Day 9 - 11 Januari (Scam Jalanan)

16 0 0
                                    

Bentuk Scam yang ada di papan pengumuman hostel.

Dipanpan hostel, para turis sudah diwanti-wanti agar berhati-hati terhadap scamatau penipuan yang ada di Bangkok, utamanya soal sewa tuk-tuk. Untuk itu, kamimemutuskan untuk tidak menggunakan tuk-tuk saat di Bangkok. Pagi hari kamibersiap menuju destinasi-destinasi yang telah kami rancang. Hari ini kami akanberkunjung ke Wat Po, Wat Arun, Pasar Chatuchak, Khaosan Road, dan MallTerminal 21. Kami akan belayar di Sungai Chao Praya menuju Wat Arun dan Wat Po.Kami berjalan dari hostel menuju dermaga terdekat yakni oriental pier.

Saat menyeberang jalan kami bertemu dengan bapak-bapak separuh baya. Beliau dengan sangat ramah dan sopan berkomunikasi dengan kami. Bahasa inggrisnya pun bagus dan lancar membuat kami mengerti akan yang diucapkannya. Ternyata ia adalah salah seorang chef di hotel salah satu hotel ternama di Bangkok, makanya ia lancar dalam berbahasa Inggris. Tidak ada hal yang mencurigakan dalam obrolan kami. Beliau bercerita tentang tempat-tempat wisata di Bangkok, dan juga menanyakan tujuan kami. Beliau juga memberikan rekomendasi tempat-tempat wisata kepada kami.

Potret obrolan dengan Bapak Paruh Baya

Menurutnya,kami harus berkunjung ke pasar apung di anak Sungai Chao Praya. Katanya miripdengan Veniece di Italy. Wah, kami belum mendengar wisata ini sebelumnya diblog para traveller. Bapak itumembuat kami penasaran. Beliau juga memiliki tujuan yang sama dengan kami yaitumenuju dermaga. Beliau akan bertandang ke salah satu rumah sakit yang terletakdi seberang sungai karena anaknya melahirkan. Kami ikut senang mendengarnya. Olehkarena tujuan kami sama-sama menuju pieratau dermaga sungai, kami pun berjalan bersama ke sana. Beruntung ada bapakyang baik hati ini, kami tidak perlu bertanya kesana kemari untuk menujudermaga. Kami pun bersyukur karena Tuhan mengirimkan malaikatnya di pagi hariuntuk menolong kami.

Bapak tersebut berjalan sangat cepat. Aku dan Tim Cewek tidak sanggup menyeimbangi langkahnya yang begitu cepat. Hanya Mas Ario yang berpostur seperti tentara yang mampu menyeimbangi langkahnya. Kami yang di belakang hanya mengikutinya berjalan. Kami pun tiba di dermaga. Tidak ada yang aneh dari dermaga ini. Layaknya dermaga biasanya, ada perahu dan juga loket. Namun, suatu pelayanan dari penjaga loket mengganjal kami. Saat di loket, kami diberi pilihan menu paket wisata beserta destinasi-destinasinya.

Dermaga yang kami maksud bukan dermaga yang seperti ini. Kami ingin pergi ke dermaga yang menyediakan transportasi sungai yang umum digunakan turis maupun masyarakat lokal lainnya. Sepertinya bapak tadi salah paham dengan dermaga yang kami maksud. Mas Gasa sebagai kepala rombongan tidak secara langsung menerima tawaran penjaga loket. Ia memberikan kode kepada kami agar segera meninggalkan tempat ini. Anehnya, bapak paruh baya tersebut tetap berada di area dermaga tanpa ikut menyeberang sungai. Beliau tidak konsisten dengan apa yang beliau ceritakan tadi. Beliau berkata bahwa beliau juga akan menyeberang di dermaga dan akan menggunakan perahu yang sama, namun kenyataannya beliau mengantarkan kami ke dermaga wisata yang harganya relatif mahal karena memakai sistem sewa kapal.

Tentu saja kami kecewa dibuatnya. Tanpa menghiraukan bapak paruh baya tersebut, kami meninggalkan dermaga itu dan mencari jalan menuju dermaga yang akan kami tuju sesuai dengan peta yang ada. Nampaknya bapak paruh baya tersebut tidak rela kami pergi meninggalkan dermaga itu. Beliau mengejar dan memanggil kami. Kami tidak menghiraukannya dan menolak tawarannya. Ini pasti salah satu gambaran modus scam lainnya yang berada di Bangkok. Ada juga turis lain yang bahkan diantarkan oleh tuk-tuk ke sini. Kami sebagai sesama turis pun memberikan kode bahwa tempat ini salah satu sasaran scam. Untuk itu, tips untuk kalian yang bepergian ke Bangkok, sebaiknya jangan bepergian sendiri melainkan berkelompok untuk menghindari bentuk-bentuk penipuan yang ada. Selain itu, usahakan selalu berpikir jernih agar tidak tertipu muslihat tawaran murah yang menggiurkan, karena sesuai dengan pribahasa Jawa yang mengatakan 'ono rego, ono rupo.' Artinya, dimana suatu hal yang bagus pasti ada harganya (nyambung nggak sih? Sambung-sambungin aja lah ya.. heheh ;) )

Bosan Jalan-JalanWhere stories live. Discover now