Gue ingin jadi Oh Sehun

1.5K 54 10
                                    

Kejadian nya kira kira gue sudah kelas tiga SMA dan ketika itu sedang pusing pusing nya kepala, sehingga di apotek tidak ada lagi dijual paramex atau oskadon, gue sendiri pusing tapi ketagihan kalpanax(lho).

Semua merasa pusing entah itu murid, guru atau Thorich, hm iya Thorich bukan termasuk murid tapi sansak tinju. Petinju nya sendiri bukan nya lega tapi menambah emosi fusi nuklir yang berkelipatan. Gue & yang lainnya pernah pukul punggungnya kenceng dengan kertas bertuliskan macam macam dari yang klasik seperti;
'Gue homo'
'gue orang gila'
Sampe yang expert seperti;
'kerja untuk anal istri' (typo)
'ballpoint gue abadi'
Itu tulisan sampe di ujung kaki dan si Thorich ga sadar.
Lalu dia hanya membalas senyum, jantung gue rasanya berhenti, inikah yang namanya balasan terkuat seperti yang diajarkan Rasul, lalu kita berlutut dan berlinang air mata F*ck.

----xxx----

"Gue ingin jadi Oh Sehun"

tiba tiba Thorich angkat bicara setelah lama dibully yang hanya membalas dengan senyuman homo, lagipula ini topiknya tiba tiba Korea, yang memicu penasaran warga. Serentak seluruh pekerja(baca: ahli ngerjain) berkumpul melingkar menjadi lautan manusia dengan Thorich ditengah menjadi tumbal.
"Whouww wow wow wow ada apa ini abang nya loki?!" Saking ramenya ada yang jual tiket masuk buat bully Thorich seharga 2juta, iya olahraga mahal.
Kami bergumam ramai ramai,
"Lo kenal sehun har"
"Ghak" gue orang yang kudet
Lalu tiba tiba ada yang teriak histeris
Cewek kpopers namanya lusi gue panggil dia lusilit. "Kyaaaaa!! Idola kuw di permalukan si Thorich"
dia lari lari kejedot pintu kelas, dan istirahat dengan damai.
Kami para laki laki tulen dan sungguh pria benar benar tidak paham apa apa setelah mengetahui dari kaum hawa, juga dari adam yang kehawa-hawaan.
"Oh sehun adalah personil boyband"
"Anjay...(kepala gue sedang memuat)"

Tiba tiba Thorich kembali menjadi dirinya sendiri dengan aksen khas Thorich nya. "Nggak maksud gue gini...".
Adu dorong antar para pekerja pun terjadi, diantaranya ada gue nyempil kecil item kering kayak upil tapi dengan amarah yang meledak-ledak, ibaratnya upil nya dewa Yunani, walaupun tadi gue sedang adem kini kecut bagaikan asem. Tiba tiba dibelakang ada yang teriak,
"oooh mungkin thor ingin namanya dipanggil setiap orang!!". Dia makhluk bernama Irfan Hernantok, orang yang sangat baik hati lagi penyayang wanita.
nah yang gue tangkep di pikiran gue malah disetiap perbincangan wanita, jika salah satunya berucap 'ohhh' maka Sehun merasa terpanggil.
"Iya apa",
"KYAAAAAAA" mimisan 3 ember.
.
.
.
"Karena Sehun nggak mikir ujian sekolah"

Thorich berucap dengan senyum nya yang hangat(lebih ke arah panas api neraka) sembari mengangkat tangan nya yang penuh tipe ex setinggi pundak. Biasanya tipe ex itu dioleskan buat ritual saat mengerjakan soal matematika, lalu dia gatal di hidung penuh komedo nya, jadi sudah pasti hidung nya ikut putih.
HIDUNG BELANG!

Hening

Kami berpikir sejenak sembari memegang dagu
"Astaghfirullah Sehun kan anak pondok pesantren yak"
Subhanallah gue baru tahu, gue jadi ingin mengaji dan bangun masjid, pemikiran yang sangat pintar kawanku.
yang lain berucap dengan lantang "lu kira sehun lahir langsung jadi boyband?!"

"Iya....hehe bisa aja kan"
Thorich berusaha melucu dan gue ingin tertawa karena lelucon Thorich tapi sambil membakarnya nya di dinding sekolah. Sekolahnya terbakar, sip libur selamanya, pengangguran sampai tua.

Teori ini kayak Thorich ingin eek di jalan, memangnya bisa? Bisa aja kan. Lalu dilaksanakan.
Viral! Ada tahi yang sedang eek!

Serentak seluruh pekerja keras berhamburan meninggalkan Thorich sembari berpikir penyesalan seberapa berharganya waktu yang terbuang.
"Ah mending gue nyunat titit Neptunus"
"Yahh dua juta ku terbuang perchumaa" kata seorang murid yang anak nya sultan arabian tampan idaman.

Mereka yang merasa merugi karenanya menyebut Thorich sebagai Toorich atau terlalu kaya, kekayaan Toorich tidak bisa dihitung oleh manusia biasa. Karena kekayaan nya adalah kesabaran.

Ketidak masuk akal-an pemikiran Thorich yang susah dipikir oleh manusia yang berotak normal menggunakan 10% bagian otak nya, Thorich ini melebihi batas kemampuannya.

Emosi gue memuncak. Gue berlari sembari mengayun ayunkan belati.
Tiba tiba dihadang temen sekelas namanya Kansas nuril iman,
"Tenang tenang bro belum saatnya dipukul belum... Istighfar" seakan besok akan dipukulin rame rame.

"Astaghfirullahaladzim" gue melafalkan kalimat pujian. Hati kembali adem, nggak kecut bagaikan asem lagi.
Tapi gue memuji si Kansas yang bisa sabar, dia terkenal dengan kesabaran nya.
Kansas memberikan bungkusan
"Nih gue kasih kabar gembira"

"Hah" gue selalu percaya kata katanya yang selalu serius

"Kulit manggis kini ada rambutnya"

"Wow berita yang menakjubkan!"

waktu gue buka isinya rambutan.
Wah gue sangat terkejut ketika ada rambutan, perasaan tadi dia ngomong manggis! Masih gue lihatin ntar gue sleding kepalanya

"Sebenarnya kabar buruk bro" dia menghela nafas
"Ada apa sas" gue menepuk punggung nya(tentu saja dengan kertas bertuliskan 'gue homo'). Eh tiba tiba kertas itu jatuh. Puji dewa, insan yang iman nya kuat akan dilindungi oleh setan.

"Gue gak sanggup lihat dia dari jauh sama cowok lain" dia mulai sedih

"Hah kenapa lu tiba tiba jadi suka seseorang siapa, kenapa lu gak sanggup?!" Gue terkedjoet.

"Karena mata gue minus" kansas lari.

Gue lempar meja, entah kekuatan dari mana ini.

Kansas balik lagi sambil bawa kertas
"Ini nih" lembaran berwarna oranye dengan tulisan besar besar
'Multimedia And Game Event'
Artinya : itu lomba buat game

"Nanti gue bisa ninggalin pelajaran kimia alasan nya ngikut acara ini, hehe keren kan?" Kansas mendekatkan mukanya dan matanya berbinar dengan senyuman yang menganggap bahwa ini pelanggaran yang keren banget. Kaya anak kecil ngomong "gue habis blender hamster loh"
Kepala gue sedang memuat...
-udah-

Sedang Memuat...Where stories live. Discover now