1. BAHAYA LISAN

9K 197 6
                                    

Pelajaran kita kali ini akan membahas tentang bahaya-bahaya lisan . lisan adalah yang cukup banyak memberikan corak kemaksiatan dan lisan juga dapat menimbulkan bahaya-bahaya yang dikeluarkannya, serta lidah adalah tempat bersarangnya kemaksiatan yang paling banyak ditimbulkan daripada bahaya tangan dan lain-lain. Tidak ada sesuatupun yang dapat menyelamatkan diri dari bahaya yang ditimbulkan oleh lisan , kecuali mempergunakan lisan untuk berkata-kata yang baik serta memberi manfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Namun jika kita tidak dapat berkata-kata dengan baik, maka hendaklah kita diam, karena diam itu adalah emas.

Tidak akan dapat lurus keimanan seseorang hamba, kecuali luruslah dahulu hatinya,dan tidak dapat lurus hati seseorang, kecuali bila luruslah lisannya. Oleh karena itu barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik, atau kalau tidak bisaberkata yang baik, maka hendaklah berdiam diri saja. Simpanlah lisan kita dan pergunakan untuk hal-hal yangbaik, namun tidak berlebih-lebihan dalam menggunakannya.

Bahaya-bahaya yang akan terjadi yang disebabkan oleh lisan itu banyak sekali, diantaranya adalah sebagai berikut :

Berkata yang tidak memberikan manfa'at untuk diri sendiri maupun orang lain. Orang yang berkata yang seperti ini hanya membuang-buang waktu saja atau sia-sia dan berarti dapat merugikan diri sendiri.

Berlebih-lebihan dalam berkata,sekalipun perkataan itu memberi manfaat. Maksudnya selalu mengulang-ulang perkataan, maka mengulang perkataan yang kedua itu dianggap berlebih-lebihan. Jika satu kali ucapan sudah cukup maka tidak perlu mengulang-ulang perkataan itu, jika perkataan yang kedua sudah dirasa cukup, tak perlu mengulang yang ketiga kalinya, karena perkataan yangketiga inilah yang disebut berlebih-lebihan.

Berlebih-lebihan dalam ucapan itu sangat buruk sekali dan tercela, walaupun tidak dianggap berdosa dan berbahaya. Lebih baik jika kita menahan kelebihan dari lisan atau berbicara seperlunya saja. Tetapi kita juga harus memaklumi, karena ada juga perkataan yang berlebih-lebihan itu baik, seperti seorang guru yang mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya guna menerangkan sejelas-jelasnya, agar murid-murid tersebut dapat memahaminya, atau pembicaraan yang diperlukan untuk mencari nafkah, ya mau tidak mau harus dengan perkataan atau ucapan yang berlebih-lebihan. Walaupun diperbolehkan yang sedemikian itu, tetapi hendaklah kita mampu untuk menahan jangan sampai melampaui batas.

Berbicara yang batil, perkataanini haram hukumnya yang jelasberdosa, misalnya mengumpat atau mengunjing atau ghibah, seperti menceritakan keburukan atau hal ihwal saudaranya sekalipun itu benar. Tetap haram hukumnya.Mau memakan bangkai saudaranya sendiri ? Oleh karena itu mari kita berusaha untuk tidak mencela dan mengumpat hal keburukan orang lain, karena barangsiapa yang membuka atau menjelek-jelekan prihal orang lain, sama dengan memakan bangkai saudaranya sendiri, yuk kita hindari perkataan-perkataan tercela, seperti, mengumpat, ghibah, memfitnah, dan adu domba, karena perbuatan itu dapat merugikan atau membahayakan diri kita sendiridan orang lain, dan perkataan yang sedemikian itu adalah dosa besar dan yang terakhir hindari dari perdebatan-perdebatan, baik untuk mencari kebenaran diri sendiri atau mencari kelemahan atau kesalahan orang lain, karena sangat berbahaya dan dapat menyebabkan permusuhan.

Demikianlah yang dapat disampaikan dalam pelajaran kita kali ini, insya Allah kita akan bahas pelajaran berikutnya !

-----***-----

Khazanah Islam™Where stories live. Discover now