Part 20

30.3K 1K 15
                                    

Levi POV

Sudah dua bulan setelah kepergian wanita itu, hidupku berjalan dengan biasa-biasa saja, rasanya seperti tidak ada semangat hidup. Ragaku disini tetapi pikiranku entah pergi kemana, selalu ada bayang-bayang Lea di pikiranku.

Belum lagi Serena belakangan ini terus menuntutku untuk fokus  dengan pernikahan yang tinggal menghitung minggu lagi. Untungnya aku sudah tidak pernah bertemu dengan Halsey lagi dan wanita itu juga sudah tidak pernah mengunjungiku lagi. Jadi aku bisa sedikit bernafas dengan permasalahanku yang datangnya bertubi-tubi.

Satu hal yang baru-baru ku ketahui belakangan ini ketika aku tidak sengaja membuka laci meja rias yang dulu di pakai Lea, ternyata di sana masih ada oh bukan, bahkan di sana pil after morning yang pernah ku berikan untuk Lea masih utuh dan belum di minum sama sekali olehnya. Aku begitu khawatir jika nantinya dia benar-benar akan mengandung anakku, aku belum siap untuk menghadapinya.

Aku tersentak ketika ada menepuk pundakku dan membangunkan lamunanku.

"Hey,, you okey??"

"Yeah,, I'm okey,"

"But not with your mind dear,". "Kau tahu, pernikahan kita hanya tinggal menghitung minggu Levi. Apa kau akan terus menerus seperti mayat hidup dan tidak ada semangat hidup sama sekali?? Bahkan cincin pernikahan kita saja hanya aku yang memilihkannya. Ini pernikahan kita Levi, bukan hanya pernikahanku seorang diri saja,"

"Lalu apa lagi yang kau inginkan Serena?? Aku sudah memberikan semua keinginanmu, lalu sekarang apa lagi??"

"Aku ingin kita bisa melaksanakan pernikahan kita tanpa ada satu pun penghalang termasuk wanita sialan itu,"

"Apa?? Wanita sialan??"

"Jangan kau pikir aku tidak mengetahui wanita simpananmu itu dan kau masih sering memikirkannya Levi. Aku bersyukur wanita itu sudah pergi dengan sendirinya tanpa aku harus bertindak, karena dia hanya akan menjadi benalu hubungan kita Levi,"

"Jaga bicaramu Serena,"

"Memang seperti itu bukan?? Levi dengarkan aku, aku tidak ingin pernikahan kita menjadi berantakan karena kau terlalu memikirkan kepergian wanita itu,"

"Terserah,"

Balasku singkat lalu aku langsung meninggalkannya. Sepertinya hari ini aku butuh pergi ke club, aku butuh menyegarkan pikiranku.

***

Di suatu pantai yang sangat luas, aku melihat banyak sekali keluarga yang sepertinya sedang berlibur disini. Tapi aku merasa aneh, mengapa tiba-tiba bisa berada di pantai ini. Aku mencoba mengenyahkan perasaanku dan mencoba untuk menikmati semilir angin yang menyapu tubuhku di pantai ini.

Ketika aku sedang menyusuri pantai ini, aku melihat ada seorang wanita yang menarik perhatianku. Aku memperhatikan wanita itu yang seperti sedang menggendong gumpalan kain yang sepertinya berisi bayi dan ia berjalan menjauhi keramaian. Aku semakin penasaran apa yang ingin dilakukan wanita itu ketika ia melangkahkan kakinya menuju air dan di depannya terdapat ombak sedang bergulung-gulung dengan tinggi.

"Shit!!! Dimana pikiran wanita gila itu??" seruku lalu aku berjalan menghampirinya yang hampir saja menenggelamkan dirinya.

"Hey,, berhenti. Apa yang akan kau lakukan??" teriakku sambil berlari mengejarnya.

"Berhenti bodoh. Apa kau ingin bunuh diri??" ujarku terus berteriak. 

"Hey, dimana pikiranmu bo..." suaraku tercekat ketika aku berhasil memberhentikan wanita itu dan membalikkan tubuhnya.

Mr. Cruel [Versi Lengkap Di Innovel]Where stories live. Discover now