melihat apa yang ada di situ.

"Pre Order novel? Memangnya ada yang ikutan yang kayak gitu?" Dia melanjutkan ketrampilan tangannya di dadaku.

"Tentu saja ada." Dody tidak tahu saja kalau PO novel bisa sangat brutal. "Ini ceritanya bagus loh. Aku dan Becca ikutan baca di Wattpad. Aku suka novel penulis ini. Terutama yang judulnya Midnight Prince dan Di Simpang Jalan."

"Pasti isinya mesum kalau kamu dan Becca yang baca."

"Ngomong-ngomong soal mesum, kamu sadar nggak sih tangan dan bibir kamu sekarang di mana,  Tuan Dody?" Aku menahan eranganku. Dody benar-benar tahu dan ahli melakukan apa yang sedang dikerjakannya sekarang.

"Isinya pasti sampah."

"Isinya persis seperti yang sedang kamu lakukan sekarang. Mandi kucing."

"Mandi kucing?"

"Iya,  mandi kucing. Dimandiin pake lidah."

Dody menghentikan gerakannya. Matanya melebar menatapku saat memosisikan tubuhnya di atasku. "Kamu baca stensilan?"

Aku tertawa. "Stensilan itu bikin panas dingin. Aku belajar cara menyenangkan suamiku dari novel stensilan lho." Dody menyenangkan digoda soal seperti ini. Dia bukan orang yang blakblakkan, jadi butuh sedikit usaha untuk membuatnya mengeluarkan isi hati, meskipun hasilnya akan sangat memuaskan. Sekalinya bilang cinta, langsung bikin lumer.

"Coba tunjukan apa yang penulis novel stensilan itu tulis di bukunya. Aku mau tahu." Dody kembali menyurukkan wajah di leherku.

Pertahananku hampir jebol. "Dy,  aku isi formulirnya PO-nya dulu. Ntar aku nggak kebagian poscard ber-ttd penulisnya nih."

"Besok saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Besok saja. nggak penting juga dapat poscard. Bukunya bisa dibeli di toko juga,  kan?"

Dody tidak mengerti keutamaan orang ikut PO novel. "Nunggu di toko masih lama. Ikut PO eksklusif gini bisa dapet bukunya lebih dulu." Aku mulai kehilangan konsentrasi saat mengisi formulir PO itu. Huffftt...  Untung saja tidak harus berlembar-lembar karena pasti ponselku akan dilempar Dody. Dia itu tipe penyabar. Sabar dan tenang banget malah, kecuali di saat-saat seperti ini. Gahar saja bawaannya.

Aku meletakkan ponsel di atas nakas setelah menyelesaikan pengisian formulir PO. "Baiklah,  Tuan, jadi malam ini kita akan melakukannya ala novel stensilan yang aku dan Becca baca? Bahkan sulit cari gambar dan penjabarannya di Kamasutra."

Dody tertawa di lekuk leherku. "Kedengarannya nggak masuk akal, tapi pasti menyenangkan."
**

Gaeess... buat yang belum inden,  yukss, ikutan PO novel Midnight Prince. Tuh,  Rhe aja ikutan.

midnight Prince adalah salah satu novel favoritku. Kalau mau baca dulu sebelum ikutan,  bisa ke lapaknya. Masih ada sekitar 20 part di sana. Kalau ada novelku yang paling aku rekomendasi,  itu adalah Midnight Prince ini.

Jadi,  ikutan,  ya. Lope-lope yu ol,  Gaesss...

Di Simpang Jalan (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang