2. Nelo

58.4K 3.5K 213
                                    

Chap 2| NELO

Tak tak ting ting. Suara sendok dan piring yang beradu atau lebih tepatnya berisik mengalihkan pandangan Miller ke gue. Diletakkannya sendok dan garpu miliknya lalu menatap gue lurus-lurus.

“Kamu kenapa? Makan jangan berisik bisa?” katanya sambil menunjuk piring gue dengan matanya.

“Aku—”

“Kenapa?”

Miiler selalu begitu. Setiap gue mau ngomong dia pasti motong duluan. Bikin emosi. Liat aja.

“Sebenarnya—"

“Ngomong itu jangan setengah-setengah!”

“Ya ak—”

“Maugy udah berapa kali aku bilang kalo ngomong itu lihat aku!” katanya geram.

Maugy, sabar... ini bukan yang pertama kalinya.

“Aku udah kenyang!” kata gue akhirnya sambil menggeser piring dengan kasar. Miller mengerutkan kening nggak suka.

“Tapi kamu hargai aku dong! Kalau udah tau mau makan diluar ngapain makan dulu tadi?” katanya geram. Lagi. Gue diam aja. Padahal dari tadi siang gue belum ada makan. Sebel sih. Marah mulu kerjanya.

“Kamu dengar nggak sih aku ngomong? Aku nggak suka didiamin!” katanya setengah membentak.

“AKU MAU PULANG! JANGAN MARAH-MARAH TERUS KENAPA SIH?” bentak gue sambil menggebrak meja.

Huuft, mati deh gue.

Dia melirik sekitar, tanpa gue lihatpun, gue tau orang-orang sekarang ngeliatin gue dan dia sambil berbisik-bisik.

Brak. Miller berdiri lalu menarik tangan gue dengan kasar. Berhenti dikasir bentar lalu narik gue lagi ke parkiran.

“Kamu ngapain sih bentak-bentak aku di dalam? Nggak liat didalam banyak orang?”

“Habis kamu marah-marah terus aku—”

“Udahlah!” katanya lalu naik ke motor.

……

“Kamu mau kemana?” Tanya gue karna dia nggak nyuruh gue naik ke motornya. Alamat ditinggal lagi deh gue.

“Pulang. Kamu bisa pulang sendirikan? Kan udah gede!” katanya lalu pergi.

AAAAA SUMPAH COWOK NYEBELIIIIIIN! AAAAAAA!

Sekarang gimana? Gue nggak bawa dompet pula! Disini nggak ada taksi lagi.

Miller keterlaluan! Tega banget dia ninggalin gue sendirian disini! Dia nggak pernah nonton TV apa kalo sekarang banyak penculikan dan pemerkosaan?
Ini udah KeTUJUH kalikannya dia TEGA ninggalin gue kayak gini.

NELO!

Dan untuk kesekian kalinya, Danelo yang  akan mengeluarkan gue dari penderitaan ini. Hiks.

“Halo?”

“NELOOOOOOOO JEMPUT GUEEEEEEEEEEE HUHUHU!”

**************

DANELO (POV)

“NELOOOOOOO JEMPUT GUEEEEEEEEE HUHUHU!”

“Emang lo dimana, Gy?” tanya gue lalu buru-buru meletakkan gitar ke atas tempat tidur. Gue mengambil jaket hijau yang tergantung dibalik pintu lalu turun. Gue dengar suara manjanya disana. Ntah dimana.

“Yaudah tunggu bentar ya, ini gue mau kesana. Jangan kemana-mana sebelum gue datang!” kata gue penuh penekanan.

“Mau kemana, Dan?” tanya Papa saat gue berpapasan dengannya diruang keluarga.

Maugy (Beautiful Fate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang