Dilema

13.3K 706 4
                                    

      Aku cuma punya hati tapi kamu mungkin tak pakai hati
Aku cuma punya hati-mytha

Author pov

"apa pa kuliah di U.S??" bagas kaget bukan main kenapa tiba tiba kedua orang tuanya menyuruhnya untuk kuliah di luar negri, sementara di indonesia saja sudah banyak universitas terbaik

"iya bagas papa ada urusan kerjaan di sana selama waktu yang belum ditentukan,jadi kita semua akan pindah kesana sekaligus nerusin pendidikan kamu" ucap papa bagas menjelaskan ke anak laki lakinya itu

"kalau mama sih setuju setuju aja, yang penting kita satu keluarga berangkat bareng" balas mama bagas

ya jelas tidak siap jika bagas harus pergi jauh dari lula, apa mungkin nanti mereka bisa berhubungan jarak jauh, belum lagi sudah ada pria lain yang siap sedia mendekati lula jika bagas lengah sedikit saja

tapi di sisi lain bagas juga tidak ingin mengecewakan keinginan kedua orang tuanya, bagaimana ini bagas bingung

"bentar ma,pa bagas pikir pikir dulu"

.........

"sstt"

"sstt"

"sst cowok sstt"

"ya ampun kamu ngapain di situ sih la" bagas terkejut melihat lula saat ini bagaimana tidak kini lula tengah berada di balik tirai panjang berwarna abu gelap jendela kamar bagas, padahal tadi bagas tidak melihat siapapun masuk

lula hanya bisa membalasnya dengan cengengesan sendiri, ia tau pasti bagas kaget melihat keberadaannya di situ,lula yang dari tadi hanya berdiri perlahan mendekati bagas yang sedang duduk di kasurnya

"hehe, aku udah masuk dari tadi...mama kamu ijinin kok"

"iya iya, tapi lain kali jangan gitu lagi"
ucap bagas sambil mengusap gemas rambut lula

"eh tadi kamu ngomongin apa sih di bawah sama papa mama kamu, kok serius banget kelihatannya" tanya lula yang memang tadi sengaja melihat kegiatan keluarga bagas di ruang tengah dari atas balkon, namun lula tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan

"gak ngomongin apa apa kok,cuman tentang UN aku kemaren"   bagas berbohong karena menurutnya saat ini belum tepat untuk mengatakan kepada lula yang sebenarnya, bagas masih harus berfikir bagaimana caranya agar lula yang setiap detiknya tidak bisa jauh dari bagas untuk sekarang harus mulai terbiasa tanpa dirinya

"kamu kenapa liatin aku kayak gitu" tanya lula keheranan karena sejak tadi bagas hanya diam menatapnya

"kamu sini deh" bagas mengarahkan lula untuk berada di sebelahnya. Saat ini bagas tengah bersender di bantal kasur

"kepala kamu sini" bagas menepuk bahunya agar lula mau meletakkan kepalanya,dengan malu malu lula melakukan keinginan bagas,di usapnya lembut kepala lula,lula memejamkan matanya menikmati suasana ini,lula berharap jika waktu dapat berhenti di saat hal hal termanis yang bagas lakukan, lula takut bagas akan pergi jauh darinya sewaktu waktu padahal seharipun bagas belum pernah lenyap dari penglihatannya

"la" panggil bagas dengan nada yang penuh kelembutan, lula pun menatap ke bagas, di telusuri wajah bagas dari mata sampai hidung dengan telunjuknya begitu indahnya ciptaanmu tuhan. pikir lula hingga turun ke bibir tebal merah milik bagas, bibir ini yang sudah mengambil first kiss nya bibir ini juga yang berhasil membuat jantung lula  berdetak tak karuan

tangan lula di raih oleh bagas, di arahkannya untuk menyentuh ke dada bagas

"kamu deg deg kan" ucap lula

"karena kamu jantung ini lebih cepat berdetak, tapi kalau kita jauhan itu beda lagi" ucap bagas lesu

"kita kan gak pernah jauhan, lagian aku juga gak akan ke mana mana kok" kata lula dengan menampilkan senyum manisnya, lula rasa hubungan mereka sejauh ini aman aman saja tidak ada masalah lagipula mereka juga sering bertemu tidak pernah berjauhan

"kalau aku yang pergi jauh gimana?? " tanya bagas hati hati

lula yang sedari tadi nyaman dengan posisinya menyender di bahu bagas langsung menegakkan tubuhnya sambil mengernyitkan dahinya

"emang kamu mau kemana?? "

Bagas belum juga menanggapi pertanyaan lula, bagas lebih memilih menatap lula. Memperhatikan setiap inci dari wajah lula untuk diingat dalam memorinya di simpannya baik baik agar tidak ada sedikitpun yang terlewatkan

"kamu mau kemana" lula mengulangi perkataannya,namun lagi lagi bagas hanya diam dan malah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan

"kamu gak bakalan kemana mana kan? "

Bagas memajukan tubuhnya ke lula, memegang tengkuk leher lula, dikecupnya lembut dan cukup lama dahi lula

"mulai besok kamu gak boleh manja lagi ke aku, mulai besok semuanya berubah. Aku sayang kamu"





Bagas mau kemana sih??? hehehe

Give me a star 🌟

Loveliest (Completed)Where stories live. Discover now