~PART IV~ (Sahabatku >< Sainganku)

452 1 4
                                    

Annyeonghaseo Chingu...

Mian ya lama aku uploadnya,,

kemarin aku dalam masa UAS *bahasa lo author*, jadi ngga sempet ngetik...

Mungkin ini baru sedikit yang aku upload,,

al'a masih ada satu tugas kuliah yang belum 100% selesai *alasan*,,

jadi segini dulu ya chingu... *ngga usah banyak cing-cong deh author*

Siiiiippppppppp....... Happy Reading Ya......... ^___^

_______________________________________________________________________________

>Jinki POV<

'eeh... apa yang tadi Woonie ucapkan? apa tadi aku tidak salah dengar? masa belum apa-apa aku sudah punya saingan, dan sainganku adalah sahabatku,, ckckckkk...' aku mengacak rambutku frustasi.

"Ada apa Jinki-ya? Apa kau kaget dengan apa yang baru saja ku ucapkan? Dan kini kau mulai berpikir kalau aku akan jadi sainganmu?", ucap Woonie mengagetkanku.

Kenapa dia bisa tahu apa yang kupikirkan?

"Terlihat jelas diwajahmu..."

Tuhkan dia menjawab pikiranku lagi. Aku jadi takut, kenapa dari dulu dia bisa selalu menjawab apa yang kupikirkan?

"Karna kita sudah berteman sejak kecil..."

Nahkan benar, lagi-lagi dia menjawab apa yang kupikirkan. Aku harus berhati-hati dengan pikiranku mulai sekarang, aku tidak mau dia tahu semua yang kupikirkan.

"Kita akan bersaing secara sehat oke...", ucapnya sambil tersenyum kearahku. "Aku akan menghapiri dan berkenalan dengan gadis itu...", lanjutnya sambil menepuk pundakku pelan dan berlalu menghampiri Airi.

Apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus mengikuti Woonie kesana? aahh... *Jinki mengacak rambutnya frustasi*,, ya.. ya.. ya.. lebih baik aku disini saja dan memperhatikan apa yang akan Woonie lakukan*pikir Jinki sambil ngangguk-angguk*.

***

>Jong Woon POV<

'hahahaaa... aku berhasil mengerjai anak itu lagi...', banggaku dalam hati. Senang rasanya bisa mengerjai Jinki. Bagaimana dia bisa dengan mudahnya percaya bahwa aku menyukai gadis itu, aku saja tidak pernah mengenal dan melihatnya sama sekali,, ckckckckkk.

#Author : Berhati-halitah dengan ucapanmu Jong Woon-ah...#

Aku berjalan mendekati gadis itu, kulihat dia sedang asik membaca komik. Bila diperhatikan ternyata dia sangat manis *tuh kan bener*. Sepertinya ia tidak menyadari kehadiranku, aku langsung duduk dibangku sebelahnya,, 'baiklah dia benar-benar tidak menyadari kehadiraanku, akan kusimpan dulu image coolku yang dalam sejarah belum pernah lebih dulu menyapa seorang gadis *gubraakkk*, karna selalu mereka yang lebih dulu menyapaku *kebangatan narsis*', pikirku. Semua yang kupikirkan barusan memang kenyataan loh, jadi jangan menganggapku narsis,, okeee...

"Annyeonghaseyo Airi-ya...", sapaku sambil memamerkan senyum pembunuhku. *ckckckckkk*

"Ne...", sahutnya tanpa sedetikpun mengalihkan pandangannya dari komik tersebut.

"Apakah aku mengganggumu Airi-ya?", tanyaku seraya duduk disampingnya.

"Ani... kau tidak menggangguku...", jawabnya sambil menutup komik dan meletakannya diatas meja. Ia menoleh ke arahku, "eeh... nuguseyo?" tanyanya dengan wajah bingung.

Sepertinya ia baru menyadari kalau yang menyapanya itu orang yang belum ia kenal, yaitu aku hahahahaaa *lebay*. Tapi tunggu... kok dia ngga tahu siapa aku ya? Semua siswi disekolah ini maupun diluar sana mengenal aku!!!, kok dia ngga ya??? ckckckckkk...

#Author : Jong Woon-ya jangan terlalu narsisi jadi orang, buktinya Airi ngga kenal kamu tuh... ckckckkk *author geleng-geleng kepala*#

#Jong Woon : Author diem aja dech, ngga usah berisik...#

#Author : Slow aja lagi, ngga usah marah-marah... Oya Jong Woon-ya, titip salam ya buat Jinki *author malu-malu*.#

#Jong Woon : Langsung aja sana ngomong ma orangnya,, memangnya aku hedwigh apa#

#Author : dasar pelit...#

--Harap Di Abaikan--

Aku mengulurkan tanganku, bermaksud memperkenalkan diriku yang sangat tampan ini dan terkenal dikalangan siswi-siswi sekolah ini, kecuali dia *kasian dech ternyata ada yang ngga kenal*. "Jong Woon, Kim Jong Woon imnida"' ucapku.

"Nae ireumeun Airi, Cho Ai Ri imnida. Mannaseogippeumnida" ia menyambut uluran tanganku dan tersenyum manis sekali, siapapun yang melihat senyum itu pasti akan meleleh *lilin kali* dibuatnya.

"Apa kau dikelas ini juga?" tanya Airi.

"Ani, aku hanya datang mengunjungi temanku...", jawabku. hahaha... aku jadi malu sendiri dengan kata-kataku,, 'datang mengunjungi'? anehkah kata yang kugunakan??? aku bingung, author tolong dong.

#Author : Ngape *bahasa mana tuh?*#

#Jong Woon : Aneh ngga sih kata 'datang mengunjungi"?#

#Author : Jong Woon-ya... kau itu oon apa oneng sih *sama aja*, kan aku yang membuat naskahnya,, jadi mana aku tahu kata itu aneh atau ngga *author kesel*... coba aja sana tanya sama readers...#

#Jong Woon : Readers... kira-kira kata yang Author tulis tuh aneh ngga sih? *digetok author* sakit author,, Readers... *Jong Woon natap readers dengan aegoyanya, berharap ada reders yang ngasih tau*#

--Kembali Ketopik--

"Apa temanmu dikelas ini? Siapa dia? Kamu dikelas mana Woonie? mmm... bolehkan aku memanggilmu woonie?" cerocosnya *bahasa mana lagi tuh*. Airi langsung bertanya tanpa jeda dan tidak memberikanku peluang agar menjawabnya satu persatu dulu,, ckckckkkk.

"hahahaaa..." tawaku. "Bisakah kau bertanya perlahan Airi-ya, aku sampai bingung harus jawab yang mana dulu", ujarku. Airi gadis yang lucu.

"hehehe... mian Woonie... ini sudah bawaan dari kecil...", ucapnya sambil mengusap-usap belakang lehernya. Dia sangat ppolos dan imut.

"hahahaaa... kau lucu sekali..." ucapku. Kulihat pipinya memerah, 'kau makin imut saat pipimu memerah Airi-ya' sepertinya aku benar-benar mulai tertarik padanya *nah lo*.

Aku mulai menjawab pertanyaannya satu persatu, dari mulai siapa temanku yang ada dikelas ini, aku dikelas mana, dan yang paling penting adalah pertanyaan mengenai 'bolehkah dia memanggilku Woonie'? mmm... aku menjawab "Tidak apa-apa, aku senang kau memanggilku Woonie", dan wajahnya memerah lagi setelah aku berkata begitu. Dia gadis yang lucu, dan dia seorang pendengar yang baik.

Aku senang bisa mengenalnya, karna jarang ada gadis seperti dia,, Airi gadis yang apa adanya.

***

 >Airi POV<

Woonie namja yang menyenangkan, sangat nyaman bila bersamanya,, dia tidak pernah berhenti membuayku tertawa. Dan bahkan karnanyalah aku melupakan sesuatu yang sangat penting 'menurutku loch...'.

"Yaampun..." ucapku sambil menepuk jidatku sendiri. Kurasa Woonie kaget dengan tingkahku barusan.

"Ada apa Airi-ya? apa ada yang salah?", tanya Woonie karna terkejut melihat tinhkahku.

"Yaampun... mian Woonie aku buru-buru... aku melupaka seseorang, dan sekarang dia sedang menungguku...", ucapku terburu-buru sambil memasukkan komik kedalam tas.

"Annyeong Woonie...", ucapku sambil setengah berlari meninggalkannya.

"Annyeong Aira-ya...".

Aku berlari keluar runga kelas, tetapi.............

________________________________________________________________________________

Sekian di part ini ya chingu,,

Part selanjutnya aku usahain dalam waktu dekat ini aku upload...

Jadi jangan bosen-bosen ya chingu...

Ku tunggu komen & vote'a...

Kamsahamnida... ^_^

I Love U, Cause U is U (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang