Detik berpacu tak ada henti
Hari lama yang kian berganti
Hingga tiba momen ini
Waktu yang lama kau nanti
Ucapkan doamu dalam sanubari
Biar deru angin kabulkan harapan pasti
Lihat dirimu diantara gemerlap cahaya
Melentera pekat malam gulita
Rona bahagia terbias sempurna
Kau terlihat semakin dewasa
Biar ku tersenyum dalam diam
Menahan degup yang tak jua padam
Menahan rasa yang tak teredam
Ini memang hanya puisi sederhana
Apa adanya tapi menyimpan sejuta makna
Untukmu yang selalu ku damba
Tertanda, seseorang tak berani mengungkapkan semua
Best Wishes, Tebu.
22 Oktober 2015
YOU ARE READING
Deru Waktu
PoetryHal apa yang bisa kukenang selain aksara? Juga nyata tak lagi ada artinya. Kau hidup dalam bait puisi yang terangkai. Kau akan mati dalam senandung yang kusyairkan. #50 Puisi - 20 Desember 2017