4 PEREMPUAN DI RUMAHKU BISA DIP4K4I SEMU4

653 11 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


EMPAT PEREMPUAN DI RUMAHKU BISA DIPAKAI SEMUA

by Jeremy Corazon


Tidak apa-apa aku tidak kaya. Meskipun tidak bisa mewarisi harta Papaku, seorang pebisnis Chindo sukses di Pantai Indah Kapuk, aku cukup bersyukur bisa mewarisi genetik bagus dari beliau. Sepanjang hidupku, aku selalu dianggap menang lotre genetik. Sebagai anak keturunan Tionghoa dan Sunda, aku memiliki kulit yang putih mulus meskipun aku seorang pria. Menurut definisi orang-orang, aku ini tampan. Alisku tebal, bibirku tipis pink, dan hidungku mancung. Aku juga cukup sering melakukan aktivitas fisik sehingga otot-otot tubuhku terbentuk alami dan indah sebagai seorang pejantan.


 Aku juga cukup sering melakukan aktivitas fisik sehingga otot-otot tubuhku terbentuk alami dan indah sebagai seorang pejantan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Harris


Namaku Harris. Usiaku sekitar 29 tahun dan sudah beristrikan seorang wanita cantik berusia 24 tahun. Kami sudah lima tahun menjalin mahligai pernikahan, namun kami belum dikaruniai seorang anak. Namanya Nina. Selain berwajah jelita, Nina juga bertubuh bahenol. Jujur saja, aku sama sekali bukan pria kaya raya. Malah, bisa dibilang hidupku sangat pas-pasan. Rumah kami memang di kota Jakarta, tetapi tepatnya di kampung pinggiran yang agak kumuh dan padat penduduk. Rumah ini kuwarisi dari Ibuku yang merupakan seorang gundik dari pengusaha Tionghoa kaya di kawasan Pantai Indah Kapuk. Papaku adalah seorang pria Tionghoa paruh baya yang hobi meniduri pembantunya. Ibuku adalah seorang pembantu muda dari Jawa Barat berkulit putih dan berparas cantik. Alhasil, Papaku pun tergoda dan menodai Ibuku setiap malam hingga beliau hamil anak Papaku. Aku dan Ibuku disingkirkan oleh istri sah Papaku dengan sertifikat sebuah rumah yang kuwarisi dan uang puluhan juta pada masa itu. Sebagai gantinya, Ibuku tidak diperbolehkan menghubungi Papaku kembali. Sampai kepergian Ibuku, aku tidak pernah tahu siapa Papaku. Bisa saja beliau sudah tiada karena usia Papaku katanya jauh di atas Ibuku.


[ … ]


Kini, aku bekerja sebagai office boy di sebuah perusahaan properti di dekat rumahku. Sebagai anak tunggal, aku mewarisi rumah yang dihadiahkan keluarga Papaku. Aku sangat bersyukur bisa mewarisi rumah itu karena letaknya yang strategis, dan tentunya, aku tidak perlu memikirkan biaya sewa rumah di Jakarta yang tentunya makin tahun makin mahal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)Where stories live. Discover now