Chapter 10 : Sayap Janji yang Patah

3.6K 213 48
                                    

FLASHBACK

*3rd person POV*

Seorang gadis manis sedang asyik bermain game di hapenya. Matanya sedari tadi tak lepas dari layar yang menampilkan permainan tembak-tembakan. Jari-jari nya dengan lincah dan kecepatan penuh terus menekan berbagai tombol. Mulutnya tak henti mengucapkan berbagai mantra yang memang biasanya dia lontarkan saat sedang asyik bermain, seperti 'Mampus!', 'Yes, kena..", 'Rasain!', 'Mati lo!', 'Setan alas!', dan berbagai kata lainnya yang tidak kalah sopan. Dia tampak begitu menikmati game sampai akhirnya dia berteriak frustasi.

"Aje gile!! Udah game over aja! Ini game kagak bener.."

Dia tampak ingin membanting hapenya tapi kemudian mengurungkan niatnya. Itu adalah hadiah yang minggu lalu dia terima dari bunda nya tercinta.

"Nabilah, kalo lo kalah itu salah lo sendiri. Malah nyalahin gamenya."

Seorang gadis muda menimpali perkataan Nabilah tanpa mengubah posisi tubuhnya yang dia rasa sudah amat nyaman.

"Jelas salah gamenya lah, Shan. Susah banget."

"Itu sih elu nya yang kurang pinter.."

"Nggak! Emang gamenya rada rese. Kagak suka banget klo gue mo menang."

"Terserah lo, terserah. Asal ga nyalahin Tuhan aja."

Shania tidak mau terlalu menanggapi Nabilah. Yang dia butuhkan adalah waktu untuk memejamkan mata sebentar. Masih ada setengah jam sebelum latihan dimulai kembali. Dia merasa sangat capek. Pelajaran olahraga serta ulangan matematika dan bahasa inggris cukup menguras stamina dan perasaannya di sekolah. Setelah itu dia harus mengikuti latihan bersama member JKT48. Hari yang sangat melelahkan bagi siswa SMP tersebut. Maka dari itu, dia Shania memanfaatkan waktu istirahat latihan untuk berbaring cantik di dalam tempat latihan. Dia tidur-tiduran di lantai dengan kepala bersandar di paha temannya, Nabilah. Dia ingin tidur, walau hanya sebentar. Tapi, itu adalah hal yang sulit jika bersama Nabilah si biang gaduh.

Nabilah yang penasaran kenapa dia tidak pernah memenangi game tersebut bermaksud untuk bermain game itu lagi tapi matanya kemudian menangkap suatu pemandangan yang berhasil mengalihkan perhatiannya dari hapenya. Nabilah melihat seorang member JKT sedang duduk termenung sendiri di salah satu pojok ruangan. Perempuan itu terlihat murung. Matanya menatap langit-langit ruangan. Pikirannya seperti menerawang jauh entah kemana. Senyum yang selalu dia perlihatkan seperti hilang beberapa hari ini. Dia terlihat tidak tertarik untuk bergabung dengan rekan-rekannya. Dia seperti berada di dunianya sendiri.

"Shan, liat sono"

Nabilah menepuk bahu Shania pelan. Dengan malas, Shania membuka matanya. Dia melihat Nabilah menunjuk ke suatu tempat. Shania mengikuti arah yang ditunjuk Nabilah.

"Oh, Beby.."

Shania memandang Beby dengan ogah-ogahan kemudian menutup matanya kembali.

"Buset dah. Si Nyonya Besar tidur lagi. Melek dong, Nju."

"Lo berisik. Jangan ganggu gue."

Nabilah mengurungkan niat untuk bermain game. Dia meletakkan hapenya di lantai.

"Ke Beby yuk, Shan. Kasihan sendirian."

"Lo aja. Gue mau tidur."

"Peduli dikit kek ma temen. Kasihan Beby. Baru ditinggal Ochi graduate."

"Lo peduli dikit kek ke gue. Elo aja yang ke sono. Lagian, mungkin Beby nya lagi pengen sendiri." Shania mulai hilang kesabaran.

Nabilah ingin menghampiri dan menghibur Beby, tapi dia tidak mau sendiri. Nabilah kemudian memencet hidung Shania yang sedang berusaha untuk tidur. Beberapa detik kemudian, Shania membuka matanya dan secara secepat berubah posisi duduk di hadapan Nabilah.

Karena Aku Ga Mau Kehilangan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang