The End [After Life part 3]

23 1 0
                                    

"Kau sudah menemukannya?"

"Siapa itu!" teriakku ketika mendengar suara dari ruangan gelap itu. Suara langkah kaki mulai terdengar mendekati diriku. Asalnya dari depan, aku menyipitkan kedua bola mataku, berusaha untuk melihat sosok misterius yang telah menyapaku sesaat tadi.

Seorang pria, berperawakan tinggi, tampan, badan yang proporsional, tatapannya yang tajam namun menghanyutkan. Pakaiannya yang cukup terbilang formal dengan kemeja putih serta jas dan celana hitam, sepatu hitam kelam sosoknya terlihat berwibawa.

"Siapa kau?" Tanyaku pelan.

"Tidak usah kau pedulikan identitasku, toh kita hanya bertemu sekali ini saja." Aku terus memperhatikan pria yang berdiri di depanku ini, aku seperti mengenalnya, namun sedalam apapun ku gali ingatanku, tidak ada sedikitpun ingatan tentang pria aneh ini.

"Apa kau sudah menemukannya?" Akhirnya pria itu angkat bicara lagi setelah kesunyian merambah di tempat itu untuk beberapa saat. "Menemukan apa? Apa yang kau maksud?" Balasku dengan kebingungan "Tujuan, tujuan hidupmu selama ini. Menurutmu yang barusan kau lihat itu adalah film?" Tenggorokanku tercekat mendengar kata-katanya, bagaimana dia tahu aku baru melihat kenangan-kenangan semasa hidupku, siapa pria ini sesungguhnya. "Tidak usah kau pikirkan bagaimana aku bisa mengetahui hal itu, bukankah ada yang kau rasakan setelah melihat semua kenangan-kenangan itu?" Tanyanya, sepertinya dia dapat membaca pikiranku.

Aku menundukkan kepalaku, kukepal tanganku dan kutatap untuk beberapa saat. "Aku menginginkan kesempatan kedua." Bisikku perlahan. "Apa?" Pria itu mendekati diriku, aku terloncat berdiri dan berteriak "Berikan aku kesempatan kedua!" Aku menatap kedua bola mata pria itu. Lalu sebuah senyum tersungging diwajah pria itu, "Aku masih belum tahu apa tujuan hidupku, berikan aku kesempatan kedua agar aku mengetahuinya." Jelasku meyakinkannya agar memberikanku hal yang paling kuinginkan saat ini, hidup.

"Aku akan memberikanmu tantangan."

Aku tercengang saat dia mengatakan hal itu, tantangan? Tantangan macam apa?

"Kau bisa membuat kue?" Tanya pria itu, kuangguk kan kepalaku.

"Tiramisu?" Balasnya.

Aku langsung mengetahui apa yang dia inginkan, tapi aku menahan hal itu.

"Kau harus bisa membuat tiramisu dalam waktu 19 hari, tapi ingat, wujudmu ini berbeda dari segala hal yang ada di dunia." Jelas pria itu, ternyata benar seperti dugaanku, tantangan yang pernah kubaca dibuku-buku.

"Jika aku berhasil, aku kembali hidup?" Tanyaku dengan berhati-hati.

Pria itu menganggukkan kepalanya, "Tapi, jika kau gagal, kau sudah tau konsekuensinya." Ucap pria itu sambil berbalik badan dan hilang dalam kegelapan.

Ruangan gelap yang kutempati menjadi terang seperti sebelumnya, dan secara ajaib aku berada diantara gedung-gedung, melayang. Aku terbang melalui celah-celah sempit tersebut, rasanya sangat menyenangkan. Aku terlalu terhanyut dalam kesenangan ini, dan tidak kusadari aku menabrak kaca dari sebuah gedung.

Tidak pecah.

Aku menatap kaca itu dengan bingung, kenapa tidak pecah?

"Tapi ingat, wujudmu ini berbeda dari segala hal yang ada di dunia." Kata-kata pria itu seperti petir menyambar di siang hari. Aku melihat sekitarku, orang-orang berjalan seperti biasa, tidak ada satupun yang menyadari kehadirannya. Tiba-tiba seorang pria berjalan melaluiku.

Pria itu, menembusku?

Aku, hantu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang