Gue membuka mata perlahan. Penglihatan yang sangat tidak jelas ini membuat gue muak. Gue liat sosok wanita dengan rambut yang sudah mulai putih duduk disisi kanan dan seorang laki-laki yang juga terlihat sudah berusia disampingnya.
“Ne..nek?” panggil gue. Wanita itu menengok.
“Lisya...Lisya..” Nenek memeluk gue sambil menangis.
“Akhirnya kamu sadar juga,Lisya” ujar Kakek sambil tersenyum.
“Emang Lisya kenapa?” tanya gue. Emang gue kenapa coba? Terus kenapa tadi gue disini? Rumah sakit?
“Kamu ditemuin temen kamu pingsan dipinggir danau tiga hari yang lalu” jawab Kakek. Temen? Temen gue? Aldi kah?
“Malam” seseorang ngebuka pintu kamar inap gue. Orang itu senyum dan langsung berdiri di samping kiri gue.
“Kemana aja Sya? Berkelana ya?” tanya Bastian sambil ngusap rambut gue pelan.
“Ngga. Ohiya Bas. Aldi mana?” tanya gue. Bastian keliatan kaget. Diw napa nih anak?
“Lisya, Nenek sama Kakek pulang dulu ya. Lagian udah ada Bastian disini. Bastian titip Lisya ya” Nenek sama Kakek langsung keluar dari kamar.
Hening. Gue benci suasana hening begini. Bastian malah duduk aja lagi, nunduk pula. Kenapa sih?
“Oiya,Bas. Yang bawa gue kesini Aldi ya?” tanya gue. Bastian masih diem aja, ga gerak, ga ngomong.
“Sekarang Aldinya mana?” tanya gue. Bastian ga respon.
“Bas..” panggil gue, kesel.
“Lo sayang Aldi..ya Sya?” tanya Bastian. Gue menaikan sebelah alis. Aneh. Nanya apaa jawabnya apa.
“Gue nanya apa..lo jawab apa..Kenapa sih Di? Aldi mana?” tanya gue yang mulai bingung karena gatau apa-apa.
“Jadi...”
*Flashback*
[Bastian POV]
Gue ngikutin Aldi yang keliatan mau kerumah Lisya. Gue tau ini Aldi bakal kerumahnya makanya dari rumah Lisya tadi gue ga pulang, tapi ngumpet disamping rumah Lisya.
Aldi ngajak Lisya ke pinggir danau. Duduk terus diem. Gajelas. Sampai jam setengah enam, Aldi berdiri dan ngarahin badannya ke matahari.
“Lo mau ngapain?” tanya Lisya , keliatan ragu buat deketin Aldi.
“Nama gue Aldi,Sya. Alvaro Maldini Siregar. Gue mau buktiin kalo vampir yang lo liat semalem itu gue. Walaupun gue tau taring gue ga panjang kayak keluarga gue yang lain tapi gue juga tau, Bastian pasti udah cerita semuanya sama lo” kata Aldi panjang lebar. Gue Cuma merhatiin dari balik pohon yang ga terlalu jauh dari tempat mereka.
“Ini semua bikin gue gila tau ga?! Vampir, manusia setengah vampir.. apa?? Lo kira ini dunia dongeng?? Lo siapa? Balikin Aldi!” bentak Lisya, matanya berkaca kaca. Mungkin ini semua bikin dia gila.
“Lisya, gue ini Aldi, Alvaro Maldini Siregar. Kalo lo mau nangis, silahkan. Gue ga larang” jawab Aldi.
Lisya nangis. Hhh.. tahan Bas tahan. Belum saatnya lo keluar darisini. Satu menit..dua menit..tiga menit..lima menit..sepuluh menit..lima belas menit.. Lisya masih sibuk nangis tanpa ngeliat Aldi yang badannya mulai melepuh. Gue mau keluar tapi...
YOU ARE READING
What If I Fall in Love
FanfictionLisya terjebak dalam kehidupannya yang gila. Kedua pelayannya yang tiba-tiba mati, seorang wanita bergaun hitam yang terus menghantuinya, sampai sosok laki-laki aneh yang membuatnya.. Ah! Bagaimana kalau dia benar benar jatuh cinta?
