Part 1

103K 3.1K 17
                                    

Leandra POV

Aku melangkahkan kaki ku membelah kerumunan di lantai dansa sambil membawa nampan berisi sebotol vodka dan gelas kosong dengan berhati-hati. Suara dentaman musik yang sangat memekakan telinga, bau asap rokok dan alkohol yang sangat pekat sudah menjadi teman ku selama 2 tahun disini.

Dengan berbekal keberanian dan membuang rasa malu ku, aku rela bekerja menjadi pelayan di salah satu club terbesar dikota ini. Jangan berpikir buruk dulu tentangku, aku bekerja disini hanya sebagai pelayan pengantar minuman. Hanya pelayan pengantar minuman kepada pelanggan, tidak lebih dari itu. Karena aku tidak mau harga diriku yang sudah rendah ini menjadi lebih rendah lagi jika aku menjadi pelacur.

Aku memasuki ruang VVIP yang jauh dari keramaian. Aku heran, mengapa harus aku yang mengantarkan minuman ini. Biasanya pelayan bagian ruang VVIP selalu dikuasai oleh Farra, dia salah satu rekan kerja ku yang sangat terobsesi sekali kepada pria kaya dan tampan. Jadi sebagai seorang pelayan senior disini, dia tidak memperbolehkan pelayan lain untuk melayani pelanggan di daerah VVIP, karena di bagian VVIP ini dia bisa menemukan pria berdompet tebal dan tentunya memiliki rupa yang menawan layaknya dewa-dewa yunani.

Aku melewati pria-pria berbadan kekar dengan pakaian serba hitam mereka yang mengelilingi ruang kubik wilayah pelanggan yang kelihatannya dia orang yang sangat penting sampai-sampai harus menyewa beberapa bodyguard didepan sana.

"Selamat malam tuan. Ini minuman anda," ucapku sambil berlutut dan menuangkan vodka itu ke gelas dengan perlahan.

"Kau bisa menemaniku dulu disini," balasnya dengan nada angkuh dengan pandangan mata menyorot tajam ke arahku.

"Maaf tuan, tugas saya hanya mengantarkan minuman yang anda pesan. Jika tuan mau, saya bisa memanggil rekan saya yang mungkin bisa menemani anda disini," ujarku sambil berdiri kaku dan sedikit menjauh darinya.

"Berapa harga yang kau tawarkan untukku??"

"Maaf tuan, sekali lagi saya katakan jika saya hanya bertugas untuk mengantarkan minuman yang anda pesan. Jadi saya tidak bisa melakukan permintaan dari anda,"

Dia mulai beranjak dari duduknya dan menghampiriku sambil menghisap rokoknya dalam yang ada ditangannya lalu menghampiriku.

"Apa kau mencoba menjual mahal kepadaku??" tanyanya dingin sambil menghembuskan asap rokoknya tepat didepan wajahku.

"Maaf tuan, saya tidak bisa. Itu bukan tugas saya," balasku gugup sambil menahan sesak akibat hembusan asap rokoknya yang tepat mengenai hidungku.

"Baiklah, rupanya kau tidak bisa diajak berkompromi. Kalau kau ingin bermain kasar kepada ku, aku akan mengabulkannya untukmu,"

Setelah dia mengucapkan kalimat yang begitu tajam untukku, dia langsung merengkuh pinggangku dan membantingku ke sofa yang letaknya berada disampingku. Lalu dia menindihku dengan mengunciku kedua pergelangan tanganku yang dicengkram olehnya dan lututnya yang berada di kedua sisi pahaku.

"Tu..tuan ap..apa yang anda lakukan??" tanyaku yang mulai ketakutan.

"Kau yang mengajak ku untuk sekedar bermain sayang. Jadi nikmatilah permainanku ini," balasnya dengan suara serak tepat didepan bibirku.

Ohh Tuhan!!! Dia memiliki wajah yang sangat tampan. As handsome as hell. Rahang kokoh yang menghiasi wajah tampannya itu rasanya ingin kurasakan. Tapi auranya sangat menyeramkan, apalagi tatapan matanya yang begitu tajam menyorotku.

Aku mencoba meronta dengan sepenuh kekuatanku disaat dia mulai mencium bibirku kasar. Tetapi sama saja tidak ada hasilnya, kekuatanku yang sangat lemah ini tidak sebanding dengannya.

Mr. Cruel [Versi Lengkap Di Innovel]Where stories live. Discover now