The Bitter {To Adulthood}

967 24 1
                                    

  ~Memang aku belum dewasa. Tapi, setidaknya aku mengerti apa itu CINTA. Maka dari itu aku akan berusaha. Menjadi yang terbaik dimatamu.~ Kim Ah Young.
.
.
.
"Eomma benarkah aku akan menikah dengan namja tampan yang kemarin datang ke rumah?" tanyaku penuh semangat. Apakah ini mimpi? Eommaku mengangguk sambil tersenyum simpul padaku. Wanita ini baru saja berkata 'Kau beberapa hari lagi akan menjadi istri dari Tn. Oh.'
.
Jantungku merespon cepat disaat aku mengucapkan nama namja bermarga Oh itu dan mengingat wajahnya yang sangatlah tampan bagaikan malaikat yang tak bersayap.
.

.
"Hey Nona Muda! Baju nanti jadi kusut! Aku sudah merapikannya!" teriak salah satu maid sambil mengejarku yang sedang berlari menggenggam serapangan sebuah baju berwarna putih susu berkain katun.
.
Hari ini aku ingin bersenang-senang dengan mengerjai beberapa maidku. Hwahaha.. aku tertawa kemenangan didalam hati.
.
BRUK
.
"Awhh..." ringisku sambil memegang keningku yang terbentur sesuatu. Yang pasti tepat dihadapanku dan itu tampa aku sengajai. Dengan cepat aku mendongak. Untuk melihat apa atau siapa yang ku tabrak.
.
DAG
>>>>DIG
>>>>>>>DUG
.
Jantungku berdetak tak beraturan saat melihat sepasang manik yang menatapku teduh dan tersenyum miring padaku. Huh.. nafasku.. astaga kok bisa tak lancar begini sih!
.
"Dasar bocah kecil. Hati-hatilah." Ketusnya seraya pergi dari hadapanku. Tangan kananku masih setia memegangi keningku. Menatap kosong kedepan dan mencerna sedikit apa yang diucapkannya tadi.
.
'Mwo! Bocah kecil?! Jinjjah!' desisku kesal lalu berbalik menatap punggungnya yang sebentar lagi menghilang dari pandangku.
.
Kenapa aku selalu saja dikatakan 'Bocah kecil?' atau kalau tidak 'Si gadis kecil' atau.. hah.. dan bla-bla.. semua sindiran yang tertuju padaku pasti berbau keanak-anakkan! Apa segitunya diriku?
.
.
.
Kepalaku, ku dongakkan sedikit keluar dari balik tembok pembatas ruang keluarga. Melihat namja bertuxedo hitam itu yang sedang duduk berbicara dengan orang tuaku. Mataku tak henti-hentinya tertuju pada namja bertuxedo hitam tersebut. Entah mengapa hatiku ini sangat penasaran dengannya.
.
"Yeoja itu memang terlihat keanak-anakkan. Tapi, wajahnya sangat manis Nyonya. Kim."
.
Upsss... ucappannya berhasil membuat kedua pipiku ini memanas seketika.
.
"Baguslah kalau begitu. Kau yakin akan menikahi putriku Oh Sehun?"
.
Pertanyaan eommaku sungguh. Membuatku tercengang. Oh Sehun, namja yang tadi aku tabrak akan menikahiku? Haisss.... Apa ini hanya candaan wanita tua itu eoh?
.
"Ya.. aku yakin. Sangat yakin." Jawabnya penuh penekanan dan kedua maniknya tertuju padaku yang sedang mengintip dibalik tembok dihadapannya. Spontan aku kembali ke posisi persembunyianku. DIA MELIHATKU!
.
"Baiklah.. kapan upacara dan resepsinya dilakukan?" tanya appa.
.
"Secepatnya. 2/3 hari lagi." jawab Sehun satu hembusan nafas.
.

.
Tapi, aku mengira semua itu akan menyenangkan dan romantic. Ternyata?
.
"Hey! Cepat bersihkan kamar ini. Nanti kita tidak tidur malam ini!" Perintah Sehun yang tengah menyandar daun pintu kamar kami.
.
Hahh.. astaga! Kok bisa seperti ini? Baru 2 hari lebih aku menjadi istrinya sudah disuruh-suruh seperti maid. Akhsss.. ingin sekali aku meraung-raung ke kedua orang tuaku. Aku ingin sekali kembali ke rumah dan menikmati kemanjaan yang mereka berikan kepadaku.
.
Aku hanya menuruti apa yang namja berkulit putih susu ini. Meliriknya sekilas lalu mengepak-ngepakkan kasur king size kami. Pasti kalian bertanya-tanya.. bukankah Oh Sehun, namja yang kaya? Pasti mempunyai maid? Iyah.. itu benar sekali. Tapi, entah apa isi otak Sehun ini. Ia melarang 4 maidnya untuk tidak membantuku dan menontonku dari luar kamar.
.
Huh.. memalukan! Malam pertama? Kalian pasti bertanya itu juga kan? Malam pertama tidak ada sama sekali!!! Huaahhhhhh..... dia hanya menciumku saat ucap janji suci dan malamnya juga ia hanya mengecup keningku, hidungku, kedua mataku, dan bibirku. Seusai itu ia tidur sambil memelukku. Bukankah itu sedikit ganjil dimalam pertama?
.
Apa ia memang menganggapku ini bocah kecil? Tapi, jujur.. malam pertama yang romantic namun, tidak lebih.
.
Aku tersenyum kecil saat otakku ini berjalan mulus. Berbalik menatap matanya dalam. Dengan raut wajah yang seimut mungkin. Merengek memintanya untuk menyuruhku berhenti melakukan tugas yang paling aku benci. Tugas yang seharusnya dikerjakan seorang maid.
.
"Tidak... wajahmu itu. Tidak akan bisa membuatku berubah pikiran. Arrayeo! Cepat bersihkan bocah kecil! Kau harus belajar menjadi istri yang baik untukku! Bukan menjadi bocah kecil yang manja!" ocehnya seraya pergi dari ambang pintu kamar.
.
Aku meliriknya sedikit dan tertawa kecil. Lalu sedikit bersantai aku duduk di tepi kasur. Menatap maid tajam seakan memberikan sebuah respon pada mereka untuk membantuku membersihkan kamarku dan Sehun yang lumayan besar.
.
"JANGAN MEMBANTUNYA! KALAU KALIAN MEMBANTUNYA AKAN AKU PECAT KALIAN SEMUA!" teriak Sehun dari ruang keluarga.
.
Argggggghhhhhhh!!! Astaga!!!! Sehun Oppa!!! Kau menyebalkan!!! ~Balasku teriak dari dalam kamar.
.
.
Author POVon
.
Sehun tertawa kecil saat mendengar teriakkan Ah Young dari dalam kamar. Menatap layar handphonenya yang nyala dan membuka sebuah pesan dari Nyonya. Kim.
.
'Didiklah dia menjadi yeoja yang dewasa Oh Sehun. Aku mempercanyaimu. Bersabarlah. Aku tahu kau namja yang cukup dewasa untuk putriku. Dan satu lagi. Kalau ia marah dan ngambek lalu pergi dari rumah, langsung pergilah ke taman Menara Namsan atau kea tap gedung sekolahnya. Pasti dia ada disana. Gomawo. Salam untuk emmamu.' ~Isi pesan Nyonya. Kim.
.
Tak lama kemudian benda persegi panjangnya itu bergetar. Dan membuat sang pemilik langsung cepat melihat layarnya.
.
"Yerin-ah?" gumamnya melihat nama pesan masuk dilayar handphonenya yang masih terkunci. Sehun menyerengitkan dahinya. Apa yeoja ini salah kirim ke nomornya? ~Batinya. Mengapa namja ini membatin seperti itu? Karna, setahu Sehun. Yerin, mantan kekasihnya sudah menikah dan tinggal di Jepang bersama suaminya 3 bulan yang lalu.
.
.
"Oppa.. aku capek. Kamarnya sudah selesai aku bersihkan." Lirih Ah Young memeluk lengan Sehun manja.
.
Mata yeoja itu langsung menangkap nama pesan masuk yang ada dilayar handphone Sehun.
.
"Yerin? Siapa dia oppa?" tanya Ah Young sepolos mungkin tak ada tersirat wajah kecemburuan diwajahnya.
.
"Hah.. dia teman lamaku." Jawab Sehun gagap berusaha tak menyembunyikan sesuatu.
"Benarkah? Hm..."
"Yak! Tunggu. Apa kau sudah selesai membersihkan kamar?" tanya Sehun mengalihkan topik pembicaraan.
.
Ah Young melepas genggamannya di lengan Sehun.
.
"Sudah! Tn.Oh!" jawab Ah Young tegas.
"Kau lupa, ada 2 tugas lagi untukmu. Yang pertama harus kamu lakukan sekarang..."Titah Sehun menggantung membuat yeoja didepannya memayunkan bibirnya.
"apa?" tanyanya malas.
"Kau tahu kan. Kalau kau belum menjadi seorang yeoja yang dewasa seutuhnya. Kau takkan bisa merasakan 'Manjaanku' dan 'Memiliki anak'. Jadi, kerjakan apa yang aku suruh yaitu.." ujarnya menggantung lagi.
.
"Apa! Jangan mengantung terus!" rengek Ah Young.
.
"Bersihkan kamar mandi kita dan maid. Sekarang juga!!!" tegas Sehun.
"MWO!"
.
.
.
"Dimana Lay?" tanya Sehun pada salah satu pelayan restaurant yang dipegangnya.
"Tn. Lay akan datang agak terlambat. Karna, ada masalah sedikit dirumahnya Ketua." Jawab Kyung Soo satu tarikkan nafas.
"Ya sudah. Katakan padanya kalau istriku ini. Ah Young akan bekerja disini beberapa hari dulu. Alasannya aku yang akan jelaskan langsung padanya. Kau dan lainnya hanya tinggal mengawasinya, mengarahkannya, dan jangan membuatnya seperti ratu disini. Arraseo?" tutur Sehun.
"Ne.. arrayeo!" jawab Kyung Soo bersamaan dengan beberapa pelayan lainnya.
.
Ah Young membulatkan matanya saat mendengar tuturan Sehun. Yang benar saja. Istri cantiknya ini dan masih SMA disuruh bekerja direstaurant suaminya sendiri? Ah Young ingin sekali menolak. Tapi, apa daya. Eommanya berkata 'Turutilah semua ucappan suamimu. Kalau tidak mau diperlakukan kasar.'
.
Ah Young menutup matanya saat Sehun mengecup keningnya lalu pergi begitu saja tampa basa-basi padanya. Menarik nafasnya dalam dan melihat Kyung Soo yang sedang tertawa kecil melihatnya.
.
'Pasti mereka senang melihatku seperti ini. Jinjjah!!!' ~rengeknya didalam hati.
.
.
"Eomma... bilangnya Sehun oppa itu menyukaiku bahkan mencintaiku. Kenapa ia terus menyuruhku bekerja seperti maid. Dan sekarang menjadi pelayan restaurant miliknya." Adu Ah Young pada Nyonya.Kim saat baru saja tiba dirumah orang tuanya.
.
"Iyah, Sehun itu menyukaimu dan dia mulai mencintaimu saat pertama kali kalian bertemu. Dirumah ini. Dia mengira yeoja yang akan dinikahinya itu lebih tua darinya. Ternyata masih muda malahan keanak-anakkan....."
. "Dan... wahhhh... eomma senang mendengar apa yang kamu ucapkan tadi. Namja itu cukup dewasa untuk kamu. Jadi, menurutilah apa yang dikatakannya. Belajarlah dewasa anakku. Maka kamu akan merasakan sesuatu hal yang tak pernah kamu rasakan."
Pernyataan Nyonya.Kim membuat mulut sang anak menga-nga tak percaya. Ah Young mengira eommanya akan membelanya. Ini malahan sebaliknya. Ah Young semakin kesal. Dan cepat melangkah pergi keluar rumah kembali ke restaurant. Karena, hanya diberi waktu...
.
.
.
"15 menit. Kau kelebihan waktu 12 menit dan datang disaat waktu restaurant tutup. Jadi, ada hukumannya." Sahut Lay dari depan meja kasir. Langkah Ah Young terhenti menatap Lay tajam.
.
Lay hanya tersenyum kecil. Melangkah mendekati Ah Young dan memberikan sebuah kain serbet diitangan kirinya.
.
"Apa?" tanya Ah Young malas.
"Bersihkan seluruh meja restaurant disini. Ini perintah dari Ketua Oh. Dia bilang, kalau kamu tak melakukan apa yang disuruhnya. Maka surprise yang akan diberikannya lenyap." Ujar Lay.
"Surprise? Jinjjah?" tanya Ah Young lagi semangat.
.
Lay mengangguk.
.
Ah Young tersenyum bahagia. Dan dengan cepat ia langsung mengelap dan merapikan 50 meja restaurant milik suaminya ini. Oh Sehun akan memberikan surprise padanya? Hah....
.
"Tn.Lay.. sepertinya beberapa hari ini kita tidak terlalu capek membersihkan restaurant." Bisik Kyung Soo.
"Heum.. benar sekali. Tapi, kalian jangan terlalu menyuruhnya yah. Bagaimana pun dia istri Ketua Oh." Balas bisikkan Kyung Soo.
"Ne.. arraseo."
.
'Hahh... apa yah surprise yang akan diberikan Sehun? Nggak sabar.'~Gumamnya.
.
16 menit kemudian.
.
"Hoahhhh... capeknya.." keluh Ah Young duduk terlentang dilantai restaurant sehabis mengelap seluruh meja restaunt.
.
"Sudah selesai Nyonya.Oh?" tanya Sehun berjongkok didepan Ah Young.
"Sehun oppa!. Ne sudah selesai. Mana surprisenya?" jawab dan tagih Ah Young sambil menyorongkan kedua telap tangannya.
"Surprise? Hm apa yah?" pura-pura berpikir.
"Hahh.. sepertinya hanya surprise tipuan." Lirih Ah Young menurunkan tangannya memanyunkan bibirnya tertunduk.
"Haisss... tidak kok." Desis Sehun menarik tangan kanan Ah Young dan CHU~ .......
.
Sehun menempelkan bibirnya tepat dibibir Ah Young. Pertama hanya menempel. Pada saat manik Sehun menangkap mata Ah Young yang terbelalak terbuka. Ia melumatnya pelan dengan nada yang beraturan.
.
Ah Young merasa jantungnya hampir putus. Bibir yang manis berbau mint memberikan kenikmatan tersendiri untuk diri Ah Young. Matanya yang tadi terbelalak terbuka, tertutup perlahan. Kedua tangannya tetap diam ditempatnya.
.
.
"Hah... romantisnya." Gumam seluruh pelayan restaunt saat mengintip Oh Sehun mencium Ah Young.
.
'Surprise yang tidak akan terlupakan'~Batinya tersenyum disele-sela ciumannya. Walaupun ia tidak mahir dalam berciuman.
.
TBC
.
NEXT OR NO?  

Cerita ini pernah aku posting sebagai fanfiction di salah satu grup facebook 'Exo Fanfiction Indonesia'. Pasti ada beberapa pembaca di wattpad ini pernah melihat story ini. 

.

Trims yang sudah sempat membacanya. 

Please vote and koment yah.... ;-) :-* :V

The Bitter {To Adulthood}Where stories live. Discover now